09. Keluarga

2K 192 19
                                    

Renjun duduk menghadap ke arah barat rumahnya, hari ini turun hujan deras.

Enaknya dengerin lagu sambil makan mie kuah, atau gak molor sampe mampus.

Tapi Renjun bukan tipe orang seperti di atas, seminggu yang lalu dia baru makan mie, jadi waktu selanjutnya makan mie adalah seminggu lagi.

Bundanya memang agak ketat akan urusan pola makan Renjun, mengingat dulu Renjun sering diare karena pola makannya yang tidak teratur.

Helaan napasnya terdengar, sedari awal tujuannya duduk selama hampir 5 setengah jam di teras kamarnya untuk melihat sunset.

Inginnya sih begitu, tapi kalau langit tak mendukung mau gimana lagi?

"Hujan kapan berhenti, 'ya?" Renjun bertanya pada dirinya sendiri, kakinya yang terasa cukup pegal di luruskannya.

"Pengen tidur, tapi baru jam setengah 9 malam. Kalau tidur pun nanti gue kebangun jam 11 atau jam 1 malam." Bibirnya melengkung kebawah.

Kalau kata Jaemin, gininih kalau terlalu gabut, matahari aja di pantengin apalagi kamu (◕ᴗ◕✿)

"Gini nih gak enaknya baru punya adik di umur 18 tahun, gak ada yang bisa di ajak main!" dumelnya sebal.

Tiba tiba saja Renjun merasa ada yang mendorong kepalanya dari belakang.

"APASI ANJ-!" Renjun langsung melipat bibirnya, oh tidak, uang jajannya terancam di potong!

Di belakangnya berdiri Chanyeol yang mengenakan kacamata kerjanya, di tangan kirinya terdapat secangkir kopi.

kiw kiw, Papa gula (◕ᴗ◕✿)

"Ngomong apa kamu?!" Mata Chanyeol melotot sampai rasanya seperti sedang mengeluarkan laser tajam.

"-jir!" lanjut Renjun sambil terkekeh canggung. "Renjun gak ngomong kasar kok,"

Chanyeol mendengus malas, "iya gak kasar di depan Ayah Bunda, di depan teman temanmu kamu ngumpat terus 'kan?"

"Mereka ngeselin, bikin darah tinggi."

"Emang kamu punya riwayat darah tinggi?"

"Ayah mending diem deh."

"Oke, Ayah diem."

Detik itu juga Chanyeol benar benar duduk diam tanpa bersuara di sebelah putra sulungnya.

"Kok diem?"

Chanyeol mendelik tajam, "tadi di suruh diem, pas udah diem malah di suruh ngebacot. Mau kamu apaan sih, Jun?"

Renjun menggeleng tidak tau, "gak tau, Njun juga bingung."

"Sama kok, Ayah juga."

Renjun berdecih, kadang Chanyeol absurdnya ngalahin Jisoo, jadi pengen nukar bapak aja rasanya.

"Bunda mana?"

Chanyeol menoleh sekilas, lalu lanjut menyeruput secangkir americano buatan Bunda Wendy tercinta.

"Nemenin Yuan main," Renjun mengangguk paham.

Our Family || BLACKVELVETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang