~PART 25~

317 40 7
                                    

Terima kasih semuanya sudah mendukung ku selama ini, sehingga aku mampu menyelsaikan cerita Vrene ku kali ini, emang sebenarnya saat membuat ini aku bingung untuk mengakhirnya dan belakangan ini lagi banyak pikiran jadi gabisa mikir buat nulis, tapi akhirnya cerita ini berakhir walaupun ga happy happy banget tapi menurutku cukup happy end kok hehe *maksa.

semoga kalian menyukai chapter terakhir dari cerita Singularity ini sampai jumpa di cerita-cerita aku selanjutnyaa aku akan terus berusaha membuat cerita yang bagus untuk kalian baca^^

Happy Reading^^

PS : hati-hati typo

.

.

.

*Author POV*

Siang ini langit terlihat mendung, awan mulai berjalan mengerubungi langit Seoul siang ini, seperti cuacanya yang mendung, seseorang sedang duduk dengan tatapan kosong, matanya sembab karena menangis terus, wajahnya pucat bahkan bibirnya sedikit pecah-pecah karena dia menolak untuk makan atau pun minum sejak tadi malam.

"Irene sayang, makan dulu dengan Seulgi hum, jika kau begini terus kau akan sakit." Ucap seorang wanita paruh baya yang Irene kenal sebagai Ibu dari Kim Taehyung, Irene menatap ibu kekasihnya itu dengan tatapan kosongnya.

Iya mereka sedang dirumah duka, pemakaman Taehyung telah dilakukan tadi pagi dan sekarang mereka sedang menerima tamu yang datang untuk sekedar memberikan bela sungkawa.

Irene menggeleng pelan, dia benar-benar tidak ingin makan apapun, dia berdiri dan pamit pada ibu dan ayah Taehyung untuk keluar sebentar hanya untuk mencari udara segar.

Irene berjalan keluar dan duduk disalah satu bangku taman memandang langit yang mulai mengelap akan hujan, bahkan langit pun tau bagaimana perasaan Irene sekarang, air matanya kembali turun, dadanya terasa sakit seperti di remas, dia seperti kesulitan bernafas sekarang.

"Hiks...Taehyung, Hiks kenapa?...Hiks kenapa kau meninggalkanku?" Tanya Irene parau, tangisannya terdengar begitu pilu, dia benar-benar tidak bisa hidup seperti ini, dia tidak bisa hidup tanpa Taehyung disampingnya.

"IRENE!" teriak Seulgi menghampiri temannya yang menangis sendiri di kursi taman itu, Seulgi menjadi ingin menangis juga melihat kondisi Irene, ini belum satu hari Taehyun pergi Irene sudah seperti ini.

Seulgi duduk disebelah Irene dan merangkul pundak temannya menenangkan perasaan gadis cantik itu, Seulgi menghela nafasnya "Kau harus makan Rene, aku tidak ingin teman sejatiku sakit." Ucap Seulgi

"Bagaimana...hiks bisa aku makan dengan tenang Seul! Hiks, Taehyung pergi meninggalkan ku sendiri." Ucap Irene menoleh kearah temannya.

"Siapa yang bilang kau sendirian Rene, kau memilikiku, Wendy, Yoongi dan teman-teman Taehyung yang lain." Ucap Seulgi lagi, Irene diam dia menarik nafasnya, air mata kembali mengukir di pipi mulusnya.

Dia tidak pernah mengira jika cerita cinta pertamanya akan berakhir tragis seperti ini, dia tidak akan mengira jika dia melihat sendiri dengan mata kepalanya bagaimana senyum terakhir terukir di wajah tampan Taehyung.

"Kau tidak mengerti Seul, aku melihatnya langsung bagaimana dia melompat dari sana. Hiks..." ucap Irene

Seulgi semakin ingin menangis, dia menarik pundak Irene dan memeluknya menenangkan kembali Irene yang sudah menangis lagi, Seulgi tau Irene adalah orang yang paling tersakiti dari semua permasalahan ini, dan sekarang Irene kehilangan cintanya, hidupnya bagaimana Irene bisa tenang.

Singularity [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang