•Rumah kecil

25 3 0
                                    

Hai. Msih ada yang baca gak nih? 🙂🐊

⚠️18+ kpnulisan brantakn jgn bc kl gk mau kcebong. Dn yg dbwh umr sbaiknya skip lapak aja.

                          •Happy Reading•

ia bisa mengetahui ada orang yang mencoba mengusik ketenangannya.

Namun ia mencoba menetralkan dirinya kala melihat ada mobil yang langsung berhenti dihadapan nya, pun segera masuk ke mobil tersebut.

Gilang melirik gadis disampingnya sekilas lalu kembali mengemudikan mobilnya. Melajukan mobil dengan kecepatan tinggi dan tidak banyak menyita waktu Gilang pun telah tiba di tempat tujuan. Neymi pun turun dari mobil tersebut seraya menatap bangunan di hadapan nya, seperti rumah kayu yang terbengkalai dan tak berpenghuni serta dikelilingi pepohonan tinggi.

Neymi menoleh ke arah Gilang yang kini berdiri disampingnya. "Ngapain bawa gue kesini?" tanya Neymi bingung.

"Nyulik lo lah!" balas Gilang tersenyum jenaka.

"Gue serius heh!" ketus Neymi menatap Gilang dengan tatapan sinis andalan nya jangan lupakan cubitan kecil yang ia hadiahkan di lengan pemuda itu.

"Apasih ih, Nanti juga lo bakal tau" oke, lebih baik Neymi tidak menyahuti perkataan Gilang sekarang, karna itu akan memakan waktu saja.

Gilang kini meraih tangannya lalu menuntun nya masuk ke rumah kecil itu, mereka seperti pasangan muda yang mencoba menelusuri tempat yang aman untuk mantap - mantapan, pasalnya Gilang membawanya ke hutan yang lumayan jauh dari jalan raya, Neymi juga baru pertama kali kesini, setengah mati ia menyembunyikan kegugupannya tatkala ia kini tengah berduaan dengan Gilang ditempat yang sepi.

"Lo apa-apaan sih lang, katanya lo mau nunjukin gue sesuatu, mana? Ini yang lo maksud? Coba aja gu--"

"Ssst!" Gilang menempelkan telunjuk nya di bibir mungil gadis itu, membalikkan badannya tanpa menurunkan jarinya, membuat sang empu terdiam membisu atas perlakuan Gilang yang suka tiba-tiba membuatnya gugup campur kesal. Ingin menepis namun tangannya seakan kaku untuk sekedar membogem wajah Gilang yang sialnya sangat tampan itu.

Gilang memandang ranum merah muda gadis dihadapannya yang nampak menggoda. Lantas kembali menatap netra pekat gadis itu.

Neymi yang menyadari tatapan aneh dari Gilang sontak mendorong kasar dada bidangnya untung saja Gilang tidak sampai tersungkur.

"Shit, gue terkam juga lu!" desis Gilang samar namun masih bisa terdengar oleh Neymi.

"APA LO BILANG!!?" sergah Neymi sambil berkacak pinggang.

"Jangan galak galak dong Ney, lo itu udah jelek makin tambah jelek kalau lo ngegas mulu!" Balas nya santai sambil tersenyum mengejek minta di smash down.

"Siapa yang ngegas? Gue gak bawah motor padahal!" elak Neymi bersedekap dada.

Gilang maju selangkah, mengikis jarak yang terbentang membuat Neymi mundur beberapa langkah hingga punggungnya mentok ke dinding. Gilang yg menyaksikan itu sontak tersenyum miring sambil merentangkan satu tanganya untuk mengunci pergerakan Neymi.

Gilang menunduk dan memiringkan sedikit wajahnya sambil menatap Neymi tajam "Lo tuh ya! Sama suami gak ada sopan-sopannya, kemarin juga pake KDRT, lo ngira tingkah lo bagus heh? Jangan biasain kaya gitu! Kalau lo mau nikah cuman sekali!" tegur Gilang pelan namun cukup mendominasi bagi Neymi.

"Masalah buat lo hah? Asal lo tau, gue gak pernah sekalipun mengharapkan pernikahan! Apalagi nikahnya sama lo!!" sungut Neymi lalu memalingkan wajahnya.

"Terus kenapa lo nyerahin diri buat jadi istri gue heh? Apa lo pikir gue suka sama lo?" Gilang tersenyum smirks menatap mimik kesal gadis itu. Auranya juga tak kalah mencekam dan sukses membuat Neymi ter intimidasi.

Married In Hate [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang