Menceritakan seorang gadis muda yang bernama roséanne park yang di telantarkan oleh eomma dan appa nya dan bertemu dengan CEO kaya raya yang memiliki banyak cabang dan perusahaan di negara sendiri maupn negara lain yang tak lain Park jimin,jimin mem...
"Eungh.." lenguh seorang pria yang baru saja terbangun dari tidurnya,pria itu ingin bangun namun sebuah tangan seperti menyuruh jimin untuk tetap di kasur siapa lagi kalau bukan rose jimin menoleh ke arah rose yang masih tidur nyenyak ia tersenyum kemudian ia mengurungkan niatnya untuk bangun dan pria itu memilih menatap gadisnya yang masih tidur,tangannya bergerak mengelus batang hidung rose dan juga sesekali jimin mencubit pipi rose gemas .
"Tidur aja cantik hm?ucap jimin yang tangannya masih setia mengelus batang hidung kekasihnya.
Rose masih terlelap ia tak terusik dengan kegiatan jimin itu.
"Ingin sekali aku menikahimu dengan cepat tapi sekarang buka waktunya"ucap jimin pelan menatap kekasihnya dengan tatapan sayunya
Sabar jim ini bukan waktu yang tepat untuk menikahinya sekarang selesaikan dulu tugas nya baru kau bisa menikahinya. Batin jimin
"Aku janji sayang akan segera menikahimu dan membahagiakanmu dan aku akan membiayai dan mendukung yuna sampai ia bisa meraih cita citanya,aku terharu padamu kau adalah gadis yang sangat kuat,i love u rosie". Jimin mencium pipi rose yang seperti mochi itu
Saat ia sedang memandangi wajah polos rose tiba² hp nya berdering,jimin membuka hp nya dan disana tertera nama yonki dia adalah CEO perusahaan sebelah yang bersaing dengannya sekarang
In call
"Ada apa kau menelpon ku" ucap jimin datar
"Tidak ada aku hanya ingin bilang padamu rose ada bersama mu kan?"
Jimin tersentak kaget bagaimana dia tau kalau rose bersamanya?.
"Tidak."
"Oh ayolah kau tak perlu membohongiku lagi aku sudah tau jika rose sekarang ada padamu dan kau menjadikan dia kekasihmu iya kan?"
"Ku ingatkan sekali lagi rose tidak bersama ku."
"Ckckck tinggal bilang iya apa susahnya,ingat tuan park aku akan segera merebut rose darimu camkan itu"
Jimin yang mendengar ucapan nya rahangnya mengeras dan dia mengepalkan tangannya ingin sekali dia melenyapkan manusia seperti nya.
Tit. Sambungan terputus.
Jimin mematikan teleponnya dan membanting hp nya di atas sofa,ia mengacak acak rambutnya emosi.
Jimin tidak sadar bahwa rose terbangun karenanya gadis itu melihat jimin yang sedang emosi gadis iti jadi takut ternyata jimin jika sudah emosi/marah ia sangat meenyeramkan.
Rose dengan rasa takut ia mencoba memanggil pria itu
"Oppa gwenchana?" Ucap rose
Jimin yang tadinya sedang mengacak acak rambutnya emosi ia terkejut ketika rose memanggil dirinya dengan cepat jimin menormalkan kembali wajahnya ia tidak mau rose mengetahuinya.
"Sudah bangun hm?apa kau terbangun karena ku" tanya jimin menghampiri gadis itu kemudian mengusap lembut rambutnya
Rose mengangguk.
"Apa oppa sedang bertengkar tadi aku lihat oppa terlihat sangat marah sampai membanting hp oppa ke sofa" tanya gadis itu yang membuat jantung jimim berdetak dengan sangat cepat. Ia takut jika gadis itu mendengar ucapannya tadi
"Tidak ada sayang sudah lupakan saja apa kau lapar hm?"
Rose mengangguk dengan cepat dan menatap jimin dengan tatapan yang menurut jimin seperti anak yang ingin meminta uang pada ibunya dirinya hanya terkekeh.
"Baiklah sebentar oppa suruh pelayan yang ada disini membuatkan makanan untukmu dan yuna.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya makanan yang di buat oleh pelayan pribadi jimin datang ke kamarnya ia menyiapkan meja kecil untuk menopang makanan gadis itu.
Sedari tadi saat rose mulai memakan makanannya jimin menatap rose dengan tatapan yang sulit di artikan ia menatap gadis itu penuh dengan rasa cinta.
Rose yang sadar bahwa dirinya sedari tadi di tatap oleh jimin ia langsung gugup.
"Eumm oppa mau?" Rose menunjuk makanannya jimin menggeleng
"Emm apa oppa mau minuman ini??" Rose menunjuk lagi jimin menggeleng lagi
"Aku tidak mau apa apa sayang makanlah aku hanya ingin mengagumi bidadari cantik yang ada di depan ini"ucap jimin memainkan alisnya ia ingin menggoda rose,dan saat itulah pipi rose langsung memerah jimin hanya tertawa pelan.
"Kenapa pipi mu merah sayang?" Ucap jimin jahil
"Oppaa!! Aishh" gadis itu memalingkan mukanya ke arah lain dan kedua tangannya bersedekap di dadanya persis seperti anak kecil yang merajuk.
Jimin tertawa gemas melihatnya.
. . . .
T B C
Eyyoww annyeong author back lagi sesuai perkataan author,author update lagi maaf jika makin hari makin gaje ni cerita ya gitu author lagi mikirin alur selanjutnya.
Byw author mau berterima kasih buat yang udah support author dari awal🥺💗 saranghee kalian semua💗💗💗
Btw maaf ini ceritnya cuma 600 kata lebih doang author lagi bingung mikirin alurnya😴 hadehh aneh banget dah author. Mau lanjut?tap bintangnya bestiehh
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Huhu author pikir juga rose bakal balik ke seoul besok atau ga sejam jimin sampai ke nyc but its okay lah mungkin gamau kali ya terciduk media jadi date nya diam²
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
