Part 6

23 6 0
                                    

Aku mengerjabkan mata,perlahan membukanya.Nuansa putih dan bau obat yang menyengat.

"Mbak....kamu sudah bangun?"

Aku melihat wajah cantik ibuku.Tapi mulutku masih belum bisa menyautnya.Hanya seutas senyum yang bisa aku berikan.

"Ibu panggilkan perawat dulu ya Nak..."

Ibuku mencium keningku dan tergesa meninggalkanku.Tapi tidak lama.Ibuku kembali dengan seorang perawat dan di belakangnya menyusul Ayah serta adikku.

"Dokter akan segera datang.Mbak Claresta bisa istirahat dulu."

"Terima kasih..." ibuku yang menjawab.

"Apa yang sakit Nak?" Ayahku mengusap rambutku.Aku menyukainya.Rasa tenang dan nyaman saat Ayahku mengusap rambutku.

"Semua..." jawabku parau.

"Harus sabar dan kuat ya Mbak.."

Aku tersenyum dan memejamkan mata menahan airmata.

"Mbak mau apa?" aku tersenyum melihat adikku.

"Mbak mau minum..."

Dia mengambilkanku air putih dengan hati-hati membantuku meminumnya.

Ayah dan Ibuku melihatku dengan mata berkaca-kaca.

"Mbak ga pa-pa Yah..Bu....Jangan gitu ah wajahnya..."aku memberi senyum termanisku pada mereka.

Aku mengingat kejadian yang membuatku harus tidur di kamar RS ini.Rasa sakit ku rasakan hampir sekujur tubuhku.Yang terparah adalah di bahu,lengan dan separuh punggungku.Tapi aku tidak boleh meraung-raung di depan mereka,keluargaku.Mereka pasti sudah sangat lelah menjagaku disini.

"Ibu,Ayah dan adikmu senang sekali bisa lihat kamu bangun.Sudah 2 hari kamu tidur Mbak."

"Iya nih...betah banget sih Mbak tidur.."imbuh adikku.

"Pantesan pegel semua badannya Mbak ini..Ternyata Mbak udah ngorok 2 hari ya Dek....?" aku menanggapinya.

"Wasyukurilah....Lu udah bangun Cla..."

Kania setengah berlari menghampiriku.

"Ssttt...jangan berisik Nya.Disini masih banyak pasein lain."

Kania hanya nyengir,dia menyalami kedua orang tuaku dan menyerahkan kantung kresek terisi penuh.

Aku memang di kamar inap yang seharusnya di huni 6 pasein.Tapi sekarang baru di isi 3 pasein saja.Keluargaku mana mampu memilih kamar yang VIP.

"Gue seneng banget Lu udah bangun.Gue kabarin anak-anak dulu." Kania mengutik hapenya.

"Di tungguin Kania dulu ya Mbak..Ayah,Ibu sama adikmu mau makan dulu.Ibu dari kemarin belum mau makan nasi.Ini di bawain Kania makanan.." ucap Ayahku.

Aku hanya mengangguk dan menatap sedih ibuku.Pasti beliau sangat lelah disini.

"Makan Bu....Mbak ga mau ibu sakit.."

"Iya Mbak....Ibu sudah lega lihat kamu bangun.Ibu tinggal dulu ya..."

Aku kembali mengangguk.

"Nak Kania..Kami tinggal dulu ya..Tolong jaga Claresta sebentar.."

"Iya Yah...Makan yang banyak.."Kania menjawab Ayahku.

CLARESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang