•Ujian nasional

92 15 68
                                    

Hy gys, jg lupa vote yah

       
              •Happy Reading •

Four days later, tepatnya seminggu setelah Neymi menikah dan juga hari yang sebagian murid nantikan kini telah tiba, yaps! ini adalah hari senin dimana seluruh siswa-siswi akan bertempur pada soal ujian.

Berarti setelah lulus ujian Neymi benar-benar akan fokus pada misi dalam pernikahannya. Perasaan baru kemarin Neymi meninggalkan mansions--italia dan memilih tinggal di indonesia. Waktu memang cepat berlalu yah.

Saat ini Gilang tengah berdiri di depan cermin, merapikan rambutnya hanya dengan jari lantaran bersiap untuk berangkat ke sekolah, sementara Neymi yang juga sibuk sendiri terlihat meratakan bedak baby di wajahnya.

Ketahuilah hubungan se joli itu masih dalam fase tak wajar, kenapa begitu? Sebab keduanya tak pernah saling melayani layaknya hubungan yang sakral. Gilang juga tak ingin memaksa Neymi karena ia ingat pesan Uncle dan ia selalu berusaha untuk menepati.

"Gilang, geser dikit napa!" Neymi sedikit mendorong tubuh kekar milik Gilang Yang membuatnya sulit untuk bercermin.

"Ck, iyaiya! lo tuh bagusnya nggak usah bercermin Ney! Entar cerminnya pecah gara gara lo!" membuka satu kancing bagian atasnya hingga sedikit menampakkan dadanya yang berbulu tipis.

"Gausah banyak bacot! Geser!" mendorong pelan pinggang Gilang dari samping hingga akhirnya laki-laki itu menggeser berdirinya menjauh dari Neymi.

"Andai bukan istri udah gue kentukin Lo!" teriak Gilang, melangkah cepat meninggalkan kamarnya sebelum Neymi mengamukinya.

Namun Neymi hanya acuh dan memilih mengenakan kaos kakinya, segera ke sekolah untuk Gjennomføre eksamen ralat menuangkan segala ilmu pengetahuannya ke dalam bentuk jawaban soal ujian.

Saat Neymi berada di depan teras rumah Netranya tertuju pada mobil sport hitam berkilau yang melaju pelan dari samping kiri dan berhenti dihadapan nya. Ia bisa tahu siapa pemilik mobil yang kini stay di depan nya. Dia Adalah Gilang, Karna detik itu juga Gilang membuka kaca mobilnya.

"Masuk!"

"Yayaya" karena tak punya pilihan lain Neymi pun berjalan memutar untuk masuk ke mobil itu lalu terduduk di samping Gilang. Sepanjang perjalanan keheningan tercipta tanpa ada yang bersuara, namun Gilang yang tidak bisa untuk terus diam saja, iapun mencairkan suasana.

"Ney!"

"Hm"

"Lain kali kalau lo mau ke sekolah jangan ber style kek gini lagi yah" ucap Gilang melirik baju bagian dada Neymi yang nampak menonjol, namun ia kembali memalingkan wajahnya ke depan seraya mengendalikan nafsunya agar tetap berkonsentrasi mengendarai mobil. Tahukan kalau ereksi seorang lelaki di pagi hari itu seperti apa? Pastinya sangat tinggi tanpa disertai dengan rangsangan.

"Hah emang kenapa? Perasaan Style gue dah bagus ko." Menoleh menatap wajah Gilang yang nampak datar dengan hidung yang kembang Kempis.

"Ch! Bagus apanya hah? pakai rok mini aja dibilang bagus, kek jamet tau nggak, mana ditambah baju ketat banget lagi, nggak ada bagus-bagusnya, yang ada semua orang pada ngatain lo cabe Ney!" nada bicara Gilang terdengar amat julid

"Iyalah ketat, artinya tuh gue tumbuh dan berkembang, lagipula ini kan baju seragam gue dari kelas X! Jadi wajar lah, dan asal lo tau juga, semua orang nggak ada tuh yang ngatain gue jamet, Mata lo keknya katarak deh lang!" Kali ini Neymi sepertinya telah boros kalimat, bukan apanya, ia tak suka bila lelaki di sampingnya ini terlalu mengkritik penampilannya.

"Lo mau tubuh lo dijadiin tontonan Gratis sama cowo mata keranjang di sekolah hah? Jangan kek cewe murahan lah!" Nada bicaranya terdengar sangat menyebalkan.

Married In Hate [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang