14. Happy New Year!

1.2K 141 28
                                    

"BUNDA, LIAT MANTELNYA YUNA NGGAK?"

Yuna yang baru saja menuruni tangga, berteriak lumayan keras karena sang Ibu tidak terlihat di sekitaran ruang tengah. Yang di lihatnya malah adik bungsunya yang sedang belajar di temani Haru, sepertinya adik laki-laki nya yang satu itu sudah di sogok oleh David agar mengajarinya materi yang tidak dipahami nya.

Kediaman mereka terasa begitu sepi tanpa pertengkaran dari kedua adik laki-laki nya yang sedang duduk di atas karpet di ruang tengah, Mark sedang berbicara dengan Taeyong di ruang kerja sang Ayah, sedangkan Beomgyu pemuda itu tidak keluar juga dari kamarnya sejak sarapan beberapa jam yang lalu.

Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, tinggal dua jam lagi sebelum mereka akan merayakan tahun baru bersama-sama di rumah Jennie setelah tahun lalu mereka semua merayakan tahun baru di rumah Jisoo. Rencananya sih akan barbeque an sambil menunggu jam 12 malam untuk menyalakan kembang api.

Cuaca juga nampaknya sangat mendukung, salju tidak turun begitu lebat seperti hari-hari sebelumnya, suhu udara juga tidak begitu dingin. Benar-benar hari yang sempurna!

"Kak Una? Nyari Bunda?" tanya Haru.

Yuna mengangguk, "iya. Bunda mana?"

"I'm here, princess!"

Dari arah dapur, muncul ibu dari lima sambil mendorong troli makanan berisi ginger cookie, cinnamon rollcake, churros dengan saus coklat, dan juga 7 gelas coklat hangat. Lisa tersenyum sambil melambaikan salah satu tangannya, senyuman itu mampu menghangatkan hati ketiga anak-anaknya dan juga tiga orang lainnya yang baru saja keluar dari sarangnya.

"Happy new year, my dearest family!" ucapnya.

"Happy new year too, our lovely wondermoman!" Mark membalas, jangan lupakan senyumannya yang perlahan mengembang.

Sesaat Lisa tertawa sebelum meminta Yuna membantunya meletakkan camilan dan minuman yang sudah di buatnya ke atas meja ruang tengah. "Oh ya, tadi kamu ada manggil Bunda?"

"Iya, tadi Una mau nanya apa Bunda liat mantel yang warna cream,"

"Yang warna cream? Kamu bukannya punya 9 mantel warna cream lainnya, 'ya?"

Yuna mengulum bibirnya, "emang sih, cuma Una mau pake yang itu dulu. Una gak mau hambur-hamburin uang hasil kerja keras Ayah,"

Lisa tersenyum, dalam relung hatinya perempuan itu merasa sangat bangga akan putrinya. Sekalipun Taeyong mengatakan anak-anaknya bebas sekalipun menghabiskan rekening miliknya, putrinya tidak menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak penting.

Sekalinya menghabiskan uang cukup banyak hanya ketika hari ulang tahunnya saja, itupun setelah di paksa orang tua dan saudara-saudaranya.

Baru saja Yuna akan mengambil sebuah piring berisi ginger cookie, keributan kecil antara Haru dan Beomgyu yang sedang memperebutkan piring berisi cinnamon rollcake dari tangan Lisa membuatnya menghentikan aktivitasnya sejenak.

Kedua kakak beradik itu saling melempar pandangan setajam es, seolah meminta salah satu dari mereka melepaskan tangannya dari piring yang sedang di pegang sang Ibu.

"Lepas, aku yang mau ngambil ini!"

"Apasih? Haru duluan yang megang piring ini!"

"Ngalah sana, orang aku yang duluan!"

"Apa?! Yang kakak disini siapa?! Abang 'kan?!"

"Bacot, tinggal lepasin aja apa susahnya sih?!"

Our Family || BLACKVELVETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang