18. 이재민

1.9K 307 27
                                    

Hari berikutnya, Haechan dan Chenle sepakat untuk memberitahu Jaemin dan Jisung. Dengan bantuan Yangyang serta Shotaro, mereka berbagi tugas. Haechan dan Chenle yang menemui Jaemin sementara Jisung ditangani oleh Yangyang dan Shotaro.

Chenle mengikuti saran yang Sungchan katakan tempo hari. Bagaimanapun Jaemin dan Jisung berhak tahu keadaan Renjun. Terlebih Jaemin yang sama sekali belum mengetahui kembali nya Renjun.

Setelah menyiapkan diri masing-masing, Haechan berjalan dengan perlahan keluar dari kamar. Disusul oleh Chenle. Mereka berdua mengintip ke dapur dimana Jaemin sedang sibuk memasak. Rumah Lee tampak sepi karena Minhyung, Jeno, dan Jisung sedang berada di luar.

Pemuda tan itu menyenggol Chenle untuk memulai aksinya. Yang dibalas delikan tajam, kemudian ia keluar dari persembunyiannya diikuti dengan Haechan. Gelagat mereka tampak aneh tetapi berusaha untuk terlihat normal.

"Hyung." Panggil Chenle.

Jaemin berdehem singkat. Masih sibuk dengan masakannya. Si bungsu kedua menelan ludah, ia melirik Haechan yang dengan santai memakan apel dari kulkas.

Chenle menghela nafas, "Bisa bicara sebentar?"

"Katakan saja disitu, hyung sedang sibuk." Ujar Jaemin acuh tak acuh.

"Ini penting."

"Iya, kalau penting katakan langsung. Jangan bicara setengah-setengah, Chenle-ya." Jaemin menoleh menatap sang adik.

Haechan pun turun tangan. "Duduk dulu, Jaemin-ie. Ini sangat penting."

"Kau juga?" Jaemin menatap kedua saudaranya bergantian dengan dahi mengernyit.

Ia menghela nafas, tangannya bergerak mematikan kompor lalu mencuci tangannya. Jaemin langsung mengambil tempat duduk didepan Haechan. Membuat Chenle refleks ikut duduk.

"Sekarang, katakan ada apa?"

Haechan dan Chenle saling pandang. Kemudian yang lebih tua menghela nafas, pandangan nya berubah. "Ini soal Renjun."

🍀

Jisung mengernyitkan dahinya ketika melihat ketikan pesan yang dikirim oleh Yangyang. Ia baru saja menyelesaikan kelasnya yang untungnya hanya satu untuk hari ini. Hari belum terlalu siang, tapi Jisung sudah berniat untuk pulang. Pemuda itu sedang berjalan menuju parkiran kampus untuk mengambil motor yang ia pinjam dari Chenle.

Ditengah-tengah itu, Jisung membuka ponselnya ketika dentingan notifikasi berbunyi.

Yang hyung

|Bisa kita bertemu hari ini, Jisung?
|Ada hal yang ingin ku bicarakan
|Ini penting!

"Sepenting apa sampai rasanya pesan ini mendesak ku?" Jari Jisung bergerak mengetikkan balasan yang langsung dibalas lagi oleh Yangyang.

Tentu, beritahu saja lokasinya|

|Share location
|Kau ada di kampus kan?
|Kita bertemu di cafe sana saja
|7DREAM Cafe

Baiklah|
✓✓

Jisung mengedikkan bahu saat pesannya hanya dibaca. Ia segera mengenakan helm nya dan langsung tancap gas menuju lokasi yang diberikan oleh sahabat Renjun itu.

Si bungsu Lee itu menghentikan motonya di parkiran cafe. Baru saja melepas helm, Yangyang yang ternyata sudah tiba melambaikan tangannya dari dalam cafe. Jisung mengangguk pelan, lalu berjalan masuk.

Goodbye Brother✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang