Part 3

22 4 0
                                    

"Gimana Gue tadi Res?" tanya Rachel model cantik yang tengah aku rias.

"Bagus Mbak..Keren seperti biasa..." jawabku sambil menyapukan kuas powderku ke pipinya.

Aku sudah bekerja selama 3 bulan di perusahaan Virza.Dan benar kata Kania,jadi MUA di majalah Virza sangatlah menguntungkan.Aku melompat kegirangan saat melihat gajiku bulan pertama.Sungguh melampaui honor yang aku kumpulkan selama sebulan bekerja jadi MUA di luar.

Dan sekarang aku sedang merias model untuk pemotretan pakaian brand ternama.Pemotretan pertama tadi mengusung konsep girly.Sekarang aku harus merubah riasan Rachel untuk pemetrotan kedua dengan konsep casual.

"Kenapa nggak dari dulu Lu kerja disini?Gue sangat suka sama hasil make up Lu.."pujinya.

"Terima kasih Mbak.. Tapi ini juga karna Mbak Rachel memang sudah cantik.." jawabku sambil terkekeh.

Rachel lebih tua dariku,setauku dia sudah berumur hampir 30 tahun.Tapi dia masih terlihat muda dan cantik.Aku meringis menatap diriku di cermin yang tepat di depanku.Umurku jauh di bawah Rachel tapi kenapa kami nampak seumuran.Rachel yang awet muda apa aku yang cepet tua.

Dia selalu modis dalam berpenampilan.Pakaian murah sekalipun akan nampak bagus jika di pakai olehnya.

Aku sebenarnya selalu merias diri.Namun aku tidak bisa menggunakan pakaian yang memang lagi trend atau lagi di gandrungi banyak insan.Sebenarnya aku ingin menggunakan gajiku untuk membeli pakaian yang uptodate tapi apalah dayaku,aku butuh gaji ku untuk hal lainnya yang lebih penting.

"Selesai Mbak...."

Aku merapikan alat kerjaku setelah Rachel meninggalkan ruang make up melanjutkan pemotretan.

"Res ke kantin nggak?" tanya Fani dengan gaya kemayunya.

Selain aku,disini masih ada dua orang lagi yang bekerja sebagai MUA.Diana,perempuan  seumuran denganku.Diana sudah satu tahun bekerja di sini.Dan satu lagi Fahmi,lekong yang lebih suka di panggil Fani.Dia tidak akan nyaut jika di panggil dengan nama Fahmi.Fani lebih senior dari pada aku dan Diana.

"Boleh...Lu yang traktirkan?"kataku senang.

"Setuju...!"saut Diana.

"Gue ga lagi ulang tahun ya...Ngapa coba harus traktir kalian berdua?"jawabnya sewot.

"Kan Lu senior disini.Jadi traktirlah junior ini Kakak...."suaraku aku buat semanja mungkin saat memanggilnya kakak.Aku merangkul Diana dan mendekati Fani.

"Gilak!Tak kuasa Gue..Cepetan kalo gitu..!"

Aku beradu tangan dengan Diana sebelum menyusul Fani yang lebih dulu berjalan.
°
°
°
°
°
"Waaahhh kenyang....Terima kasih makanannya Kak Fani...."ucapku sambil memukul perutku setelah selesai makan.

"Iiiihh...yang anggun ngapa jadi cewek Res...." jawab Fani yang menatapku malas.

"Gue tetep cewek meskipun nggak anggun Kak Fani...." balasku.

"Nyindir Gue Lu??"tanyanya sewot.

Aku dan Diana tertawa kecil.

"Lagian Lu ya Res...Ga punya baju lain apa?"tanya Fani.

"Emang kenapa baju Gue?"

"Lu kok make baju panjang terus.Kalau ga panjang ya make cardigan,outher.Ga panas Lu?"tanya Fani lagi.

"Ini kan pasion Gue.He.he.he..."

"Iya ni...Ngurusin banget baju si Resta Lu Fan..."saut Diana.

Fani mencibirkan bibirnya menanggapi Diana.
"Gue yakin gaji Lu lebih dari cukup kalau hanya buat beli pakaian Res...."

CLARESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang