19. 이민형

2K 290 15
                                    

Siang itu, selepas rapat bersama beberapa perusahaan dimana kerja sama dua perusahaan terjalin. Jeno mendatangi ruangan Minhyung dengan satu pertanyaan besar dikepalanya.

Minhyung melirik sejenak pintu ruangan miliknya yang didorong tanpa diketuk terlebih dahulu. Baru saja ingin memarahi si pelaku, si sulung Lee itu langsung mengalihkan perhatiannya begitu tahu siapa yang baru saja masuk.

"Ada apa, Jeno?" Tanya Minhyung.

Jeno, si anak ketiga mendatangi nya masih lengkap dengan jas dan kemeja lengkap dengan dasi berdiri tak jauh dari pintu ruangan. "Kenapa kau mengganti nama mu di hadapan investor, hyung?" Tanya Jeno dengan nada dingin.

Jeno bersedekap dada. Matanya benar-benar menuntut penjelasan dari sang kakak. Tapi sepertinya Minhyung tidak berminat untuk menjawab pertanyaan sepele Jeno itu. Terbukti dari reaksinya yang hanya diam dan sibuk dengan berkas nya, seolah Jeno tak ada disana.

Anak ketiga tertua Donghae itu mengerling jengah, mulutnya mengeluarkan decakan tanda muak dengan si kakak sulung.

"Aku tahu kau mendengarkan ku, hyung. Jelaskan padaku kenapa kau mengganti namamu dihadapan investor? Kau tidak ingin semua orang tahu kalau kau putra sulung dari CEO perusahaan ini, Lee Donghae?"

Minhyung melirik Jeno tajam. "Kau tidak perlu tahu semua urusan ku dan alasan kenapa aku mengganti nama ku, Lee Jeno. Urus saja urusan mu sendiri,"

"Ck, terserah kau saja, tuan Mark yang terhormat."

Jeno tidak tahan. Ia segera pergi dari sana daripada beradu jotos dengan Minhyung nanti. Tangannya mendorong kasar pintu, lebih baik dia pergi dibanding berhadapan dengan si sulung yang memilih sifat keras kepala itu.

Sepeninggal Jeno. Minhyung menghela nafas ditempat duduknya. Ia melepas pena ditangannya sejenak kemudian bersandar pada kursi kebesarannya. Minhyung sebenarnya punya alasan untuk mengganti namanya di hadapan para investor. Hanya alasan ini cukup sepele jika Jeno mengetahuinya.

Pemuda itu sudah menggunakan nama Mark dengan marga Lee sejak memulai lembaran baru untuk membangun awal perusahaan yang dulunya milik sang ayah.

Bahkan nama perusahaannya juga diganti. Awalnya Jeno membiarkan Minhyung saja mengubah perusahaan itu sesuka hati, asalkan perusahaan keluarga Lee tidak gulung tikar.

Pertanyaan Jeno tadi tidak lebih dari sekedar rasa penasaran. Entah berapa banyak sudah Minhyung merubah diri nya sendiri. Mulai dari sikap, penampilan, dan aktivitas nya.

🍀

"Aku mengenal paman Eunhyuk. Sudah lama dan sepertinya kalian lupa kalau dia adalah sahabat ayah saat masih muda dulu," Jaemin menjelaskan.

Haechan dan Chenle saling pandang. Sepertinya mereka memang melupakan fakta itu. Eunhyuk pernah berkunjung ke rumah Lee sekitar 10 tahun lalu, setidaknya 5 tahun sebelum kejadian kecelakaan itu.

Pria Lee itu tersenyum. "Jangan terlalu terkejut begitu. Semua orang bisa melupakan sesuatu,"

"Tapi, tetap saja paman. Wajahmu terlihat berbeda dari yang dulu saat berkunjung ke rumah pertama kali. Sungguh, aku tidak akan berbohong soal itu." kata Haechan seraya menggaruk tengkuknya.

Eunhyuk tersenyum percaya diri. "Apa yang berbeda? Aku tampak lebih muda dulu, eoh?"

Keempatnya tertawa bersama. Diam-diam orangtua angkat Renjun tersenyum melihat putranya dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi nya dengan tulus. Termasuk ketiga anak Donghae ini, memilih tidak mengikuti ego itu adalah hal sulit.

Dan mungkin sekarang sudah hampir menyelesaikan tugas yang Donghae titipkan lewat dirinya. Yakni menjaga anak-anak Lee dari jauh.

"Eum, jadi apa yang paman lakukan disini?" Tanya Jaemin yang belum tahu apa-apa tentang kehidupan Renjun yang sekarang.

Eunhyuk tersenyum lagi. Ia melirik ruangan disebelahnya, "Paman orangtua Renjun sekarang."

"Hah?"

"Iya, Jaemin hyung. Renjun hyung sudah memiliki kehidupan baru dan orangtua serta saudara angkat sejak dia menghilang hari itu. Paman Eunhyuk juga lah yang selama ini menjaganya juga menyelamatkan nya hari itu." Tambah Chenle.

Jaemin menatap adiknya, "Itu sebabnya kita tidak menemukan tubuh Renjun saat kecelakaan hari itu?"

Haechan dan Chenle kompak mengangguk. Jaemin langsung menatap Eunhyuk lagi, tepat dimatanya. Membuat pria itu menghela nafas pelan.

"Sudah cukup nostalgia nya. Paman tidak akan marah tentang bagaimana kalian memperlakukan Renjun sejak saat itu. Karena semua orang pun perlu mendapatkan waktu untuk menerima segalanya. Paman juga membebaskan kalian untuk bertemu Renjun selagi bisa."

🍀

Jeno mencoba menyibukkan dirinya dengan laptop dan segala pekerjaan nya. Anak itu membangun perusahaan sambil berkuliah. Memang hebat, bisa membangun perusahaan di usia muda itu hebat.

Ia sengaja melakukan ini karena beberapa hari sebelumnya pemuda itu membaca berita soal seseorang yang dikenal begitu baik oleh masyarakat.

Lee Renjun.

Jeno sudah tahu sejak lama sebenarnya. Kalau Renjun itu masih hidup dan tinggal bersama orang tua angkatnya.

Diam-diam dirinya memastikan kebenaran itu saat mengetahuinya. Dan juga ia sengaja menyembunyikan hal ini dari yang lain.

Yang bahkan tanpa ia sadari sudah diketahui secara perlahan oleh saudara-saudaranya. Kecuali si sulung, untuk saat ini.

"Kau tidak akan pernah pergi jauh kan, Renjun? Aku sudah menduganya sejak lama,"

Jujur saja, di dalam hatinya. Jeno tak benar-benar membenci Renjun. Hanya saja keadaan bisa mengubah seseorang.

Dan seiring waktu, orang itu akan berubah sepenuhnya tapi tidak dengan perasaan di dalamnya.

"Semoga kita bisa bertemu lagi, Renjun hyung" Sebuah harapan yang selalu Jeno panjatkan.

Meskipun tampak sekali bahwa dirinya berubah dan membenci Renjun. Nyatanya tidak sama sekali, tidak ada yang tahu diri Jeno selain pemilik tubuh itu sendiri.

Jeno benar-benar berhasil merubah kepribadian nya guna menutupi segala hal yang ia lakukan selama ini sendiri. Ia menjadi lebih tertutup dibanding dulu, mencoba untuk terang-terangan membenci Renjun meski hatinya menolak kata-kata kasar yang ia lontarkan itu.

Jeno sudah tak tersentuh. Bahkan saudaranya menyerah untuk memberikan pengertian pada nya.

🍀

TO BE CONTINUE

REVISI, 27 Juni 2024

Goodbye Brother✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang