21. Salah Paham

2.5K 186 13
                                    

Vote terlebih dahulu 🙏

.
.
📚 HAPPY READING 📚
.
.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

•••

"Siapa sangka, jika niat baik seseorang bisa saja menimbulkan sebuah kesalahan pahaman,"

🍁

Albizar memalingkan pandangannya dari Safwa. Bukan tanpa sebab, hal itu karena Safwa memaksa Albizar untuk mengizinkan dirinya pergi ke Millenial Bakery. Namun, Albizar tetap melarang istrinya itu untuk pergi.

"Mass ...," bujuk Safwa pada suaminya.

"Boleh, ya, Mas? Please, aku janji nggak bakal kerja berat-berat. Cuma duduk doang, kok," ucap Safwa berusaha meyakinkan Albizar.

Albizar menghela napasnya. Telunjuk dan ibu jarinya ia gunakan untuk menekan pangkal hidung. Kepalanya serasa pusing memikirkan bagaimana lagi caranya menghadapi Safwa.

Sebenarnya ia bisa saja mengizinkan Safwa pergi ke Millenial Bakery jika bersamanya. Namun, karena hari ini Albizar telah memiliki janji dengan Farhan, jadi ia tidak dapat menemani istrinya. Itu sebabnya mengapa dirinya melarang Safwa pergi.

"Besok aja, ya," ucap Albizar membuat Safwa mengerucutkan bibirnya.

Melihat hal itu, Albizar merasa tak tega dengan istrinya.

"Iya udah, aku ijinin," jawab Albizar akhirnya mengalah.

"Yeeeii ... makasih, ya, Mas," seru Safwa kembali bersemangat.

"Tapi, janji cuma duduk doang."

"Siap, Komandan." Safwa memperagakan gerakan hormat pada Albizar.

Albizar mengangguk puas. Ia mengacak puncak kepala Safwa. Kemudian, tangannya beralih mengelus perut Safwa perlahan.

"Baik-baik, Nak. Jangan buat Umma kecapekan, ya." Albizar mencium perut Safwa yang tertutup Khimar.

Safwa yang mendapat perlakuan seperti itu tak bisa menahan untuk tidak tersenyum.

"Kenapa senyum-senyum gitu, ha?" tegur Albizar mencubit pipi Safwa dengan gemas.

"Nggak boleh?"

"Boleh, tapi kalau lagi sama aku aja. Selain itu jangan coba-coba buat senyum semanis itu," peringat Albizar.

"Kenapa? Senyum itu, kan, ibadah, Mas. Apa salahnya coba?" tanya Safwa bingung.

"Aku nggak ridhoi kamu senyum-senyum kayak gitu kalau nggak lagi sama aku. Bisa-bisa nanti banyak yang suka lagi."

KALAM RINDU "Untuk Safwa" [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang