5. Kedatangan

291 44 2
                                    

Benar saja, dari pulang sekolah tadi Ravi langsung pergi ke rumah Arsen bersama Arsen yang nebeng di motornya. Kini kedua remaja itu sedang asik memainkan ps baru Arsen.

"Seru banget kayanya, nih tante bawain cookies marshmellow buatan tante, dimakan ya Rav"

"Wahh makasi banyak ya tante" ucap Ravi sambil menerima piring berisi cookies dari Dhania.

"Ayo sen dimakan, Bang Ravinya diajak" ucapnya pada Arsen dari tadi yang fokus dengan gamenya.

"Iya ma, bentar ini dikit lagi menang" jawab Arsen tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun

"Hem yauda deh mama keluar dulu ya"

"Iya"

Selesai dengan permainan gamenya mereka berdua asik dengan ponselnya masing masing sambil menikmati cookies yang baru sempat termakan.

"Hmm cookies buatan tante Dhinda mengingatkan ku dengan cookies buatan mama" ucap Ravi sambil menatap sendu cookies di tangannya.

"Abang kangen banget ya sama Om Adhi dan Tante Nata"

"Kangen banget sen, andai saja anak itu ga hadir dikehidupan gue, pasti sampe sekarang gue hidup bahagia dengan orang tua gue"

"Kan masih ada mama sama papa aku, Bang Ravi boleh kok anggep papa sama mama Arsen sebagai orang tua Kak Ravi, kan Arsen adek bang Ravi juga"

Ravi menanggapi ucapan Arsen dengan senyum hangatnya.

~~~

Suara motor beradu di jalanan yang terpantau jauh dari keramaian kota. mereka sengaja menyelenggarakan pertandingan di daerah yang sepi dari pantauan polisi.

"Siap sedia" seorang perempuan dengan baju seksinya berdiri di tengah dengan membawa bendera.

"Rav, semangat! Fokus!" Ucap teman-teman Ravi yang menberi dukungan.

Sedangkan di sebrang suara sorak dukungan juga tidak kalah.

"Viktor pasti menang!"

"RAVIII IS THE WINNER!" Balas pendukung Ravi yang tidak mau kalah.

Kedua kubu pendukung saling menyorakinya nama jagoan mereka, hingga dalam hitungan ketiga pluit itu berbunyi panjang dan dua motor itu pun melaju dengan kecepatan maksimal membelah sepinya jalan.

Posisi Ravi terbilang unggul, karena Viktor tidak berhasil menyalipnya. Hingga garis finish pun mulai terlihat, para pendukung semakin terdengar menyuarakan nama mereka.

"RAVIII!"

"VIKTOR!!"

prittt, pluir panjang itu kembali berbunyi menandakan pertandingan sudah selesai.

Ravi kembali memenangkan balapan malam ini. Emang Ravi adalah raja jalanan yang sangat mudah  dikalahkan.

"Orang yang banyak bicara belum tentu jadi pemenang" ucap Ravi kepada Viktor yang berada di sampingnya.

"Awas lo, liat aja nanti" ucapnya sebelum pergi dari tempat bersama gengnya.

"Hahaha tong kosong berbunyi nyaring" ucap Barry.

"Selamat bro" ucap Nathan.

"Ya makasi banyak, Ezra mana?"

"Ezra kan lagi dirumah lo" ucap Nathan di balas oh saja oleh Ravi.

Seperti biasa pukul 1 dini hari Ravi baru pulang dari acara mainnya. Ia memakirkan motor kesayangannya di garasi lalu masuk ke rumah, ia ingin segera merebahkan tubuhnya yang lelah.

MISTAKE || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang