Chapter 18

12.4K 1.2K 37
                                    

Pagi harinya...

Kembali pada aktivitas semestinya. Jeno akhirnya bisa kembali ke tugasnya menjaga Jaemin dan menyelesaikan misi lainnya tentang kepala sekolah yang mencurigakan.

Masih sama dengan style cupunya, ia berjalan menuju kelas sendirian, berusaha semaksimal mungkin agar tetap pada perannya.

"Hai Bro, akhirnya kau kembali sekolah."

Seseorang merangkul Jeno, ah lebih tepatnya mengait lehernya begitu erat dengan lengan, sengaja mengeratkannya.

'Sial! Ingin sekali kupatahkan lengan pria ini.'

Jeno menoleh, melihat pria sipit yang tersenyum sok ramah padanya.

"Kau tidak mungkin melupakanku kan? Son Eric, teman tampanmu ini." Ujar si pria begitu sangat pedenya.

'Teman matamu!'

Jeno hampir saja memutar bola matanya jengkel, membiarkan Eric merangkulnya bahkan menyeretnya menuju gudang sekolah.

"Lebih baik manusia kotor sepertimu tidak mengotori kelas kami, kau lebih cocok ditempat kumuh seperti ini." sarkas Eric mendorong Jeno memasuki gudang.

Didalam gudang, Hyunjin sudah berada disana dengan sebuah tongkat besbol ditangan, pria itu tidak sendiri ada beberapa pria dari kelas lain yang merupakan anak buah pria itu.

Ada juga satu-satunya wanita dengan riasan tebal dan seragam ketatnya, siapa lagi jika bukan Siyeon.

Jeno seakan pasrah, mengikuti segala permainan Hwang didepannya ini yang sangat kekanakan, pikirnya.

"Sebenarnya apa mau kalian." Tanya Jeno pelan.

"Mauku?" ujar Hyunjin menunjuk dirinya, seraya berjalan kearah Jeno.

"Aku ingin kau menjauh dari sekitar Jaemin." Ujar pria itu lagi, menatap Jeno tajam.

"Kau bahkan bukan siapa-siapanya Jaemin." Sanggah Jeno membuat emosi Hyunjin tersulut.

"Berani sekali kau menjawabku!" Kesal Hyunjin mendorong pundak Jeno.

Jeno terdorong sedikit akibat dorongan itu, ia memejamkan mata menahan emosi yang hampir saja keluar.

"Pegang tangannya." perintah Hyunjin pada anak buahnya.

Eric yang berdiri tak jauh dari Jeno, menarik tas pria itu, menghamburkan isinya kelantai kotor.

Belum sempat Jeno meraih tasnya, dua pria seumurannya sudah lebih dulu menahan kedua tangannya.

Ia mengernyit tidak suka, ia paling anti bila tangannyalah yang dipegang oleh orang asing.

"Lepaskan tangan kotor kalian dariku." Ujar Jeno penuh penekanan.

Baiklah, sepertinya ia benar-benar kehabisan kesabaran, tanpa sengaja Jeno mengeluarkan aura intimidasinya.

Kedua pria yang memegangnya nampak terintimidasi.

"Jangan dengarkan dia, itu hanya gertakan biasa dari pria lemah." Ujar Hyunjin membuat kedua anak buahnya itu kembali memegang erat tangan Jeno.

'Lemah? Aku!'

Jeno menggertakkan giginya dikatai lemah, kedua tangannya mengepal keras.

"Baiklah, ini yang kalian inginkan bukan?" Tanya Jeno kini tatapannya berubah menjadi tatapan membunuh, tatapan seorang Dark Kill.

Kedua pria yang memegangnya nampak menelan ludah dengan susah payah, karena sekarang bukan mereka berdua yang memegangnya lagi, sekarang bergantilah Jeno yang memegang mereka dengan sangat keras.

DARK KILL [Nomin] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang