Pulang

355 59 10
                                    

Ngiiing...

Suara dengingan mesin pesawat pribadi yang dinaiki empat orang sehabis dari Rusia itu terdengar bising.

Hari sudah petang. Jonggun menghirup udara segar sebanyak-banyaknya ketika selesai lepas landas.

Jam menunjukkan pukul 17.51.

CEO Choi serta Krystal kembali ke mansion mereka, diantar oleh Jungoo.

Merupakan suatu hal yang aneh saat anak itu menawarkan diri mengantar CEO Choi beserta Krystal. Namun, Jonggun mau saja. Badannya sangat lelah.

Bahkan saat berkelahi pun, badannya tak pernah selelah ini.

Ia berjalan keluar bandara, menaiki taksi di sana dan pergi ke tempat makan langganannya.

Dalam perjalanan, Jonggun berkali-kali mengecek notifikasi bar.

Beberapa saat yang lalu, ia mengirim pesan kepada Baek Rang bahwa dirinya telah kembali dari Rusia.

Tentu tak lupa memberitahu kepada wanita itu, apabila dirinya akan pergi makan ke tempat langganannya yang berada di area tengah Seoul.

Namun, hingga kini pun tak ada balasan dari wanita tersebut.

"Selamat datang!"

Sambutan hangat menyambutnya kala pria itu masuk ke dalam sebuah rumah makan kecil di pinggir jalan.

Suara-suara ramai yang memenuhi isi ruangan sempit ini sama sekali tidak pernah mengganggu Jonggun.

Ia suka dengan bagaimana orang-orang berkomunikasi antara satu sama lain. Bagaimana ramahnya para penjual di sini terhadap pelanggan yang beli.

Layaknya nenek Eunro yang menyambut Jonggun dengan wajah penuh seri.

"Aigoo, Jonggun-ssi? Astaga-astaga-astaga! Dari mana saja kau sampai baru kemari? Ah, lekaslah masuk," Ucapnya heboh saat melihat kedatangan Jonggun.

Sedangkan Jonggun hanya diam sembari mengikuti langkah nenek Eunro yang menuju meja kosong.

"Aigoo, duduklah. Mau pesan seperti biasa?" Tanyanya.

"Ya," Jawab Jonggun singkat.

"Baiklah. Tunggu sebentar, ya, uri aegi Jonggun~" Goda nenek Eunro seraya tertawa kecil.

Baginya, Jonggun masih seperti bayi. Walau pun perawakan pria itu bak seorang preman-preman jalanan.

Ting!

Satu notifikasi masuk ke dalam ponsel Jonggun. Balasan dari Baek Rang.

Rangie <3
| Oh? Benarkah?
| Kebetulan sekali aku sedang
  berada di daerah situ.
| Tunggu aku, aku akan segera
  kesana.

Ah, entah kenapa rasanya menjadi lega mendapat balasan dari wanita itu. Syukurlah ia masih hidup.

Dengan segera Jonggun membalas pesan Baek Rang.

Anda
Ya, kutunggu.

Kemudian diletakkannya ponsel tersebut.

Baik. Sekarang mari kita lihat, seberapa semangatnya Jonggun menunggu kedatangan wanita itu.

###

lama juga, ya, aku baru update? hahaha.
maaf, guys.

sekolahku ptm, jadi waktu aku buat nulis berkurang.

sekali lagi aku minta maaf.
stay health and stay safe, guys! love y'all!

STREET LIGHTS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang