AU - Alternative Universe (esp for Park Jonggun from Lookism - Park Taejoon).
Penulis hanya meminjam karakter dari salah satu karya Park Taejoon di aplikasi Webtoon, Lookism. Penulis sama sekali tidak mengklaimnya sebagai milik sendiri, melainkan ha...
Bulgogi, kimchi, kimbab serta jjajangmyeon telah tertata rapi di hadapan Jonggun yang tengah kelaparan usai mendarat dari Rusia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mengambil sumpit yang terletak di samping mangkuk jjajangmyeon, ia segera mengaduk mie tersebut kemudian menyeruputnya.
Slurp slurp slurp...
Tanpa perlu Jonggun bilang pun, makanan di sini semuanya terasa enak.
Sangat terjamin rasanya hingga ia merasa rela menghabiskan seluruh uangnya untuk membeli makanan di sini.
Kriiing...
"Selamat datang!"
Sambutan riang dari nenek Eunro memenuhi gendang telinga Jonggun. Ia berpikir bahwa ada pelanggan lain yang datang untuk makan.
"Hai'! Arigatou gozaimasu!" Namun, ternyata itu adalah Baek Rang.
Sontak mata hitamnya langsung tertuju ke arah pintu masuk menampakkan Rang tengah mencari-cari keberadaannya.
Setelah menemukan seorang pria jangkung bersetelan rapi sedang melihat ke arahnya, Rang langsung tersenyum lebar seraya berlari kecil.
"Hai! Lama tidak berjumpa, Tampanku!" Ucapnya riang.
"Hm."
Respon dingin yang sebenarnya sangat berbeda dengan keadaan hatinya. Namun, biarkan saja.
Rang menatap makanan yang terletak di meja, lalu langsung mengambil satu potong kimbab yang ada di sana.
Tapi, Jonggun memukul pelan tangan nakal itu dengan sumpit. Membuat Rang sedikit meringis.
"Entah habis darimana kau barusan, cuci tanganmu sebelum mengambil makanan."
Rang mencebik ke arah Jonggun, merasa sedikit kesal.
"Ya, ya. Baiklah."
Dengan sangat berat hati, Rang pergi ke wastafel untuk mencuci tangannya. Kemudian kembali dengan muka cemberut.
Namun, tak berlangsung lama karena selepas itu ia bebas mencicipi makanan milik Jonggun. Walau pun lebih tepatnya menghabisi.
Tak berselang lama, suara sendawa terdengar keluar dari mulut wanita di hadapan Jonggun. Jonggun hanya menatapnya datar.
"Ah, kenyangnya. ~"
Ujarnya setelah menegak segelas soju. Kemudian mendekat ke arah Jonggun dengan menangkup wajahnya sendiri agar bisa leluasa menatap lelaki yang lebih muda darinya.
"Hei, bagaimana Rusia?" Tanyanya penasaran.
"Biasa saja, seperti kebanyakan negara."
"Ah! Kau ini tidak seru!" Pekik Rang kecewa dengan jawaban singkat Jonggun.
"Ck, sudahlah. Aku ingin pulang."
Melihat mood Rang yang kembali tidak bagus, Jonggun bertanya-tanya. Apakah wanita memang memiliki mood yang sering berubah-berubah?
Ia menghela napas melihat punggung Rang yang semakin menjauh. Berdiri dari kursinya, ingin membayar semua pesanan. Agar lebih cepat mengejar Rang.
Kriiing...
"Terima kasih! Sampai jumpa kembali, Jonggun-ah!"
Jonggun melihat kiri-kanan untuk mencari keberadaan Rang, dan menemukannya di stand penjual jajanan kaki lima.
Melahap sepotong odeng yang baru saja keluar dari penggorengan, lalu mengeluh kepanasan karenanya.
... Yap, Jonggun juga merasa itu bodoh. Kemudian, ia mendatangi wanita itu. Memberikan air putih kecil dari saku long coat-nya.
"Minumlah."
Rang mengambilnya untuk meredakan rasa terbakar pada lidahnya.
Glek glek glek.
"Wah... Segarnya. Terima kasih, ya," Ucapnya sembari berlalu meninggalkan Jonggun. Lagi.
Baru saja Jonggun hendak mengikuti, penjual jajanan tersebut mencegatnya.
"Maaf, Paman. Tapi wanita itu belum membayar odeng yang ia makan barusan."
'Astaga...,' batinnya.
Jonggun pun hanya bisa menghela napas sembari menggeleng.