Cinta Segitiga || 22🎶

69 20 97
                                    

Hiyahiya cinta segitiga, nih Ghess

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hiyahiya cinta segitiga, nih Ghess.
Pernah ngalamin?😂
***

Niat Tisya untuk mengikuti audisi solo dance sudah bulat. Kini, ia berlatih semaksimal mungkin demi hasil yang lebih baik. Tisya percaya bahwa usaha tidak akan menghianati hasil. Dilihatin Faren menari, membuat gerakan itu tidak bergerak luas. Tisya malu-malu. Sedikit latihan rasanya sudah cukup.

Mencapai inti dari gerak tersebut, Faren keluar. Ia tahu, kalau Tisya sedang tidak bebas bergerak karena dirinya. "Aku cari angin keluar dulu, ya." Faren tersenyum lembut.

Sepeninggal Faren, Tisya melanjutkan dance-nya. Sepuluh menit kemudian, Tisya selesai dengan kegiatan itu.
Di teras, Faren duduk menunggu. Untuk Tisya ini menjadi kesempatannya bertanya tentang apa yang terjanggal di hati. Namun, lidahnya kelu. Otaknya berputar mencari jalan masuk terbaik untuk bertanya. Tisya tahu bahwa memang ada yang salah dalam hubungan mereka bertiga. Awalnya tidak ingin membuat itu terlalu serius, tapi Rendu juga merasakannya. Tisya tak bisa lagi hanya diam.

"Hai...."

Faren menoleh dengan tersenyum lebar. Melihat senyum itu rasanya Tisya enggan merusaknya. Tapi, di sisi lain ia harus melakukannya. "Aku mau tanya."

"Iya, tanya aja. Kenapa?"

"Kamu ada masalah sama Rendu?" tanya Tisya hati-hati.

Pertanyaan itu membuat Faren tak nyaman. Diluar ekpetasi, lagi-lagi pembahasan mereka tak lepas dari Rendu. "Gak ada," jawab Faren sekenanya.

"Kamu masih ada rasa cemburu sama Rendu?"

Faren menghela napas panjang sebelum menjawab, "aku cuma takut kehilangan."

Jawaban itu seperti sebuah penekanan untuk Tisya. Bingung harus menjawab apa. "Tapi, yang kamu takutkan itu gak ada."

Tatapan serius kini ia daratkan. "Sya. Aku ngerti kalian sahabatan udah lama banget. Aku paham itu, tapi... yang namanya cewek dan cowok itu gak ada yang sekedar sahabat."

Entah berapa kali Tisya mendengar kalimat itu dari mulut Faren, yang jelas apa yang Faren takutkan itu benar tidak mungkin terjadi. Kalau bisa, mungkin sudah lama ia dan Rendu jadian. Tapi, ia persis tahu hatinya susah untuk berpaling dari orang yang kini tepat di hadapannya.

"Kamu tahu, kan? Aku, Vandi, Keisya dulu gimana. Kami sahabatan juga, tapi lihat apa yang terjadi?" Faren menggeleng pelan. "Aku gak mau itu terjadi juga dengan kamu."

"Antara kalian bertiga itu berbeda."

"Apa bedanya?"

"Keisya cinta sama kamu, dan begitupula kamu dulu suka sama dia. Tapi, aku--"

"Gak ada bedanya, Sya," potong Faren cepat.

Tisya memalingkan pandangannya ke sembarang arah. Pelupuk matanya terasa berair, Tisya tak tahan untuk tidak mengeluarkannya.

For My First Love [SUDAH TERBIT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang