7. Satu Kamar

5.5K 407 136
                                    

Vote terlebih dulu 🙏

📚 HAPPY READING 📚

بِسْمِ للّٰهِ لرَّحْمَنِ لرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

بِسْمِ للّٰهِ لرَّحْمَنِ لرَّحِيْمِ

•••

"Lidah memang tak bertulang. Betapa mudah membicarakan kesalahan orang. Padahal, kesalahan sendiri telah menggunung."

🍁

Bau masakan menyeruak ke seluruh penjuru isi rumah. Albizar yang baru selesai mandi bergegas menuju dapur, melihat sang istri yang sedang menata makanan di atas meja.

"Harum banget, kamu yang masak?" tanya Albizar saat sampai di ruang makan.

"Iyalah, emang ada selain aku?" balas Safwa.

"Nggak ada, sih. Kan, cuma kamu istriku."

Blush.

Pipi Safwa langsung memerah mendengar gombalan receh dari Albizar. Ia mengalihkan pandangannya, tak ingin jika Albizar melihat pipinya yang merona.

"Ngapain kamu madep sana?" Albizar menatap heran Safwa yang duduk membelakangi dirinya.

"Kamu nggak ikut makan?"

"Diem!" ucap Safwa ngegas.

"Kamu kenapa, sih? salting?" tanya Albizar terkekeh.

"Apaan, sih, Mas. Enggak," balas Safwa mengelak.

"Kalau nggak salting ngapain madep sana? madep sini, dong." Albizar lagi-lagi menggoda Safwa dengan terkekeh.

Safwa yang terus mendapat godaan dari Albizar akhirnya menoleh. Menatap Albizar yang sedang menampilkan senyum manisnya pada Safwa.

"Sekali aja nggak usah bikin kesel bisa nggak?" Safwa menghela nafasnya lelah.

"Emangnya aku bikin kesel?" tanya Albizar tanpa dosa.

"Banget."

"Iya udah enggak, nggak usah ngegas gitu. Nanti cantikmu hilang," ucap Albizar sebelum kembali melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda.

"Hari ini-aku ke toko, ya, Mas."

Albizar mendongak, menatap wajah istrinya. "Naik apa?"

"Bisa naik angkot, atau ojek mungkin," balas Safwa yang sedikit ragu, karena jalanan depan rumahnya kini jarang sekali ada angkot yang lewat.

"Aku anter aja nanti."

"Tapi, Mas bukannya mau ke pesantren. Jalannya juga beda arah sama ke tokoku."

KALAM RINDU "Untuk Safwa" [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang