megantara

10 14 6
                                    

"Megan, saya curiga dengan perempuan itu"

Sore ini, megan dan damar a.k.a papa reno sedang membincangkan sesuatu yang serius di kantor perusahaan damar.

Kening megan mengerut "curiga gimana om?"

"Om rasa, cewe itu perempuan baik-baik"

Megan masih terdiam mencerna ucapan om damar barusa. Megan memang mencurigai tara. Tapi kalau tara di kata baik-baik megan masih tidak percaya. Pertemuan pertama, penampilan tara yang seperti badgirls sudah cukup menggambarkan siapa perempuan itu sebenarnya.

Tapi.. beberapa hari selanjutnya, tara memang mengalami perubahan dalam pakaiannya. Terlihat lebih baik dari sebelumnya. Megan pikir itu hanya taktik tara untuk menggoda reno.

"Megan gak kenal tara lebih dalem om. Tapi, waktu itu megan pernah ke rumah tara" ujar megan menatap om damar.

Damar menyinggungkan senyumnya. "Mau apa?"

"Jemput berangkat ke sekolah om?"

Damar terkekeh mendengar jawaban megan, "awas nanti suka"

"Ck. Apaan si om" balas megan malas. Seketika megan mengingat kejadian tadi siang, dan kemarin saat tara yang tiba-tiba mendekat kepadanya, dan juga tadi dirinya yang mendekatkan diri pada tara. Ada yang tidak beres. Jantungnya berdetak lebih cepat. Apakah tara punya sihir yang membuat seseorang mati secara perlahan?

"Udah-udah, kamu gak perlu serius urusin masalah ini. Kamu pokus belajar aja megan. Om bisa ngadepin ini semua ada anak buah om juga yang bisa bantu" ujar damar yakin.

Megan terlihat tak terima. "Tapi om-"

Damar menepuk-nepuk pundak megan. "Udah, lagian om gak percaya, cewe bermuka lugu itu berani berniat jahat"

Megan hanya bisa diam menerima perintah dari om damar, bukan ingin ikut campur, tapi megan hanya ingin balas budi dengan kebaikan yang om damar kasih pada megan dan bundanya. Dulu, raini hanya seorang penjaga butik biasa. Tapi, berkat bantuan om damar, raini di beri modal untuk membangun butik sendiri, karena dulu saat damar kena rampok saat akan berangkat ke ausi megan menyelamatkannya. Itulah mengapa megan mau membantu damar mengurusi masalah ini.

Ceklek

Pintu ruangan CEO tiba-tiba kebuka. Damar dan megan sama-sama melihat kearah pintu.

"Eh nanda? Sini"

Nanda, tunangan reno menghampiri damar. Menyalaminya dan tersenyum kearah megan yang dibalas dengan senyum tipis megan.

"Renonya mana?" Tanya damar.

"Tadi nerima telepon dulu pah" jawab dinda halus. Dinda ini perempuan baik, sopan, berhijab dan juga lemah lembut.

"Ehm, kalo gitu megan pamit dulu om"

"Hati-hati"

****

Saat akan berbelok menuju lift, megan tak sengaja mendengar suara seseorang yang di kenalnya.

"Ck. Bantuin gue lah vin, lo tinggal dateng aja ke taman trus bilang sama tu cewe gue gak bisa" ujar reno berbicara dengan seseorang di ponselnya.

Megan melihat siapa itu, reno. Tapi megan tak bisa dengar dengan siapa reno berbicara.

"Kalo gue suruh bambam sama jack mah keenakan mereka, gue juga gak mau nanti kalau si tara malah dibujuk sama mereka, pokonya si tara harus tersiksa nungu gue! biarin aja, siapa suruh deket-deket gue"

Reno terlihat gusar menerima telepon itu "Lo tau kalau gue nyuruh si vergo dia mana mau, pokonya lo bilang sama si tara gue gak bisa. Inget lo bilangnya nanti aja, biarin dia nunggu lama dulu"

MEGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang