Pagi harinya, Jonggun melakukan pekerjaan seperti biasa. Mengawal seorang gadis yang merupakan putri dari bosnya.
Sangat membosankan, pikir Jonggun.
Tapi, apa boleh buat? Bayarannya mahal, tentu saja ia tidak ingin membuang kesempatan ini.
Sepanjang hari, pikirannya larut pada kejadian tadi malam. Padahal, itu hanyalah sebuah ciuman biasa. Tidak lebih dari cinta satu malam yang biasa ia lakukan.
Tapi, entah kenapa rasanya sangat terbayang. Jonggun ingat jelas rasa bibir wanita gila yang ia temui tempo lalu.
Stroberi.
Argh, kenapa aku jadi mengingat hal tidak jelas seperti itu? - Jonggun benar-benar gila dibuatnya.
Malam hari tiba, Jonggun telah selesai dengan pekerjaannya. Sebelum pulang, ia pergi ke kafe, tempat di mana ia berjanji untuk bertemu dengan rekannya.
Kim Joongoo.
Pria berambut pirang menyebalkan yang pernah ia temui. Ah astaga, lihatlah bagaimana ia menampakkan mukanya sekarang. Terlihat sangat sombong dan hampir saja membuat Jonggun melemparkan kunci mobil ke arahnya.
"Langsung saja, ada apa kau mengajakku bertemu?" Cecar Jonggun tanpa basa-basi. Alhasil, Joongoo yang mendengar pernyataan tersebut langsung memekik kesal pada pria di hadapannya.
"Hei! Setidaknya pesan minuman dulu, bren*sek!"
"Tidak perlu, aku ingin pulang," Ucap Jonggun tak acuh. Membuat Joongoo yang sedang minum menyemburkannya ke arah Jonggun.
Sial, batin Jonggun.
"Ah, benar-benar deh. Padahal aku mengajakmu kesini karena bosan. Jika seperti ini, tidak ada alasan lagi untukku agar menahanmu lebih lama," Jonggun memutar bola matanya malas, untuk ke sekian kalinya ia melihat Joongoo bersandiwara.
Baru saja Jonggun mengangkat bokong dari kursi kafe dan berniat keluar dari sana, ia langsung mendaratkannya lagi seperti semula. Joongoo yang sudah pasrah karena tidak ada teman untuk mengobrol, langsung mengernyit heran.
"Wah, ada apa ini? Bukannya kau ingin pulang? Ah, aku jadi terharu. Tak apa kok, aku tidak akan memaksamu. Sudahlah, pulang saja~" Goda Joongoo yang mana segera mendapat tusukan keras dari ujung kunci mobil Jonggun.
Sedangkan pria yang melempar benda kecil itu, menatap ke arah seberang kafe yang merupakan sebuah minimarket. Di sana, ia melihat seorang wanita bermantel putih lusuh tengah mengendap-endap sembari bersedekap.
Seperti tengah menyembunyikan sesuatu dibalik mantelnya.
Joongoo yang melihat gelagat aneh Jonggun ikut melihat ke arah mata pria itu memandang, "Oh? Apa ini? Kau melihat seorang wanita rupanya? Wah, Jonggun-ku sudah besar~ Eh? Tunggu sebentar, apa yang sedang ia lakukan?"
Mengutil, itu yang ada dalam pikiran Jonggun saat ini.
Jonggun hafal betul dengan mantel yang tengah dipakai wanita itu. Karena, mantel wanita gila yang ia pikirkan sepanjang hari ini sama persisnya dengan yang di seberang sana.
Jonggun kembali bangkit saat melihat aksi wanita itu ketahuan oleh pemilik minimarket. Joongoo yang terkejut dengan pergerakan tiba-tiba rekannya ikut berlari mengikuti. Namun, langsung dihadang oleh pelayan kafe.
"Tuan! Anda belum membayar pesanan Anda!"
Seketika, Joongoo mengutuk.
Di sisi lain, Jonggun berlari sekencang mungkin mengikuti wanita bermantel putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
STREET LIGHTS
FanficAU - Alternative Universe (esp for Park Jonggun from Lookism - Park Taejoon). Penulis hanya meminjam karakter dari salah satu karya Park Taejoon di aplikasi Webtoon, Lookism. Penulis sama sekali tidak mengklaimnya sebagai milik sendiri, melainkan ha...