Dibalik operasi yang berhasil

439 48 26
                                    


05.00

Jungkook tersentak bangun dari tidurnya. Ia melihat sekeliling dan mengucek matanya yang masih mengantuk. Ia juga melihat kakaknya yang masih tertidur koma.

Ia masih bingung dengan apa yang terjadi. Itu sangatlah nyata jika hanya mimpi. Tapi, kenyataannya memang itu hanya mimpi.

Jungkook melihat kakaknya yang terlihat sangat tenang. Biasanya saat ia pulang dari sekolah dan datang kerumah sakit untuk menemani Hoseok, ia selalu disambut oleh senyuman matahari sang kakak. Sekarang, matanya saja tidak ingin dibuka. Hoseok sudah seperti mayat hidup.

Mungkin, senyuman mataharinya itu akan menjadi kenangan satu-satunya dari Hoseok bagi Jungkook. Yaa.. begitulah. Hadiah ulang tahun dari Hoseok saja dibakar oleh Jungkook setiap tahunnya. Kali ini ia tak ingin menolak ataupun membuang kenangan terakhir dari kakaknya.


...


Di lantai bawah, terlihat sepasang suami istri yang tergesa-gesa memasuki rumah sakit. Mereka memakai baju yang seadanya karena masih pagi. Dan juga, terlihat wajah mereka yang sedang menahan kesal. Mereka memasuki lift.

"Sechan ah, aku minjam sepatu mu" Kata Somin dengan nada yang dingin.

"Yak, kau ingin aku bertelanjang kaki, eoh?" Kata Sechan, namun ia tetap melepaskann sepatunya dan memberikan pada Somin.

Mereka keluar dari lift dan sampai di lantai 7 (kalau lupa itu lantai dimana kamar Hoseok berada). Dan secara kebetulan, mereka melihat Kwangsoo yang berjalan ke arah satu kamar.

Mereka langsung menghampirinya. Kwangsoo yang melihat paman dan bibinya itu terkejut dan bingung sedang apa mereka disini.

Plakk!!

Somin langsung memukul Kwangsoo dengan sepatu Sechan tadi. Ia melampiaskan kemarahannya itu sampai memukulnya berulang-ulang.

"Bibi, apa yang kau lakukan?!! Mengapa kau memukulku?!!" Tanya Kwangsoo heran yang kesakitan itu.

"Kau.. Kau adalah penjahat, Kwangsoo!!! Kau pejahatt!!"

"Apa maksud bibi? Paman, kau tak berniat untuk membantuku, eoh?"

"Bibimu benar, Kwangsoo. Kau menyembunyikan sesuatu dari kami kan?" Kata Sechan

"A-apa yang aku sembunyikan? Aku tidak menyembunyikan apapun.."

"Bohong. Jisoo bilang kemarin, kalau pendonor Jin ialah Hoseok. Itu benar, huh?!! Itu.. itu tidak benar kan?!!" Marah Somin yang masih memukul Kwangsoo itu.

Sebenarnya, Jisoo tak bicara hal itu dengan sengaja. Ia sangatlah sedih dan masih terpukul mengetahui hal itu. Hingga ia berbicara hal itu dan tak sengaja terdengar oleh Bibi dan Pamannya Seokjin.

Kita kembali ke tiga orang tua yang masih bertengkar itu. Tanpa mereka sadari, Jungkook melihat pertengkaran yang sangat berisik antara paman bibi dan sepupunya itu.

"Arraseo.. arraseo.. Itu benar. Hoseok yang akan mendonor jantungnya untuk Jin"
Kwangsoo mengakui, berharap bibinya itu akan berhenti memukulnya

Namun, pengakuan Kwangsoo malah menambah pukulan sepatu dari Somin, bahkan lebih keras.

"Wae?! Mengapa kau melakukan itu?! Waeee?!!!" Teriak Somin memukul Kwangsoo semakin brutal

"Bibi Somin, Paman Sechan"

Mereka mendengar suara Jungkook langsung berhenti. Mereka melihat Jungkook yang berdiri dengan wajah yang datar.

"Kookie?"

Hoseok SaranghaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang