Puntung rokok yang telah diisap habis oleh seorang pria jangkung bermarga 'Park' itu kini telah dibuangnya sembarang arah.
Saat ini ia tengah berjalan di area gang terpencil Gangbuk. Memastikan sebuah rumor yang timbul dikalangan krunya.
Hari sudah menjelang dini hari. Saat ia akan pulang ke tempat dimana ia tinggal, tiba-tiba saja terdengar sebuah kebisingan dibelakangnya.
Ada seorang wanita yang berlari sembari terus melihat kebelakang. Di pakaiannya terdapat banyak noda merah yang ia yakini merupakan darah.
Ketika wanita itu menghadap kedepan, terlihat jelas wajahnya yang terlumuri oleh darah dan luka basah.
Entah perasaan pria itu saja atau bagaimana, wanita yang tengah berlari saat ini seperti menghampirinya.
Benar saja, wanita itu lantas melepas jaketnya dan melemparkannya kedalam gang gelap disana. Menurunkan sedikit pakaiannya lalu menarik pria itu, Jonggun, agar memojokkannya di dinding.
Sehingga jarak mereka yang dekat membuat bibir mereka saling bertaut.
Jonggun terkejut bukan main, apa yang sedang wanita gila ini lakukan?
Tak lama, terdengar lagi suara bising dari arah wanita itu datang tadi.
Nampaklah sekelompok pria berbadan besar tengah memegang sebuah balok dan pisau terlihat kacau dengan beberapa di antaranya terluka.
Mereka melihat ke arah Jonggun dan wanita itu, lantas berdeham canggung.
Jonggun yang tadinya sempat teralih dengan kedatangan kelompok itu mulai kembali sadar dengan apa yang tengah terjadi pada dirinya.
Astaga, bahkan wanita ini lihai sekali mengecap bibirku - batin Jonggun.
Seluruh badannya kaku, entah bagaimana hal itu bisa terjadi.
Seperti tersihir dengan permainan lidah wanita dihadapannya, Jonggun benar-benar merasa terlena.
Bagaimana tidak? Wanita itu bahkan dengan lihainya menyentuh titik-titik lemah seorang pria bergairah seperti Jonggun.
Menyentuh dengan halus dan lembut. Astaga, Jonggun gila dibuatnya.
Saat sekelompok preman tadi sudah pergi meninggalkan mereka, saat itulah wanita itu melepaskan tautan keduanya.
Jonggun menatap wanita itu. Di saat dirinya sudah benar dibuat kalang kabut dengan perlakuannya, tiba-tiba saja ia menyudahi hal itu.
Jonggun tak habis pikir, siapa wanita ini?
Jonggun terus menatap wanita dihadapannya yang tengah merapikan pakaiannya yang sempat diturunkan lalu memungut jaket penuh noda darah tadi.
Kini, wanita itu berhadapan dengan Jonggun. Mendongak, menatap pria dihadapannya tanpa binar.
"Maaf, tuan, atas perlakuan saya barusan yang tidak sopan. Saya harap, Anda bisa menolerir kejadian ini sebagai bentuk pertolongan Anda kepada saya. Apabila di lain waktu, Anda dan saya bertemu kembali ---saya harap, saya bisa membalas kebaikan Anda hari ini. Terimakasih dan saya benar-benar minta maaf. Permisi"
Setelahnya, wanita itu menghilang diantara dinding-dinding tembok pembatas.
Meninggalkan Jonggun yang masih berdiri linglung tanpa sebab.
Ah, sejak kapan dirinya memerhatikan wanita sampai sejauh ini?
###
halooo!!!
ku lagi bucin lookism, gak ngerti lagi hshshs. palagi gimyung, palagi jonggun, palagi tabasko, palagi seongeun, palagi-palagi-palagi. banyak deh, hshshs😭🥕pembaca harap bijak, yaa! cerita ini, penulis hanya meminjam tokohnya. tidak berniat menjiplak karya asli Lookism.
chapter ini sebagai bentuk tes ombak, kalau sreg aja sama alurnya boleh minta lanjut kalau enggak ya, yaudah. hehe.
stay healty ya sayang-sayangku! mwah.
KAMU SEDANG MEMBACA
STREET LIGHTS
FanfictionAU - Alternative Universe (esp for Park Jonggun from Lookism - Park Taejoon). Penulis hanya meminjam karakter dari salah satu karya Park Taejoon di aplikasi Webtoon, Lookism. Penulis sama sekali tidak mengklaimnya sebagai milik sendiri, melainkan ha...