Ch 2

6.9K 841 74
                                    

***

"June.."

"Juned...."

"JUNHOE!!"

"Woi Koo Juned!!! Kebo ih, bangun gak!!" teriak Jiho sembari melempari si empu dengan bantal.

Namun namanya juga June, dia bahkan tak bergerak sesentipun dari tempatnya. Dan itu membuat Jiho semakin kesal.

"Heh mau ngapain lo?" tanya Lisa saat melihat Jiho membawa segayung air dingin ditangannya.

"Basah bego.." sambung Lisa mengingatkan.

"Udah sih biarin, tadi gue udah ijin sama tante Bom juga. Gak masalah katanya." ujar Jiho tak peduli. Karena dia masih dendam dengan June.

"Tapi kamar orang bisa basah Jiho." ujar Lisa gemas, sahabatnya itu memang usil.

"Syutttt diem."

"Woi banjir!!" teriak Jiho setelah dirinya menyiram wajah June dengan air tadi.

Dan see, tak sampai 3 detik, pemuda tinggi itu langsung bereaksi.

"Heh banjir, tolong! Hp gue mana?! Dompet?! Baju?! Woi banjirr!!!" teriak June setengah sadar.

June langsung bangun dari tidurnya, dia berlari kearah pintu kamarnya dan berniat keluar. June bahkan tanpa sadar berlari sembari memeluk gulingnya. Membuat Lisa dan Jiho tertawa melihatnya.

Kedua gadis itu tak bisa menahan tawanya. Terlebih saat melihat komuk June yang menurut mereka sangat berlebih. Bahkan tawa itu berhasil memenuhi penjuru kamar June.

"Hahahaha,, anjir June lawak lo." ujar Lisa sembari memegang perutnya sendiri.

"Heh banjir tolong,,, ngakak asw
..." sambung Jiho sembari menirukan ekspresi dari June.

Gadis itu bahkan tak bisa menyembunyikan suara tawanya. Membuat June menatapnya datar.

"Ck apaan sih kalian? Ganggu orang tidur aja.... " Sahut June dengan suara serak khas bangun tidur.

Seolah tak perduli, June justru kembali tiduran di ranjang miliknya. Jangan lupa dia bahkan membungkus kembali tubuhnya dengan selimut. Mengabaikan kedua temannya yang menatapnya kesal.

"Lo kira jam berapa sekarang hah?!!!" teriak Jiho.

"Bangun kebo! Nanti kita telat!! Gue gak mau ya hari pertama sekolah harus dihukum gara-gara lo!!" sambung Jiho kesal.

Lisa menatap Jiho bingung. Tunggu bukankah seharusnya dia yang membangunkan June. Tapi apa sekarang, justru Jiho yang teriak-teriak tak jelas. Padahal membangunkan June itu tugasnya. Dari dulu.

"Ishh... Gila lo masih pagi teriak-teriak. Lo kira gue budek apa!!" Kesal June sambil menatap jengkel teman sekelasnya itu.

Btw, Jiho dan June memang tak pernah akur. Jadi tak heran kalau keduanya selalu ribut seperti ini.

"Pagi? Gak liat noh udah jam berapa. Cepetan bangun." ujar Jiho kesal.

"Ya elah masih setengah tujuh, gue ngebut kalo bawa mobil. Udah lo tenang aja." Jawab June enteng sambil kembali berbaring di kasur kesayangannya itu.

Kalo bangunin June itu musti ekstra sabar, ekstra tenaga juga. Ini anak kalo gak kaya gini gak bakalan bangun.

"Udah gue aja... " ujar Lisa pada Jiho. Membuat gadis itu menatap Lisa bingung.

"I'm so sorry Juned." Gumam Lisa.

"Kenapa?" tanya Jiho bingung, namun Lisa memilih mengabaikan. Karena membangunkan June harus pakai cara khusus.

ANTI SOSIAL DISTANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang