Ketika pertengkarannya dengan Nathan membuat kiara uring-uringan dan membuat tugas yang awalnya ingin ia kerjakan menjadi terbengkalai dan enggan untuk menyentuh buku yang ada di meja belajarnya.Saat ingin menuruni anak tangga kiara dikejutkan dengan suara berisik dari dapur dan tak lain itu ulah dari Nathan. Kiara pun menghampiri bukan untuk menanyakan apa yang Nathan perbuat melainkan ia ingin mengambil air minum yang ada di dalam kulkas.
Spontan Nathan menoleh dengan tatapan dinginnya kepada kiara yang ingin ia tanyakan "Lo gak masak?"
"Si anjingg makin ngeselin lo ya! Gue disini bukan jadi babu lo!" Ucap kiara penuh penekanan.
"Gue laper dan lo istri gue."
"Terus?? Kenapa klo gue istri lo?! Tuh depan rumah banyak krikil makan tuh!" Teriak kiara dan berlalu pergi.
Saat Kiara pergi meninggalkan Nathan, tatapan dingin Nathan tak henti-hentinya menatap Kiara yang semakin lama semakin menghilang dari hadapannya.
Nathan menyesalkan menerima perjodohan konyol ini yang awalnya ia ingin membalas semua tingkah laku Kiara kepada Nathan akan tetapi kini malah semakin rumit untuk di kendalikan.
***
Keesokan harinya Kiara lagi-lagi bangun kesiangan dan membuat ia tidak bisa menyiapkan sarapannya seperi biasa karna saat ini ia sedang dikejar waktu. Kiara takut kalau ia telat memasuki gerbang dan malah berhadapan dengan Nathan lagi.
Saat memasuki gerbang dan berjalan ke arah koridor sekolah, langkahnya terhenti dikarnakan ada seseorang yang menghentikan langkahnya. Dengan menghela nafas dan menatapnya malas kiara pun mendongak ke atas dan menampakkan wajah dingin dari Nathan.
"Apa lagi?!" Ketus kiara
"Nanti disuruh bunda main kerumah, katanya bunda kangen lo."
"Ya." Jawab singkat kiara dan ingin pergi ke kelasnya.
Saat ingin pergi meninggalkan Nathan, langkahnya pun terhenti kembali ketika Nathan masih enggan untuk memberikan jalan kepada kiara.
"Kenapa lagi sih Nath!!" Teriak Kiara penuh penekanan.
"Minta no whattsApp lo."
"Hah?"
"Mana biar bisa hubungin lo klo ada yg penting kek gini."
"Tuh." Ucap kiara sambil menyodorkan ponselnya.
"Oke." Singkat Nathan dan berlalu pergi.
"Oke sabar kiara ini ujian buat lo karna lo anak baik." Ucapnya dalam hati
Jam pertama pun di mulai dan saat ini pikiran kiara terbagi menjadi beberapa bagian karna ulah Nathan. Kiara meruntuki nasibnya yang tiba-tiba harus berurusan dengan laki-laki bernama Nathan.
Saat melamun kiara tanpa sadar di panggil ke depan kelas untuk mengerjakan soal yang saat ini di bahas dan membuyarkan semua pikiran yang sedari tadi menghantuinya.
Kiara beruntung karna bisa mengerjakan soal yang berada di papan karna memang soal itu sudah ia pelajari sewaktu kemarin malam sebelum tidur.
"Lo daritadi ngelamun apaan ra." Tanya viola
"E-eh bukan apa-apa, gue cuma laper aja tdi gak sarapan."
"Oh, kirain apaan."
*Bel istirahat bunyi
"Kuy ke kantin." Ajak clay dan viola.
" ayok gue juga udah laper daritadi." Jawab kiara berlalu pergi
Sesampainya di kantin mereka pun mencari tempat kosong yang ingin mereka duduki. Saat dirasa tempat duduk udah ketemu viola dan clay pun pergi untuk memesan makanan.
Saat sibuk memainkan handphone, kiara tanpa sadar kini di depannya menampilkan seseorang yang tidak asing baginya dan itu Brian.
"Udah makan ra?"
"Masih di pesenin sama viola dan clay."
"Nanti ada waktu gak? Boleh gue main kerumah lo?" Tanya Brian
"E-eh maaf ya ian nanti gue sibuk mau kerumah tante gue." Jawab kiara ragu.
"Oh kalo lain waktu pasti boleh dong?"
"Oh iya bolehlah." Ucapnya dengan senyum samar.
"Yaudah lo lanjutin makan lo, gue duluan ya."
Dengan senyum samarnya Kiara pun menjawab dengan anggukan kepada Brian.
Dan tanpa kiara sadari ada sepasang mata yang menatapnya dingin ke arah Kiara dan Brian sedari tadi.***
Sampai dirumah pun Kiara menaiki anak tangga ingin membersikan badannya yang lengket dan setelah itu menanyakan kedapa Nathan jam berapa mereka akan berangkat untuk bertemu Bundanya.
Saat ingin mengetuk pintu Nathan, Kiara pun kaget dengan pintu yang tiba-tiba terbuka dan menampilkan Nathan dengan muka basahnya setelah mandi.
Kiara dengan muka kagetnya ia memalingkan wajahnya ke segala arah karna gugup dengan penampilan Nathan yang hanya memakai cekana pendek tmdan tanpa memaki kaos.
"Ada apa?" Tanya singkat Nathan.
"E-eh a-anu jadi ke bunda jam berapa?" Ucap kiara gelagapan.
"Jam 4."
"Oh oke." Singkat kiara dan pergi secepat mungkin meninggalkan Nathan yang keheranan.
***
Terima kasih dan jangan lupa vote 💋
Semuanya hasil pemikiran sendiri tanpa plagiat ya gais 🙃
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Teen Fiction"Ngapain harus pindah sekolah sih mah..pah?!" Ucap kiara sambil memohon agar tetap tinggal dirumah lamanya. "Karna papa dipindah tugaskan di jakarta ara sayang" jawab papa kiara sambil kasih pengertian. "Udh beres semua kan? Ayo kita berangkat ke b...