🌲 Changed

37 20 20
                                    

"Gemintang belum masuk?" Cemara memandangi kelas 12 IPS 1, lebih tepatnya memandangi meja Gemintang yang ada diurutan nomer dua dari belakang. Kini pandangannya jatuh ke meja paling depan, meja Naura. Tangannya terkepal kuat dengan nafas tercekat. "Anjing!" umpatnya kasar.

Sedangkan Ranu hanya bisa diam memandangi punggung Cemara. Dia dan Jenggala beberapa hari lalu mendatangi rumah Gemintang, tapi pemuda itu tidak ada di rumah. Ranu juga sudah mendatangi rumah Naura dan hasilnya sama.

"Gemintang sama Naura pindah sekolah."

Keduanya sontak menoleh ke ambang pintu, melihat kedatangan Zerina sambil membawa selembar kertas absen.

Ranu menggeleng tak percaya, dia tertawa renyah. "Garing lawakan lo, Ze. Ini udah semester dua, ngapain dia pindah bentar lagi juga lulusan." Ranu melirik Cemara, menepuk pundaknya kemudian berubah menjadi mengelusnya pelan. "Si Zerina emang suka bercanda, Ra. Gak usah dengerin. Mendingan lo balik aja ke kelas, udah mau bel masuk."

Cemara menggeleng cepat, dia memegang lengan Zerina. "Pindah ke mana?"

"Ke Bandung."






Cemara:
Tang
Lo brengsek





Sudah lelah mulut Cemara mengeluarkan kata-kata kotor sejak tadi, kakinya juga sudah lelah kesana-kemari menyusuri jalanan sepi menuju rumah pemuda brengsek itu.

Harusnya dari awal Cemara sudah paham kalau gerak-gerik pemuda itu berubah ketika Naura datang. Lagian Cemara sok-sokan ingin mempertahankan hubungan mereka disaat Gemintang dan Naura masih memiliki perasaan yang sama. Jelas dia kalah telak.

Dia cuma orang baru yang hadir di hidup Gemintang, cuma dianggap hiburan oleh pemuda itu. Kalau istilah anak jaman sekarang, Cemara cuma dijadiin badut sama Gemintang.

Bodohnya lagi, Cemara mohon-mohon pada Gemintang agar pemuda itu balik ke dia.

Kakinya berhenti di depan sebuah rumah dengan pagar kayu coklat. Ada spanduk kuning bertuliskan Rumah Dijual. Hubungi 085377782446.

Gemintang benar-benar sudah pergi jauh darinya, meninggalkan Cemara sendirian yang sedang menahan nyeri.

Jadi, begini akhir cerita mereka? Sangat tragis, kan? Pacarku meninggalkanku dan kembali pada mantan pacarnya. Cocok dijadikan judul FTV.

Cemara:
Gue di dpn rmh lo
Rmh lo dijual?

Cemara:
Betah ya di Bandung :)
Jgn lupain gw



Apa di jaman dulu Cemara pernah berbuat kesalahan yang fatal sampai di kehidupannya sekarang dia merasakan patah hati? Atau dia dulu pernah jadi pelakor makanya sekarang pacarnya direbut orang? Kalau memang begitu, Cemara ingin balik ke masa dulu dan memperbaiki semuanya.

Cemara menarik nafas dalam-dalam, menghembusnya kasar. "Oke, Cemara, tenang." Tangannya terkepal, menepuk-nepuk dadanya. "Hidup lo bukan cuma tentang si manusia brengsek itu. Lo gak akan mati cuma karena ditinggal dia," katanya menyemangati diri sendiri. "Hidup lo akan tetap berlanjut." Lalu air matanya merembes keluar dengan mulusnya.

Cemara mengusap kasar pipinya, kemudian terkekeh masam. "Anjing, gak guna banget nangis karena cowok." Matanya mengedar menatap sekeliling. Untung saja gang rumah tempat Gemintang tinggal lumayan sepi. "TAPI INI BENERAN NYESEK, ANJING!" teriak Cemara menendang kuat pagar rumah Gemintang hingga patah dibagian ujungnya. "Maafin, pagarnya rusak," lirihnya dan berlari meninggalkan kawasan rumah pemuda itu.

















































831 MEANING 244 MEANING [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang