Bab 29

48 3 0
                                    

Allah tidak mempertemukan seseorang tanpa sebab, dibaliknya ada tujuan kenapa orang itu bertemu

Satu minggu setelahnya Ghifari benar-benar memenuhi janjinya untuk mengajak Qiandra dalam komunitas peduli yang mereka bicarakan waktu lalu. Dan sore ini, Qiandra bersama Medina sudah bersama dengan Ghifari dan team komunitasnya.

Mereka memilih masjid Al-Falah sebagai tempat berkumpul. Qiandra juga sudah berkenalan dengan empat rekan Ghifari lainnya. Ada Fajar, Yusuf, Rafa, dan Yumna. Qiandra bersyukur kedatangannya bersama Medina disambut baik oleh mereka. Qiandra yang notabennya mudah bergaul dengan orang baru malah semakin akrab dengan keramahan mereka. Sembari menunggu satu orang lainnya yang akan bergabung, Qiandra sudah mau ngobrol banyak dengan mereka.

"Jadi kue-kue ini dari toko kamu sendiri?" tanya Yumna sembari melihat-lihat tumpukkan kotak kue yang terbungkus rapi disamping kirinya. Qiandra sengaja membawa kue untuk dia bagikan kepada orang-orang yang ikut pengobatan gratis nanti.

"Iya, Mbak" balas Qiandra sambil mengangguk.

"Kayaknya enak, boleh dong nanti aku ambil ke toko kamu," ucap Yumna diakhiri tawa.

"Boleh banget, aku tunggu ya Mbak." Qiandra menjeda. "Kalau Mbak mau coba, coba aja, aku bawa lumayan banyak kok," suruhnya pada perempuan berkaca mata itu. Dia tampak menginginkan kue yang Qiandra bawa.

"Boleh?"

"Boleh dong." Tempat setelahnya perempuan bernama Yumna itu membuka satu kotak kue dan langsung melahapnya. Tak lupa Yoona juga membagikannya kepada rekan-rekan lain.

"Enak banget," Bu cium nama si dengan mulut penuh makanan. Qiandra terkekeh.

"Alhamdulillah."

"Ini kita nunggu siapa sih, Di? Keburu maghrib nanti," ucap salah satu teman Ghifari yang bernama Rafa.

"Iya nih," imbuh Yusuf. Satu-satunya laki-laki yang berkacamata di antara mereka.

"Ada, satu orang lagi. Sebentar aja." Ghifari meminta keringanan waktu pada teman-temannya.

"Tinggal aja nanti biar nyusul," usul Yumna.

Ghifari tidak mengindahkan, akhirnya ia meraih hape di sakunya untuk menghubungi orang yang ia maksud. Baru saja Ghifari menempelkan HP ke telinga, netranya menangkap orang yang sedang jatuh ku masuk area masjid menggunakan motor matic nya.

"Itu dia orangnya," tunjuk Ghifari. "Dia ini yang jadi sponsor kegiatan kita hari ini," lanjutnya.

Semua pasang mata terlalu memperhatikan laki-laki yang dimaksud itu. Tak terkecuali Qiandra. Ia menjadi penonton paling serius diantara orang yang ada disini.

Orang itu segera memarkirkan motornya lalu melepas helm. Baru setelahnya berjalan mendekat.

Mata Qiandra seketika membola. "A-Argi?" lirih Qiandra dengan suara gemetar. Jadi dia orang yang sedang mereka tunggu?

"Kenalin dia Argi, sepupu aku yang ikut bergabung bersama kita." Ghifari memperkenalkan.

Detik kemudian Argi menjabat tangan Fajar, Yusuf, Rafa, dam Yumna bergantian sembari berkenalan. Tepat saat berada didepan Qiandra, Argi diam sejenak, menatap intens wajah perempuan yang tidak berani menatapnya balik. Selama ini Argi selalu mengamati Qiandra dari jauh, tapi kali ini ia berada tepat didepannya. Ada rasa lega bercampur malu di hatinya. Perlahan Argi menangkupkan kedua tangannya di depan dada, karena Qiandra tidak akan mau jika harus membalas jabatan tangannya.

Diantara juga melakukan hal yang sama. Setelah arti pergi dari hadapannya, cepat-cepat Kiandra menoleh kearah lain saya memejamkan mata. Bertemu lagi dengan Argi setelah lima tahun tidak pernah terpikir oleh Qiandra, ia tidak lagi berharap lihat wajah yang dulu memenuhi otaknya itu. Ia sudah ikhlas dan memaafkan apa yang dulu terjadi padanya.

Namun Allah berkehendak lain dengan menyambungkannya dengan Argi kembali dalam satu komunitas yang sama. Dan apa yang ia lihat tadi benar-benar membuatnya bertanya-tanya. Tidak ada raut marah di wajah Argi, tidak ada sorot benci di mata Argi seperti dulu yang pernah ia terima. Yang ada hanya seorang redup di kedua manik hitam laki-laki itu dan raut wajah sendu. Apa maksudnya itu?

11 Oktober 2021

Seindah Cinta Allah [ Part Lengkap- Sudah Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang