Is It Food Date?

159 23 5
                                    

Memerhatikan Rang yang berjalan riang di depannya, Jonggun entah mengapa merasa berbeda.

Yang sebenarnya ia tidak tahu penyebabnya apa. Namun, ia malas untuk sekadar memikirkan hal tersebut.

Ia lebih memilih melihat Rang yang kembali berhenti pada salah satu penjual es krim wafel di sana.

Rang membeli ukuran sedang rasa stroberi dan coklat. Rasa stroberi untuk dirinya, rasa coklat untuk Jonggun. Yang pastinya Jonggun pula yang membayar.

 Yang pastinya Jonggun pula yang membayar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ambillah, ini sangat enak. Aku pernah mencobanya."

"Oh, ya? Dengan kejadian mencurimu beberapa hari lalu di supermarket? Kau pikir aku percaya?" Sarkas Jonggun.

"Ck. Begitu-begitu, aku pernah punya uang banyak. Hanya saja sekarang sedang tidak punya," kesal Rang memukul lengan kekar pria di sebelahnya.

"Terserah."

Setelah itu keduanya terdiam cukup lama memakan es krim masing-masing. Sebenarnya hanya Rang, Jonggun sibuk melihat wanita di sebelahnya yang tengah kesulitan memakan es krim stroberi miliknya.

Kemudian netranya mencari letak tempat duduk agar Rang lebih leluasa.

Ketika objek yang dicari sudah dapat, Jonggun segera menariknya.

"Duduk," titah Jonggun.

Rang hanya menurut.

Lalu keduanya kembali memakan es krim.

"Hei, Rang," panggil sang lelaki.

"Hm?"

"Besok minggu."

"Anak kecil pun tau itu."

Jonggun menatap lekat wanita di sampingnya. Menghela napas diam-diam. Ia sangsi untuk mengatakannya secara gamblang.

"Aku─"

"Oh, ya. Betul juga. Mumpung besok minggu, ayo jalan-jalan!"

'Ah... Malah keduluan.'

Jonggun menjaga ekspresinya, "... Ingin ke mana?"

"Lotte World! Besok siang jam satu, bagaimana?" Binar mata Rang terlihat bersinar di kala malam, terasa hangat di kala dingin.

Hati Jonggun pun terasa nyaman dibuatnya.

"Baiklah, kalau begitu besok kujemput," tawarnya.

"Tidak! Jangan. Kau bisa langsung ke sana tanpaku, aku akan ke sana sendiri."

Tolakan Rang membuat Jonggun mengernyit. 'Kenapa?' pikirnya. Tapi, ia tidak menanyakan lebih lanjut dan memilih mengambil wadah es krim wafel Rang yang sudah habis untuk dibuang ke tempat sampah.

Lalu, kembali ke hadapan wanita itu.

"Ayo, pulang."

Ajak Jonggun yang diangguki oleh Rang.

"Ayo!"

Mereka berdua naik taksi ke apartment Rang lebih dulu. Jonggun bermaksud agar memastikan Rang pulang tanpa perlu ke mana-mana.

Sesampainya di Gangbuk, kedua orang itu turun dari taksi. Rang bersuara.

"Terima kasih sudah mengantarku dan juga sudah mentraktirku ini-itu. Aku senang dengan kencan makanan kita hari ini sampai tak sabar dengan kencan kita besok. Terima kasih, ya. Selamat malam, Jonggun. Sampai jumpa di Lotte World!"

Kecupan selamat tinggal diberikan ke pipi Jonggun yang dingin. Ia mematung menatap kepergian Rang.

Bertanya-tanya atas pernyataan Rang barusan.

Was it a food date?

###

hai? it's been awhile, isn't it?

STREET LIGHTS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang