Chapter 28

10.2K 999 36
                                    

Kelas Jaemin hari ini mendapat waktu kosong, entah dimana guru yang akan mengajar, ketua kelasnya saja tidak diberitahukan alasan si guru tidak masuk.

Jadilah sekarang kelas begitu berisik, bahkan Haechan sudah bernyanyi dengan teman lainnya yang bernama Han Jisung, tengah melakukan duet menggunakan sapu sebagai mic.

Jaemin menggeleng maklum, sudah sering ia melihat keajaiban teman kelasnya jadi ia sudah terbiasa dengan kebisingan yang dibuat oleh dua pria didepan sana.

Ia menghela nafas, matanya melirik kearah bangku Jeno yang dikerubungi para murid perempuan sekelasnya yang modus bertanya ini-itu.

Ada Siyeon juga yang duduk dikursi sebelah Jeno, menempel bagaikan lintah haus belaian.

Hal itu membuatnya berdecak kesal, keningnya mengkerut menahan cemburu yang kembali melandanya.

"Ular berbisa."

Jaemin menoleh saat mendengar Renjun disebelahnya mengucapkan kata savage itu seraya menatap tajam kearah Siyeon.

"Sepertinya otak Jeno benar-benar turun ke kakinya sampai ia memilih ular itu."

Kembali suara Renjun terdengar, Jaemin pura-pura tidak mendengarnya dengan berusaha fokus dengan soal matematika yang sempat ia anggurkan.

Namun, pada dasarnya memang otaknya yang kacau, ia sulit memikirkan rumus hingga menyerah, dengan kasar menutup buku itu.

'Aisshh, aku tidak bisa fokus!'

Jaemin akhirnya beranjak dari duduknya, ingin berjalan keluar, namun lengannya dipegang oleh Renjun.

"Jangan keluar tanpa pengawasan Jaem."

Jaemin menyentak tangannya yang dipegang Renjun, merolingkan mata jengah, "aku ingin ke toilet membasuh wajah, aku gerah didalam sini. Jangan mengikutiku." ujarnya kesal tanpa peduli beberapa pasang mata menatap tingkah lakunya yang tidak menggambarkan Jaemin yang mereka kenal.

Haechan yang tadinya bernyanyi bahkan berhenti, menatap was-was Jaemin yang sepertinya lupa dengan perannya.

Tapi agaknya Jaemin tak menyadari itu, dengan wajah datarnya pria manis itu berjalan keluar kelas menuju toilet terdekat.

Kepergian Jaemin itu, membuat teman kelasnya membicarakannya.

"Agaknya mood Jaemin benar-benar buruk, baru kali ini aku melihatnya begitu kesal."

Jeno mendengar seksama suara perempuan disekitarnya yang membicarakan Jaemin.

"Terakhir kali ia begitu, saat kematian Lami kan?"

"Benar."

Jeno diam-diam bertanya dalam hati, siapakah Lami yang dimaksud?

Sepertinya ia akan mencari tau nantinya.

-Dark Kill-

Jaemin tiba di toilet, ia benar-benar membasuh wajahnya, mencoba menghilangkan perasaan jengkel dihatinya.

Menarik nafas dalam lalu ia hembuskan, "kendalikan dirimu Jaem. Ingat misimu." ungkapnya pada dirinya sendiri seraya menepuk-nepuk pipinya pelan.

Cklek

Jaemin mengangkat wajahnya, menatap siswa yang baru masuk di toilet itu juga dari pantulan cermin didepannya, menatap heran pria seumurannya itu yang nampak menatapnya juga dengan salah satu tangan bersembunyi dibelakangnya.

Hingga dimana Jaemin menatap benda dipegangan siswa itu yang mengkilat, ia tau persis benda itu adalah pisau!

Dengan sigap Jaemin berbalik saat melihat pria itu berlari kearahnya dengan pisau mengacung kedepan siap menusuknya.

DARK KILL [Nomin] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang