Chapter 29

10K 868 14
                                    

Mereka berdua sampai di UKS, Jaemin membiarkan Jeno tetap menuntun nya hingga duduk di atas bangkar, menunggui Jeno yang terlihat mengambil kotak P3K.

Jaemin berusaha mengulum senyumnya agar Jeno tidak melihat sebagaimana senangnya diperhatikan oleh pria dominan itu.

Hingga Jeno berbalik dan duduk didepannya, ia mengatur raut wajahnya menjadi datar.

"Tanganmu." Ujar Jeno yang tentu langsung direspon oleh Jaemin.

Ia julurkan tangannya, membiarkan Jeno mengobatinya tanpa berbicara sepatah katapun.

Jeno tentu dengan telaten mengobati luka goresan yang sedikit menganga itu dengan pelan, sangat amat berhati-hati takut semakin melukai tangan itu jika ia tidak berhati-hati.

Jaemin tanpa sadar menelisik wajah dihadapannya yang begitu serius mengobatinya, ia amat sangat merindukan pria didepannya ini, sampai setiap saat hanya perasaan sesak yang dirasakan jika ia mengingat pria didepannya ini sudah menjadi milik orang lain.

"Apa kau benar-benar berkencan dengan Siyeon, Jen?" Ujaran spontan itu keluar dari bilah bibirnya tanpa dapat ia cegah.

Terlihat Jeno mendongak menatap Jaemin, hingga kedua netra itu bersibobrokan dengan jantung yang berdegub seirama.

"Apakah semudah itu mendapatkan penggantiku? Oh! Atau apa selama ini kau hanya mempermainkanku?" Lanjut Jaemin dengan suara tenangnya seakan tidak sakit hati dengan ucapannya sendiri.

"Aku sepertinya terlalu pede hingga berbicara seperti itu, sorry. Biar aku yang mengobati lukaku, kau bisa kembali ke kelas, aku takut ada yang salah paham jika melihat kita berduaan disini. Ah satu lagi, lupakan ciuman tadi anggaplah itu karena tanpa kesengajaan." Lanjut Jaemin dengan segera merebut kapas ditangan Jeno.

Jeno tidak bergeming dari duduknya, pria itu terdengar menghela nafas, lantas beranjak dari duduknya, bukan ingin kembali ke kelas, pria itu malah semakin mengikis jarak diantara dirinya dan juga Jaemin.

Pria manis yang tersudut itu diam-diam tersenyum, begitu menyukai jika Jeno tersulut akan ucapannya yang begitu acuh.

"Ulangi." Ujar Jeno dengan suara dalamnya, mengukung Jaemin dengan kedua tangan kekarnya yang diletakkan disisi sampaing badan Jaemin.

Jaemin yang tertantang, membalas tatapan itu dengan wajah tenangnya, matanya terlihat jelas tengah menelusuri wajah tegas didepannya seakan menguji Jeno.

"Apa yang harus kuulangi?" Tanya Jaemin dengan suara pelan mendayunya.

Membuat Jeno menggeram gemas, lantas si pria dominan menurunkan wajahnya hingga sejajar dengan wajah Jaemin.

"Asal kau tau Jaem, penolakan yang kau berikan padaku tenpo hari, adalah kesakitan tiada tara yang pernah kurasakan, dan sekarang kau ingin aku melupakan ciuman kita tadi? Kau pria licik Jaem. Aku akan ikuti permainanmu, sayang."

Jaemin meremang mendengar untaian kata yang terucap dari bilah bibir Jeno.

'Fuck! Kau sangat seksi JUNG JENO!'

Kendatinya, Jaemin dibuat semakin terpesona dengan pria dihadapannya itu, ingin sekali ia menghujami beribu ciuman jika ia berani dan tak melupakan misinya.

"Kau baru tau? Inilah diriku yang sebenarnya Jung. Park Jaemin bukan pria lemah lembut, ia pria yang jauh dari tipe idealmu, penuh rahasia."

Cup

"Bukan pula pria bottom yang penurut." Lanjutnya setelah mencuri satu kecupan di bibir pria dominan didepannya yang tampak belum sadar setelah kecupan yang pria itu terima.

DARK KILL [Nomin] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang