2. Dia Datang

5.9K 453 81
                                    

بِسْمِ اللّٰٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

•••

"Di dunia ini ada tiga perkara yang menjadi penyebab rusaknya hubungan persaudaraan. Yang pertama HARTA, yang kedua TAHTA, dan yang ketiga adalah WANITA"

🍁

"Jadi gitu Gus." Seorang Laki-laki mengakhiri ceritanya. Albizar yang mendengarkan hanya manggut-manggut.

Lelaki yang memanggil dirinya saat di lantai dua asrama, dan diajaknya mengobrol tadi adalah Farhan, salah satu sahabat lamanya. Farhan yang mendapat kabar bahwa Albizar pulang ke Indonesia dan berada di pesantren, langsung datang untuk menemui sahabatnya itu.

"Gausah manggil aku Gus, panggil Albizar aja."

Farhan terkekeh mendengar ucapan dari Albizar. Sahabat lamanya ini memang tidak pernah berubah, sejak dulu Albizar tak mau dipanggil dengan sebutan 'Gus' oleh sahabat dekatnya.

"Oh iya, kamu sekarang tinggal dimana?" Tanya Albizar kepada Farhan.

"Masih di tempat yang lama, tapi bedanya sekarang bareng istri." jelas Farhan membuat Albizar manggut-manggut mengerti.

"Oh iya, maaf banget ya Han. Aku gak bisa datang pas kamu nikah."
sesal Albizar karena beberapa bulan yang lalu Farhan menikah, dan dirinya tak dapat menghadiri acara pernikahan sahabatnya itu karena masih berada di tanah Mesir.

"Udah santai aja, lagian kan kamu masih ada di Mesir. Ya kali aku kirim undangan pernikahanku sampek kesana, bisa rugi bandar aku. Bisa gak jadi nikah nanti, gara-gara biaya nikah habis buat ongkos kesana." Canda Farhan membuat Albizar terkekeh.

"Bisa aja kamu."

"Terus kapan kamu nyusul?" Tanya Farhan membuat Albizar mengerutkan keningnya.

"Nyusul opo ha?" Bingung Albizar.

"Nyusul nikah lah."

"Entar aja wes, urusan belakangan." jawab Albizar terkekeh.

"Albi Albi... Bertahun-tahun mosok ndak ada gitu perempuan yang nyantol di hatimu?" Tanya Farhan pada sahabatnya.

Sedangkan Albizar hanya mengedikkan bahunya.

"Hatimu itu ibarat Padang pasir Al, kosong, kering, tandus pula." ucap Farhan diiringi tawa.

"Sialan kamu." balas Albizar memukul pelan lengan sahabatnya.

"Mangkanya cepet cari istri." goda Farhan.

"Kamu pikir cari istri gampang opo." balas Albizar.

"Gampang, kalau kamu punya niat. Kalau kamu nya ndak niat, yo gak bakal ketemu-ketemu." ucap Farhan tak mau kalah.

"Opo jangan-jangan kamu masih punya perasaan yo sama...."

"Sama siapa?" Ucap Albizar memotong ucapan Farhan.

"Zulfa mungkin." celetuk Farhan membuat Albizar terdiam.

"Ngawur kamu." Balas Albizar dan langsung mendapat cengiran dari Farhan. Mendengar nama itu di sebutkan membuat Albizar teringat oleh sahabatnya.

KALAM RINDU "Untuk Safwa" [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang