Haii,, kalian baca part ini sambil ngapain??
Ouh iya, kemarin malam aku baru nyadar. Kalo emang 'halu' itu gak semerugikan itu loh. Apalagi buat kita para kaum oren yang hobi banget menulis cerita. Jujur nih, aku kalo mau tidur, pas merem tuh kayak aku lagi buat adegan untuk capter besok tuh apa, jadi rasanya trus ceritanya itu emang bener-bener hasil halu😂😂😂
So, gak salah kok kalau kalian halu tuh, ya tapi ingat! Jangan keterlaluan juga😅
Oke. Happy reading😍
****
Reno memarkirkan motornya tepat di depan rumah. Berjalan kearah rumah dengan tergesa-gesa, melupakan bekas sayatan di kakinya.
"Pah!" Reno berdiri di depan papanya yang sedang menuruni tangga.
"Apa boy?" Damar menatap reno, lalu mengacak-acak rambut hitam tebal milik anaknya itu. Tak menyangka dia, berhasil mengurus anak nya sendiri hingga besar seperti ini.
Reno menjauhkan kepalanya. "Ck! Diem deh pah. Reno bukan anak sd lagi" pasalnya, papanya masih saja memperlakukan dirinya bak anak kecil.
Kali ini reno menatap damar serius. "Papa sama megan nyembunyiin sesuatu dari reno kan?"
Tapi, respon damar masih saja tersenyum senang. "Nyembunyiin apa?"
"Ya makanya itu, reno tanya sama papa"
"Gaada boy, kamu suka overthinking mulu" ujar damar lantas berjalan kearah dapur.
"Bi buatin kopi"
"Baik pa" jawab bi asih.
"Reno sering liat megan keluar masuk kantor papa" reno masih saja gencar menanyakan topik yang akhir-akhir ini membuatnya curiga.
"Anak kecil gak boleh tau"
Reno menggerutu di depan papanya yang saat ini sudah duduk ganteng di sopa sambil membaca koran.
"Kecil-kecil juga udah mau nikah!". Cibir reno dengan suara kecil. Namun damar masih mampu mendengarnya.
Damar menatap sang anak dengan tatapan menggoda. "Jadi udah mulai nerima nih?"
Yang di tatap hanya mendelik malas, lantas beranjak ke arah tangga menuju kamarnya. "Bodo amat pah! Bodo amat" teriak reno acuh.
Damar terkekeh melihat kelakuan anaknya itu.
****
"Lo kalah bego! Cepet bam lipstik nya mana?". Vino menyodorkan tangannya kearah bambam untuk menyerahkan lipstik yang sudah di sediakan tadi.
Kini, para anggota argorious sedang berkumpul di markas, ada yang bermain uno seperti para cowo tampan ini, ada juga yang bermain ponsel dan yang lainnya.
"Anjir! Jangan merah-merah napa. Nanti gue disangka dicium bencong". Jack menggerutu memprotes saat ia kalah dalam permainan kartu uno itu.
"Udah diem jangan banyak bacot". Ucap vergo menatap malas jack yang gak bisa diem kayak cacing kepanasan.
"G-"
Aylavyu vino
Aylavyu vino
Suara dering telpon dari salah satu ponsel yang terdengar nyaring membuat para remeja itu menghentikan aksi permainannya.
"Hp siap woy!"
"Berisik banget sih"
"Jijik anjir!"
"Ngerii vinoi"
Yang merasa tersindir pun hanya bisa menahan malunya, pacarnya ada-ada saja.
"Halo kenapa?!" Tanpa melihat siapa yang menelponnya, vino menjawab sengan sarkas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEGANTARA
Teen Fiction(Masih banyak yang aku revisi gaiss jadi mon maaf kalo ada yang berubah ceritanya) "LO TAU? GUE JUGA GAK MAU GAN! Gak mau.. lo pikir gue cewe apaan yang mau hidup kayak gini.." "..." "Tapi gue terpaksa. Dengan cara seperti ini gue masih dianggap s...