18. Suka Cita

2.6K 185 17
                                    

Vote terlebih dahulu 🙏


📚 HAPPY READING 📚

Vote terlebih dahulu 🙏••📚 HAPPY READING 📚••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

•••

"Siapa yang mencintai seseorang karena Allah, kemudian seseorang yang dicintainya itu berkata 'Aku juga mencintaimu karena Allah.' Maka keduanya akan masuk surga."

🍁


Safwa membuka matanya saat mendengar suara pintu kamar dibuka. Ia beringsut untuk menyandarkan tubuhnya pada sandaran ranjang.

Albizar berjalan mendekat, lantas duduk di samping Safwa. "Baru aja mau aku bangunin. Aku sudah siapin air hangat buat kamu."

"Kok, Mas Albi repot-repot nyiapin air hangat segala, sih?"

Albizar menggeleng. "Apa, sih, yang nggak buat istriku ini," rayu Albizar membuat Safwa tersipu.

Albizar mengelus rambut Safwa, tatapannya tak lepas dari wajah istrinya. Entah kenapa pagi ini Safwa terlihat makin cantik berkali-kali lipat.

"Cantik," pujinya pelan.

Sudut bibir Safwa terangkat membentuk lengkungan bulan sabit. "Baru sadar kalau aku emang cantik?"

"Dasar narsis." Albizar mencubit hidung Safwa.

Tangannya beralih mengelus perut Safwa. Senyumnya merekah saat mengingat di dalam rahim Safwa ada calon buah hatinya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab Safwa menirukan suara anak kecil.

Albizar mendekatkan telinganya pada perut Safwa yang masih rata. "Kok dia nggak nendang-nendang, ya?"

Mendengar hal itu Safwa lantas terkekeh. "Kamu pikir perkembangan janin sehari semalam itu segede apa, Mas? Baru juga dua Minggu, masa disuruh nendang."

Albizar menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Kirain," ucapnya tertawa.

"Kalau mau diwakilin sama aku boleh, kok, kamu mau di tendang?"

"ENGGAK."

Safwa tertawa. "Bercanda, Mas. Mana mungkin aku nendang Suami aku ini."

"Aku mencintaimu karena Allah, Saf." Albizar mengelus rambut Safwa.

"Aku juga mencintaimu karena Allah, Mas."

🍑🍑🍑

Safwa mengerucutkan bibirnya. Kesal karena Albizar selalu merecoki pekerjaannya. Dimulai saat dirinya mencuci piring, menyapu, hingga mengepel lantai. Suaminya itu sama sekali tidak mengizinkan dirinya untuk melakukan pekerjaan apapun.

KALAM RINDU "Untuk Safwa" [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang