"Gue mau dia yang rias.Bukan manusia setengah jadi itu..!!"
Semua orang yang sudah berkerumun di depan pintu menatap ke arahku setelah dengan seenaknya Saka menunjukku.Aku yang tak pernah mengira bahwa ini akan terjadi hanya bisa melongo.Masih tak mengerti maksud ucapan Osaka.Pria yang telah lama pergi dari kenanganku.
Aku lihat Fani yang ikut masuk dan berdiri di dekatku.Wajahnya yang kecut membuatku tau bahwa dia sedang dalam mode melow.
"Ada apa?" aku berbisik pada Fani.Mata kami menatap ke arah Saka yang tengah berbincang dengan wanita dan Mas Kesang sang fotografer.
"Tau Gue..Gue baru mau mulai megang mukanya dia langsung lari kesini.Lu kenal sama Saka ya Res?"Fani menatapku penuh selidik.
Aku menggeleng pelan sebagai jawaban.
"Fan....Saka mau Resta yang jadi MUAnya.." kata Mas Kesang.
"Ga bisa dong Mas...Gue udah punya model yang harus Gue rias sendiri.Kan itu artisnnya Fani..Enggak.Gue ga mau..!" tolakku cepat.
Fani manggut-manggut menyetujui penolakkanku.
"Iya Res...Tapi Saka ga mau lakuin pemotretan kalau bukan Lu yang jadi MUAnya..."
"Enggak Mas..Kalau dia ga mau pemotretan ya udah ga usah di lanjut.Ribet banget hidupnya..!"kesalku.
Ada apa sih dia?!kenapa harus aku yang rias dia?
"Res...Lu harus profesional dong.Lu ga boleh pilih-pilih artis yang harus Lu rias.Lagian kenapa sih Lu nolak,semua MUA pasti mimpi buat make up Saka."
"Sayangnya Gue ga pernah mimpi begituan...!" sanggahku cepat.
"Lu ada masalah pribadi sama Saka?"
Aku diam tak bisa langsung menjawab seperti tadi.Aku tidak mengira kalau Mas Kesang akan menanyakan pertanyaan itu.
"Nggak lah Mas..!kenal aja nggak...Masalah pribadi apa?"
"Terus apa alasan kuatmu sampai menolaknya sekeras itu.Kalau dia batalin pemotretan ini,kita yang bakal kena omel Pak Virza."
"Cckk....Nyusahin banget sih tu anak..."
"Jadi mau ya Res..."
"Mas...Gue nggak berani ngrias Saka.Gue ga semahir Fani.Jam terbang Gue belum selama Fani,buat megang artis terkenal Gue masih nggak pede Mas..."aku masih berusaha menolak dengan mengeluarkan alasan yang masuk akal.
"Ini bisa jadi kesempatan bagus buat Lu Res...Masa Lu cuman puas ngrias model pemotretan.Gue nggak pa-pa Lu jadi MUAnya Saka..." Fani tersenyum padaku.
Sialan Lu Fan....
Akhirnya aku tak lagi bisa mengeluarkan alasan saat si Fani sudah mengikhlaskan artisnya milih aku jadi MUAnya.
"Oke..Jadi udah selesai ya..Resta bawa alat make up Lu keruangannya Saka."
"Nggak bisa di sini aja Mas.."
"Saka maunya di ruangannya..Udah cepetan kesana Res..."
Aku menghentakkan kakiku berulang kali setelah Mas Kesang meninggalkan kami.
"Apa semua artis memang seribet dia...!"gumamku sambil membereskan peralatanku.
"Beruntung banget Lu Res bisa ngrias Saka..." oceh Diana yang duduk di kursi depan cermin.
"Napa nggak Lu aja yang rias kalau itu suatu keberuntungan."sautku sambil membereskan alat kerjaku.
"Kan dia milihnya Elu...Meski masih membagongkan kenapa dia mau Lu yang rias kalau kalian emang nggak saling kenal."
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARESTA
RandomNamaku Claresta.Claresta saja tidak ada tambahan nama lain atau nama keluarga di belakangku.Karena aku berasal dari keluarga dengan perkonomian menengah tidak naik keatas. Usiaku 23 tahun.Aku bekerja sebagai MUA.Dan aku tidak tertarik dengan urusan...