Ch 9

3.4K 549 13
                                    

***

Lisa tertawa saat mendengar cerita lucu dari Winwin. Sebenarnya bukan ceritanya yang membuat gadis itu tertawa. Tapi ekspresi polos Winwin lah yang membuatnya tak bisa menahan tawanya.

"Masa Win? Sampai jatuh gitu?" tanya Mina.

"Iya makanya Winwin bingung, padahal badan dia kecil tapi duduk di kursi aja sampe jatuh." jawab Winwin.

"Terus dia ganti kursinya?" tanya Jiho.

"Iya diganti baru, tapi anak itu nangis diomelin mamanya." jawab Winwin.

"Terus mas-mas yang jualan gimana?" tanya Lisa.

"Gak marah, dia malah nahan tawa. Gimana ya jatuhnya aja gitu." sambung pemuda keturunan China itu sambil tertawa lirih.

Sungguh Lisa tak bisa menahan tawanya. Bisa-bisanya anak kecil makan di warung pecel lele tapi kursi plastiknya tempatnya duduk sampe roboh gitu. Gak bisa di bayangkan gimana malunya anak itu.

"Gak kebayang kalo liat langsung, udah ngakak duluan gue." ujar Jiho.

"Lo mah, ngakak dulu baru nolongin." sambung Lisa.

"Jiho mah gak bakal nolongin, paling udah ditinggal duluan sama dia." sahut Jihyo yang entah sejak kapan gadis itu mendengar cerita mereka.

"Parah emang."

.

"Laper.." gerutu Rose sembari mengeluh perut rata ya, entah apa maksudnya.

"Lo baru makan sejam lalu, udah laper lagi?" tanya Yuju dengan wajah tak percayanya.

"Lo tau gak badan gue langsung lemes kalo gak makan." ujar Rose sembari menyanggah kepalanya dengan tangannya.

"Ini masih jam pelajaran kalo lo lupa." ujar Miyeon.

"Lo gak tau aja, dia selalu nyetok makanan di laci." sambung Jiho.

"Gak selalu ya, lo gak usah ngarang Ho." sulut Rose tak terima.

Walau benar kata Jiho, dia selalu menyimpan makanan di laci dan memakannya diam-diam. Tapi itu tak selalu dia lakukan, hanya beberapa kali aja.

Rose mengendus sembari menatap Jiho kesal.

"Pantes selalu diem, biasanya nyerocos bareng Yuju." ujar Mingyu yang entah sejak kapan mendengar pembicaraan mereka.

"Gue diem kena mulu perasaan." ujar Yuju tak terima.

"Keluar yuk.." ajak Eunha tiba-tiba.

"Ngagetin njir." teriak Yuju saat dirinya mendapati Eunha sudah ada depan mejanya.

Eunha hanya tertawa pelan, padahal tak ada niatan untuknya mengagetkan Yuju, tapi respon temannya itu lucu.

"Eh kang cilok depan sekolah gak jualan ya?" tanya Rose random.

"Emang iya, padahal pengen nitip itu." ujar June.

"Gak ada nitip-nitip beli sendiri sana." saksar Jiho.

Kebiasaan June emang suka nitip jajan, entar kalo mereka ketahuan guru. Pemuda itu bahkan tak membantunya.

"Rose nitip coca-cola satu, pake duit lo entar gue ganti." teriak Jungkook dari belakang kelas.

"Gue juga 1." teriak Hyunjae tak kalah kerasnya.

"Minggir Bam, sempit anjir." ujar Dokyeom.

"Gue juga sempit njir."

Kelas mereka memang tak ada guru makanya mereka bebas. Walau begitu, tugas tetep jalan.

Anak-anak cowok memang memilih duduk dibelakang, apalagi kalo bukan untuk main games. Sebagian anak cewek memilih berkumpul di meja Jihyo sembari berbicara random. Entah apa yang mereka bicarakan.

ANTI SOSIAL DISTANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang