Megan menuruni tangga sambil memikirkan masalah siang tadi. Dimulai tara datang sebagai murid baru di sma lentera bangsa, sampai kedatangan tara yang mengejar-ngejar reno, dan kini megan ingat siapa tara itu, nama belakang tara yang menjawab semuanya. Megan jadi ingat Dimulai pertemuan pertamanya di ruang kepala sekolah yang melihat wajah tara agak sedikit bengkak, kemudian saat malam di alun-alun yang melihat pergelangan tangan tara yang sedikit membiru juga pipi tara yang terdapat bekas cakaran dan tamparan ditambah penampilan tara yang berantakan. Kemudian keesokan paginya saat megan baru saja sampai di depan rumah tara setelah semalan megan mengikuti tara megan sedikit terkejut dengan penampilan tara yang acak-acakan bahkan luka yang semalam di dapat tara, semakin terjadi. Megan tau make-up yang tara pakai itu pasti untuk menutupi semua luka yang terlihat jelas.
“megan?”
Megan tersandar dari lamunannya, menatap bundanya yang berdiri menatap heran juga padanya. “eh- iya bun?”
“kamu kenapa? Bunda perhatiin dari tadi kamu ngelamun”
Megan tersadar dia berjalan menuruni tangganya sambil melamun, astagfirullah megan bagaimana kalau dia jatuh, “maaf bunda, megan mau ambil air ke bawah”
Raini tersenyum menatap anak satu-satunya itu. Ada aja kelakuan megan yang membuat raini tersenyum melihatnya, salah satunya kebiasaan megan yang satu ini, kadang raini menyangka anaknya ini masih anak kecil umuran 7 tahun, tapi seakan tersadar megan ini bukan anak kecil lagi, dia anak kecil yang sudah tumbuh dewasa sekarang, sudah tak bisa lagi memeluknya saat tidur.
Kringggg
Kringggg
“tumben telepon rumah berdering bun” ujar megan saat kembali dari membawa air minumnya.
“gak tau tuh, bentar bunda periksa dulu” sahut raini yang akan bangkit dari duduknya.
“biar megan aja bun, bunda duduk aja”
Megan menyimpan gelas berisi air putihnya itu di sisi rak dekat telepon rumah.
“halo?” ujar megan membuka suara.
“BANGSAT! LO KEMANA AJA?” sebentar megan menjauhi telepon dari telinganya.
“gue telepon lo dari tadi gak diangkat! Cepat ke rumah sakit bambam!!”
Kening megan semakin berkedut, “siapa megan?” tanya raini yang juga penasaran. Namun megan hanya menggelengkan kepalanya.
“kenapa vino?” tanya megan.
“Samuel masuk RS. Kecelakaan motor saat pulang dari markas tadi” jawab vino di sebrang sana.
Ya Allah.. masalah ala lagi sih
“OTW” megan berbalik kearah raini.“kenapa?” tanya raini dengan muka khawatir.
“bunda, megan ke luar dulu bentar yah” ujar megan meyakini raini.
Raini menggelengkan kepalanya. “mau kemana megan? Ini udah malam”
Terlihat megan menghembuskan nafasnya pelan. “teman megan masuk rumah sakit, kecelakaan motor. Anak-anak udah di sana bun”
“tapi nak-“
Megan memegang tangan raini “bunda tenang aja, megan bakalan hati-hati kok pulang nya gak akan kemalaman juga”
“bunda perlu kesana gak?”
“gak usah bunda. Bunda disini aja yah, istirahat besok kan bunda ke butik lagi” kali ini megan tersenyum kearah bundanya.
Raini pun mengangguk, mengelus kepala megan sayang. Megan langsung menuju kamarnya untuk mengambil jaket dan kunci motornya. Lantas menuruni tangga, tak lupa pamitan pada raini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEGANTARA
Teen Fiction(Masih banyak yang aku revisi gaiss jadi mon maaf kalo ada yang berubah ceritanya) "LO TAU? GUE JUGA GAK MAU GAN! Gak mau.. lo pikir gue cewe apaan yang mau hidup kayak gini.." "..." "Tapi gue terpaksa. Dengan cara seperti ini gue masih dianggap s...