Dua Janji

335 31 17
                                    


"Eomma!! Appa!!"

Jihyo dan Jongkook mendengar panggilan anaknya yang berada di kejauhan. Mereka pun tersenyum.

"Hoseok-ah! Kau ingin pulang kan sayang?!" Teriak Jihyo dari kejauhan. Hoseok yang mendengarnya pun mengangguk

"Ne, eomma! Tapi masih belum saatnya!! Aku ingin melakukan satu hal lagi, untuk menyelamatkan keluarga kita!!" Kata Hoseok.

"Kami sudah tahu apa yang akan kau lakukan! Tapi ingat, setelah ini kau sudah tidak bisa diundur lagi, Hoseok. Kau sudah harus bersama kami" Kata Jongkook, Hoseok mengangguk

"Ne, appa. Aku akan melakukan yang terbaik. Aku juga ingin bersama kalian lagi!!"



...

06.00

Hoseok terbangun saat merasakan sesuatu yang empuk dan sangat nyaman. Ia pun membuka matanya dan melihat suasana sekelilingnya berwarna putih. Sinar lampu pun langsung memasuki matanya sehingga menghalangi penglihatannya. Namun, tak lama ia bisa melihat dan ia langsung tahu ia berada dimana.

Hoseok mencoba untuk bangun. Badannya masih terasa sangat lemas. Ia membuka masker oksigennya. Dan dengan nekat ia langsung mencabut infusannya. Ia meringis kesakitan saat jarumnya tercabut dan mengeluarkan darah. Ia melihat bajunya yang ada di sofa kamarnya. Ia pun berganti baju..

Selesai berganti baju, ia langsung keluar. Ia melihat sekitar terlebih dahulu. Setelah tidak ada dokter yang menanganinya, Hoseok pun langsung berjalan cepat. Ia dengan cepat akan menuju lift.

Namun, ia mendengar sesuatu dari lorong lain. Ia mendengar 3 orang yang sedang saling bicara, dan ia kenal. Ia pun mengintip, dan melihat ada Kwangsoo, Sechan, dan Somin disana. Terlihat juga semua saudaranya yang masih tertidur lelah di kursi tunggu.

"Jadi, aku sudah memasang alat yang bisa membuat jantung Jin berdetak lebih lama.." Kata Kwangsoo, membuat Hoseok mengernyitkan dahinya.

"... Tapi, itu tak membuatnya detak lebih lama lagi. Perkiraan batas waktunya hanya sampai seminggu. Dengan begitu, kita harus mendapatkan donor secepatnya" Kata Kwangsoo. Membuat bibi Somin terduduk lemas, ia tiba-tiba menangis keras. Sechan pun memeluknya.

"Hiks, aku tak bisa menjaga Jin dengan baik.. Jihyo eonnie selalu memberikanku pesan aku harus menjaga mereka dengan baik. Bahkan, harus membuat mereka selalu akur dan baik-baik saja.."

"..Nyatanya, aku tak bisa.. hiks.. Malah semuanya gagal, hiks"

"Sudah Somin, ini bukan salahmu. Dengan segera, kita akan mencari jantung untuk Jin, arraseo?"

Hoseok mendengarnya terkejut. Ia baru ingat, hyungnya itu tertembak kemarin. Dan keadaannya sedang sekarat sekarang.

Hoseok langsung berjalan kembali meninggalkan mereka. Dan ia pun pulang kerumah.



...

Di lain tempat, seorang dokter yang menangani Hoseok itu berjalan menuju kamarnya. Namun, ia terkejut karena kamar pasiennya itu kosong.

Ia melihat surat dan uang yang tersimpan diatas kasurnya. Ia pun membacanya.

"Untuk siapapun yang membawaku kesini, terima kasih. Aku sudah baik-baik saja, dan aku juga sudah membayar uang perawatannya"

Hoseok SaranghaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang