~PART 19~

231 45 13
                                    

Update guys ga kerasa udah part 19 aja cepet banget yak, kalian tuh prefer FF yang partnya banyak apa sedikit sih? hehehe

Happy Reading^^

PS : typo yah

.

.

.

*Author POV*

Taehyung kembali keapartementnya dia membersihkan tubuhnya di shower dan menganti pakaiannya dengan rapih, dia duduk di sofa didepan tv banyak sekali informasi yang dia dapat dalam dua hari ini, kepalanya sangat sakit sampai –sampai dia ingin muntah.

Apa yang harus dilakukannya sekarang? setelah mengetahui fakta menyakitkat itu, apa yang harus dilakukannya? Dia mengambil ponselnya dan menghubungi Seokjin untuk bertemu, setidaknya dia butuh konsultasi sekarang.

TING TONG

Taehyung menoleh menatap pintu apartementnya, dia bangkit dan membuka pintunya menampilkan Irene yang terlihat khawatir menatapnya, Irene menatap manik hazelnya, dia yakin Irene pasti kaget dan khawatir padanya, ingatan V berputar jelas di otaknya. "Tae...Taehyung." Panggil Irene.

Taehyng mengangguk, Irene pun segera berlari kepelukan laki-laki itu, Taehyung hanya bisa memeluk gadisnya dengar erat, tanpa tau harus melakukan apa, ini semua adalah pure masalahnya dan keluarganya, seharusnya orang luar seperti Irene tidak pantas menderita karena dirinya.

"Ada apa? apa yang terjadi? Kau bisa menceritakannya padaku Tae." Ucap Irene, mereka berdua duduk di sofa sambil merangkul satu sama lain, setidaknya Taehyung merasa tenang saat ini.

"Kemarin aku sempat konsultasi kepada Seokjin, dan dia bilang kemungkinan apa yang aku alami bisa menjadi Alter Ego, jika memang begitu itu berarti aku secara sadar sengaja membuat karakter V dan aku bisa mengendalikannya." Ucap Taehyung, Irene sedikit terkejut mendengarnya, tidak mungkin jelas sekali perbedaan karakter mereka.

"Aku juga mencari alasan mengapa V ada, au bertanya kepada ayah mengapa dulu dia cerai dengan ibu, Ibuku memang tidak pernah perhatian padaku, namun ayahku juga tidak 100% perduli padaku juga." Ucap Taehyung.

Terdapat kesedihan dari raut wajah Taehyung, Irene ikut sakit ketika melihat Taehyung seperti ini, begitu banyak penderitaan yang dihadapinya sudah sangat lama Taehyungnya menderita seperti ini.

"Ternyata ibuku bermain dengan laki-laki lain dan itu membuat ayahku murka terjadilah perdebatan diantara mereka, aku yang berusaha untuk memberhentikan mereka malah terjatuh dari tangga dan membuat ku melupakaan beberapa memoriku saat aku kecil." Ucap Taehyung.

Irene terkejut kembali, tangannya terulur untuk menyentuh pipi Taehyung, laki-laki itu hanya bisa memejamkan matanya merasakan betapa halus dan hangatnya tangan kekasihnya.

"Aku harus bertemu dengan Seokjin Hyung, bagaimana kalau kau menemaniku?" Tanya Taehyung, Irene mengangguk tanda setuju, bagaimanapun dia ingin selalu berada disebelah laki-laki ini.

.

.

.

Sesampainya diruangan Seokjin, Laki-laki itu terlihat kaget dengan kedatangan Irene "Hai Irene, senang bertemu denganmu lagi." Ucap Seokjin sambil tersenyum tampan dengan mengulurkan tangannya, Irene membungkuk sebentar dan tersenyum ingin menjabat tangan Seokjin.

Tangan Taehyung lebih dulu menjabat tangan Seokjin membuat dokter muda itu menatap kearah Taehyung bingung, Taehyung hanya tersenyum "Jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan." Ucap Taehyung dengan nada cemburu membuat Irene menahan tawanya dan duduk.

Singularity [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang