Sudah lima hari sejak Jonggun dan Baek Rang bertemu, lima hari pula Jonggun dibuat sibuk dengan pekerjaannya.
"Wah-wah-wah, ada apa ini? Kondisi hatimu sedang tidak bagus, ya?" Goda Joongoo menjawil lengan atas Jonggun.
"Diamlah, aku hanya pusing," Elak pria itu sembari mengubah posisi kepalanya agar bersandar pada sandaran sofa.
"Hei! Sedang pusing apanya? Kau bahkan hanya mengawal Krystal. Sedangkan kru yang kau tinggalkan pun kuambil alih! Hah, benar-benar," Teriak Joongoo diikuti entakan sebuah pisau pada talenan.
"Ck, 'hanya'-mu itu bukan sekadar 'hanya' untukku," Rutuk Jonggun geram.
"Lagi pula, kau bisa berkata begitu karena tidak tahu betapa lelahnya pekerjaanku!"
Joongoo tidak lagi bersuara, tapi gerakan mulutnya terus aktif menyumpah-serapahi pria yang sudah bertahun-tahun menjadi rekannya itu.
Jonggun memejamkan mata, berusaha mengistirahatkan badannya yang cukup lelah. Ia tidak berbohong atas perkataannya yang berkata bahwa melelahkan walau hanya mengawal seorang gadis SMP.
Ia hanya tidak mengatakan bahwa ada hal lain yang mengganggu pikirannya. Sehingga tidak hanya badannya saja yang lelah, pikirannya pun juga.
Hampir saja tertidur, Jonggun kembali membuka mata saat mendengar dering telepon yang berasal dari ponselnya. Ia berdecak ketika tahu bahwa itu merupakan panggilan dari Krystal.
“Halo?”
“Hm, ada apa?” Jonggun bangun dari posisinya, memijat bahu kanannya yang terasa sangat pegal.
“Bisa tolong antar aku ke Gangdong-gu? Aku ingin menemui teman di sana,” Pria yang dimintai tolong hanya menghela nafas.
“Baiklah, aku akan segera ke tempatmu”
“Oke, kutunggu”
Panggilan terputus, Jonggun mengambil coat-nya yang terletak pada sandaran sofa. Lalu bergegas keluar dari flat, menuju mansion milik keluarga Choi yang berjarak lumayan jauh dari keramaian kota.
Sesampainya di sana, ia melihat Krystal sudah berdiri di depan gerbang rumah besar miliknya. “Oh, sudah datang?” Ujarnya ketika menyadari mobil Jonggun telah sampai. Gadis itu masuk lalu menutup pintu mobil sedikit kencang.
“Pelan-pelan,” Ucap Jonggun datar sembari melirik gadis di sampingnya.
“Ah, iya. Maaf-maaf,” Selepas mengucap maaf, Krystal tidak mendapat respons apa-apa lagi selain mobil berjalan menjauh dari pekarangan rumah.
“Gangdong-gu bagian mana?” Tanya Jonggun.
“Hm? Oh, ke Yoonbae's Cafe. Letaknya berada di tengah-tengah perusahaan Lang E-Commerce dan YNB Hotel," Jelas Krystal agar Jonggun tak bertanya lebih lama.
Keadaan di mobil sunyi, tidak ada lantunan sebuah lagu atau apa pun. Mereka hanya diam dan fokus pada hal masing-masing. Jonggun fokus menyetir, Krystal fokus pada layar ponselnya.
Tak lama setelah itu, mereka sampai pada tujuan. Krystal keluar dari mobil, diikuti Jonggun yang mana langsung dihadang gadis itu.
“Tidak usah, aku akan bertemu teman jadi sendiri saja. Tidak perlu menunggu,” Ucap Krystal memberi titah.
“Hm,” Jonggun berdeham menanggapi, setelah itu melajukan mobilnya berniat pulang. Pikirannya kosong, namun tangannya tetap santai mengendarai mobil.
Walau tanpa sadar, arah yang ia tuju bukan apartement-nya. Melainkan pada salah satu distrik di area utara kota Seoul.
Jonggun menghentikan mobilnya mendadak saat melihat sebuah palang tinggi bertuliskan ‘GANGBUK-GU’ terpampang jelas di sana. Ia bergeming sesaat, lalu memukul kemudi cukup keras sehingga menimbulkan sedikit bekas merah ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STREET LIGHTS
FanfictionAU - Alternative Universe (esp for Park Jonggun from Lookism - Park Taejoon). Penulis hanya meminjam karakter dari salah satu karya Park Taejoon di aplikasi Webtoon, Lookism. Penulis sama sekali tidak mengklaimnya sebagai milik sendiri, melainkan ha...