#3

587 82 7
                                    

(Y/n) P.O.V.

"Kita sudah sampai nona" ucap Pak Sopir yang mengantarku ke agensi hero ke-2 'Dynamight'. "Trimakasih, Pak" ucapku dengan nada tegas. "sama-sama nona" jawab Pak Sopir dengan ramah. Aku membuka pintu mobil, dan menutupnya. Aku sudah mengatakan bahwa aku ingin ia menjemputku sekitar 30 menit - 60 menit ke depan. Ya- walau aku belum buat janji sih... Apa aku pakai quirkku saja untuk membenarkan keadaan? Aku juga tak tahu... Aku harus melihat situasi dan kondisi jika ingin memakai quirkku.

Lalu aku memasuki agensi sebagai pusat perhatian, ugh- entah mengapa aku sedikit rindu dan muak dengan perhatian seperti ini. Aku pun berjalan mendekati resepsionis front office, "halo ada yang bisa saya bantu ?" ucap salah satu perempuan yang ada disana.

"Ah- saya ingin bertemu dengan direktur agensi ini... Apa beliau ada di tempat? atau jika tak ada pun tak apa" ucapku dengan tegas. "Ingin bertemu ya? apa anda sudah membuat janji dengan beliau?" jawabnya. Aku menggelengkan kepalaku, "karena itu saya ingin menanyakan apakah sekarang beliau ada?" ucapku dengan hati-hati. "setahu saya dari tadi pagi beliau ada di sini, kalau boleh tau ada keperluan apa ya?" tanyanya. Eh- apa ini hanya perasaanku saja? Kenapa dia memandangku begitu...?

Hm- pastinya kalau aku yang dulu... sudah membalas tatapan tajamnya dengan tatapan sadis, ahahah... "Ah- saya ingin me-"

"Hai- rena! Baku bro ada di ruangannya kan? dan- ah halo nona! ada keperluan apa?" eh suara ini? kirishima? "ah- tuan kirishima, itu-" ah- sepertinya gadis ini namanya Rena... lah dia menanyakan kepadaku?

"Nona, apa kau ada keperluan?" tanya Kirishima lagi kepadaku. "ekhem, saya sebenarnya hanya ingin menawarkan penawaran pada beliau" ucapku dengan tegas. "Ah iya, perkenalkan saya (y/n) kazekawa... ini adalah kartu pengenal saya" ucapku sambil memberi kartu nama pengenalku. Ya aku ini termasuk orang yang banyak persiapan, karena itu aku membawa 3 kartu nama pengenalku. Lalu nona resepsionis itu langsung duduk di tempatnya dan melihat jadwalnya.

"Kau kenal dengan bakubro- eh maksudku bakugou?" tanya Kirishima. "Sebetulnya tidak, karena itu saya berharap beliau dapat menerima saya" ucapku dengan senyum berwibawa. Dia menggaruk kepalanya, "eugh masalahnya bakubro itu-" gumamnya.

Ah- iya aku tahu itu... Itulah mengapa dia melajang sampai sekarang, lebih baik aku bersikap tenang saja dan sewajarnya. "Nona (y/n) dan Tuan Kirishima, beliau ada di ruangannya... Dia kebetulan sedang free, apakah anda mau diantar?" ucap nona resepsionis setelah melihat komputernya. "ah-" ucapanku terpotong oleh kirishima.

"Tak usah, nona- kalau kau ingin bertemu dengannya biar saya antar" ucap Kirishima dengan nada ramah. "ah apa itu tidak merepotkan?" tanyaku kepadanya.

"ah- tak apa kok, lagipula aku pun ingin bertemu dengannya" balasnya dengan tersenyum. Aku mengganguk mengerti, setelah itu aku mulai mengikuti langkah Kirishima menuju lift.

Saat di lift, kondisi mulai canggung dikarenakan itu adalah pertemuan yang tak terduga. "Kau (y/n) kazekawa pebisnis terkenal itu ya? apa aku salah?" tanyanya dengan hati-hati. Ah- aku mengerti, karena menurut gossip aku adalah orang yang hati-hati dalam berbisnis. Wajar saja Kirishima bingung mengapa aku mengontak sendiri dengan nekatnya. Apa aku terlalu nekat ya? ahahahah...

"Iya benar" jawabku dengan tegas. "Anu... aku belum tahu namamu" sambungku dengan nada ramah. Sebenarnya aku sudah mengetahui namanya... Ya kalau aku menyebut namanya langsung, bisa saja dia menggangapku stalker atau sebagainya...

*Pintu lift terbuka*

"ah- sihlakan..." dia mempersihlakanku keluar deluan, aku mengganguk mengerti. Lalu dia memanduku ke ruangannya "namaku eijiro kirishima, salam kenal" ucapnya dengan ramah. "Salam kenal, kirishima" jawabku kepadanya, wah sepertinya ini ruangannya sebelum di renovasi ya? berbeda sekali dengan yang ada di masa depan...

"anu- kalau kau ingin berbicara dengan bakubro- eh maksudku dynamight... lebih baik kau berhati-hati" ucapnya memperingatkan kepadaku. "ahahah- baiklah" ucapku sambil tertawa kecil. "Nah- kita sampai" ucapnya sambil memperlihatkan pintu ruangannya. "BAKUBRO~ AKU DATANG MEMBAWA TAMU!" ucapnya dengan antusias. Ya dari sekarang pun sudah terlihat kalau Kirishima dan Bakugou dekat... Bahkan sampai di pemakamannya pun- huft- sudahlah (y/n) sekarang fokus lah!

"BERISIK KAU RAMBUT ANEH! TAK AKAN KUBIARKAN KAU MASUK RUANGANKU!" ugh ternyata dia di masa lalu lebih parah ya... ahahah...

"ya-ya~ aku masuk yaa" ucap Kirishima sambil membuka pintu. "Pst- (y/n) maaf ya, dia memang selalu begitu" sambungnya kepadaku. Aku tertawa kecil menandakan itu tak apa-apa,

"MANA TAMUNYA SIALAN! KAU MEMBOHONGIKU YA!" teriaknya dari dalam. Sedangkan Kirishima sudah masuk deluan, "Yah~ kalau kau begitu kau tidak akan bisa mendapatkan kesempatan emas~" ucap Kirishima dari dalam. Hm? entah mengapa aku tak bisa menahan tawa, pft- Huft- tenanglah (y/n), kau sekarang harus menawarkan kontrak, bukan untuk tertawa-tertawa...

Lalu aku melangkahkan kaki masuk sambil mengetuk pelan pintu yang sudah terbuka... "Oh- sepertinya kau tak berbo-" ucapannya terhenti setelah melihatku masuk dengan wibawa yang aku bawa. Dia langsung menepuk kepalanya pelan, mungkin dia merasa malu akan perbuatannya yang tadi. "kalau gitu aku ke bawah ngafe dulu ya bro~ kalian sihlakan ngobrol~" ucap Kirishima langsung kabur. "he-oi" ucapnya pelan.

Setelah kirishima pergi dan menutup pintunya, dia mulai melihat ke arahku. "ekhem, maaf kalau menggangu... tetapi apa kita bisa bicara?" ucapku dengan wibawa yang biasanya kubawa untuk berbisnis. Dia melihat sekilas ke arahku, "sihlakan duduk di sebelah sini" ucapnya sambil mempersilahkanku duduk di sofa. "Ah- Trimakasih" balasku kepadanya.

Lalu aku duduk di depannya, "apa yang ingin kau katakan? apa kau utusan dari bank?" aha- benar di masa-masa ini dia sedang meminjam banyak dana. "Sebelumnya perkenalkan (memberi kartu nama pengenal)" lalu dia mengambilnya dan melihat kartu nama pengenalku. "Saya (y/n) Kazekawa dari XW Group, saya-"

"oke cukup- saya tidak membutuhkan dana" katanya memotong ucapanku. Eugh- ternyata sifat menyebalkannya sama saja ya, ah- tapi dia salah orang... Aku sudah menghadapi 1000 orang sepertimu, "Ekhem, saya minta maaf... tapi saya tidak menawarkan dana" ucapku dengan nada flat. Dia menatapku sekilas, seolah mengatakan jika kau tidak menawari soal dana mengapa kau membawa folder itu.

"Saya ingin menawarkan kontrak- yang mungkin anda akan berubah pikiran... Pada dasarnya anda tak perlu membayar dalam kontrak ini" ucapku dengan tegas. "heh- kau kira dunia perbisnisan itu apa?" eugh- dia ini emang menyebalkan ya... Lihat tuh kartu namaku sudah dibuang ke bawah, ahahah...

Lalu aku menaruh folder yang kubawa, dan aku menaruh kelima jariku di atas folderku. "Mungkin ini terlihat gila tapi- ekhem, ayo kita menikah!"

.

.

"HAH?! APA KAU GILA?!"

-T.B.C. To Be Continued

Dengan begini cerita dimulai UwU~ Jangan lupa vote:3

[✅] Pernikahan Kontrak | Bakugou Katsuki x Readers | Adult AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang