"Hai, makan di sini juga?"
Jonggun sedikit terkejut mendapati Baek Rang berada di sampingnya. Ia melirik apa yang di beli wanita itu.
Ramen, air mineral dan satu kotak buah stroberi.
Sesuatu yang sama, eh?
"Ekhem, kenapa? Tidak boleh?" Tanya Jonggun kembali pada kesadarannya. Mengapitkan sumpit pada isi mangkuk, ingin menghabiskan ramen kedua.
"Tidak juga. Hanya heran kau berada di sini, aku jarang melihatmu," Jelasnya sembari memerhatikan Jonggun yang sedang menyeruput ramen.
"Hmm"
Baek Rang menopangkan pipinya pada tangan yang ia tumpuk. Masih memerhatikan Jonggun yang menyeruput kuah ramen dengan ganas.
"Wargh"
Baek Rang tertawa saat Jonggun mengeluarkan suara akibat merasakan kelezatan pada ramen yang ia makan.
Jonggun yang sadar sedikit merasa malu.
"Ah, maaf"
Baek Rang menghentikan tawanya, lalu meraih mangkuk ramennya yang sengaja ia biarkan agar tingkat kematangannya pas.
"Tidak apa-apa, itu bukan suatu hal yang tidak pantas hingga kau perlu meminta maaf," Ucap Baek Rang sembari mengaduk ramen-nya, lalu menoleh pada Jonggun.
"Omong-omong punyamu masih tersisa satu, ingin makan ramen bersama?"
Mereka bertatapan sesaat sebelum Jonggun menjawab.
"Oke"
"Ingin bertaruh?" Tawar Baek Rang setelahnya.
"Hn?"
"Siapa duluan yang menghabiskan ramen ini hingga habis, ia harus membelikan dua es krim. Bagaimana? Setuju?"
Jonggun memandang wanita di hadapannya remeh.
"Baiklah, setuju"
Tanpa Jonggun sadari, saat itu juga Baek Rang menampilkan sebuah seringai.
"Oke. Kalau begitu dimulai dari satu... dua... tiga!"
Keduanya dengan cepat menyeruput ramen dengan ganas dan penuh semangat.
Sehingga orang-orang di sekitar mereka menjadi memerhatikan keduanya.
Namun kedua orang itu abai dan hanya suara seruputan saja yang memenuhi atensi mereka.
Tak
Bunyi entakan sumpit memecah atensi Baek Rang. Ia menoleh pada pria di sampingnya dan mendapati Jonggun tersenyum penuh kemenangan.
"Kenapa kau tersenyum?" Tanya Baek Rang.
"Apalagi? Aku lebih dulu menghabiskan ramen beserta kuahnya, jadi kau harus mentraktirku dua buah es krim. Bukan begitu?" Ucap Jonggun angkuh.
Namun, keangkuhan itu langsung patah saat mendengar jawaban singkat dari wanita disampingnya.
"Bukan"
"Ha?"
"Iya, bukan. Tadi sudah kubilang -siapa yang lebih dulu menghabiskan ramen harus mentraktir dua buah es krim. Karena kau yang lebih dulu menandaskan isi mangkuk itu, maka traktir aku es krim"
Ah.
Betul juga.
"Ayo, cepat"
Jonggun pasrah ketika Baek Rang dengan semangat menarik tangannya ke arah pendingin es krim.
KAMU SEDANG MEMBACA
STREET LIGHTS
FanficAU - Alternative Universe (esp for Park Jonggun from Lookism - Park Taejoon). Penulis hanya meminjam karakter dari salah satu karya Park Taejoon di aplikasi Webtoon, Lookism. Penulis sama sekali tidak mengklaimnya sebagai milik sendiri, melainkan ha...