Sekalipun membenciku, kamu masih punya tempat di hatiku
•Seindah Cinta Allah•
Pagi-pagi sekali Qiandra sudah rapi dengan seragam sekolahnya, sarapan dan beberes rumah juga sudah ia tuntaskan. Semua itu Qiandra lakukan karena pagi ini membuat kue kering untuk ia bawa ke sekolah. Qiandra akan melakukan tester pada teman-temannya.
Saat ini bersama Medina, Qiandra membagi-bagikan kue buatannya pada teman-temannya yang ia temui di koridor sekolah.
"Cobain kue buatan Qiandra, beneran enak." Dibantu Medina, Qiandra berhasil membuat banyak anak mencoba kue buatannya.
"Kalau mau pesan bisa ke Qiandra," imbuh Medina yang dianggukki Qiandra.
Kemudian mereka berlanjut sampai didepan mushala karena akan melaksanakan salat dhuha dulu. Di teras, Qiandra berpapasan dengan Ghifari dan Farel yang baru selesai salat. Qiandra mendekati.
"Ghifari, baru selesai salat?" tanyanya.
"Iya, kamu mau salat juga?" Ghifari balik bertanya. Qiandra mengangguk, kemudian Medina yang berada disebelah gadis itu berkata.
"Eh Qiandra buat kue, kamu cobain deh," titah Medina sambil menyodorkan kotak yang berisi kue itu.
"Wih enak nih," seru Farel.
"Dalam rangka apa?" tanya Ghifari sambil mengambil satu potong kue.
"Ini jualannya Qiandra, kali ini masih tester, siapa tahu cocok di lidah kamu," jelas Medina. Qiandra tersenyum saat Ghifari menoleh ke arahnya.
Lalu Ghifari tiba-tiba berjongkok di lantai dan melahap kue yang ia pegang.
Seketika Qiandra membuang muka, ia tersenyum tipis sambil bertasbih dalam hati. Subhanallah. Sampai segitunya Ghifari tidak ingin makan sambil berdiri. Sungguh siapapun yang melihat pasti merasa kagum dengan cowok itu.
Tak lama Ghifari berdiri lagi dan bertanya. "Enak, ini kamu bikin sendiri apa gimana?"
"Aku buat sendiri. Itu yang kamu coba roti kering kacang, nanti juga ada varian lain kaya nastar. Kalau kamu mau lihat gambarnya bisa cek di sosial media aku, real pict," jelas Qiandra sudah seperti SPG yang sedang menawarkan produk. Eh Qiandra memang sedang menawarkan produk kan, ya?
Ghifari terkekeh pelan. "Oke deh, nanti aku cek. Semangat ya buat usahanya."
"Makasih, kalau gitu aku duluan ya, mau salat Dhuha dulu," pamit Qiandra. Kemudian gadis itu berlalu masuk.
Tak disangka, senyum Ghifari terbit setelah sepeninggal Qiandra. Ia merasa bangga melihat perubahan yang dilakukan Qiandra. Dari Qiandra yang banyak bicara dan kekanak-kanakan menjadi Qiandra yang kalem dan terlihat dewasa dibalut pakaian panjang dan jilbab lebar.
Hal itu tak luput dari penglihatan Medina yang tidak iku masuk karena berhalangan. Cepat-cepat Medina menunduk saat Ghifari dan Farel pamit lebih dulu. Ia merasa Ghifari menyukai Qiandra, mungkin.
****
Kesibukan Qiandra semakin bertambah sekarang. Sekolah dan tambahan pelajaran untuk persiapan ujian, pergi ke kajian untuk mencari ilmu, sekarang Qiandra harus mengurus bisnis roti keringnya yang cukup memakan banyak waktu karena banjirnya orderan. Meski masih mengandalkan sosial media untuk berjualan, Qiandra merasa kuwalahan. Apalagi sebentar lagi akan Ujian Nasional, terpaksa ia harus membatasi jumlah pesanan atas saran Ayahnya.
Kata orang waktu berjalan begitu cepat, dari detik ke menit, berjalan ke jam, lalu menuju ke hari, hari Senin, Selasa, Rabu, melaju terus sampai bertemu hari Senin lagi. Terus berulang hingga saatnya Ujian kali terakhir kelas 12 dilaksanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seindah Cinta Allah [ Part Lengkap- Sudah Terbit ]
Romance📌Part acak mulai Bab 1-11🙏 Menyukai orang yang tidak menyukai kita balik adalah hal yang menyakitkan, bukan? Ibarat cinta tapi sendiri. Itulah yang dialami Qiandra, tokoh utama dalam cerita ini. Akibat adegan pertemuan klise, Qiandra rela melakuka...