20

4K 398 18
                                    

Awas ada typo.

"Kalian tahu kesalahan kalian bukan?, Kenapa kalian bisa sampai bertengkar seperti ini?" Geonu dan Heeseung masih diam saat sang kepala sekolah bertanya kepada mereka, kepala sekolah mereka cuma bisa menghela nafas berat, padahal hari ini harusnya menjadi hari yg bahagia tapi kenapa anak muridnya bisa mengacaukannya.

"Ini adalah peringatan terakhir dari saya, kalau kalian ketahuan bertengkar lagi saya tidak akan segan-segan untuk mengeluarkan kalian mengerti?"

"Mengerti pak/mengerti" jawab Geonu dan Heeseung tapi dengan pandangan yg masih menatap ke bawah.

"Sekarang kalian bisa keluar dari ruangan saya" keduanya beranjak keluar dari ruangan kepala sekolah, diluar mereka saling beradu pandangan lagi setelah menutup pintu ruangan tersebut.

"Gara-gara lo gw hampir di drop out" Geonu mengangkat alisnya, gara-gara dirinya? Bukankah seharusnya gara-gara Heeseung dia hampir di drop out.

"I don't care b*tch" Geonu pergi meninggalkan Heeseung yg masih berada di depan ruangan kepala sekolah. "Owh, you really wanna play with me huh?"

Heeseung langsung melanggang pergi dari ruangan itu, dengan banyak rencana jahat di otaknya dia menyunggingkan smirk nya. Dia berjalan menuju rooftop untuk menemui Jake dan Jay.

"Yo bro gw denger lu berantem sama anak kecil" Heeseung menepuk pundak Jay lalu menatap ke bawah, matanya menatap ke arah Geonu yg berjalan dengan sebal sambil mengelap sisa darah di sekitar bibirnya.

"Iya gw berantem sama anak kecil" Heeseung berbalik badan dan mengeluarkan sebungkus rokok dari dalam celananya. Dia memberikan beberapa batang rokok pada Jake dan Jay dan mulai menyalakan rokoknya tadi.

"Gimana soal mangsa kalian tadi?" Jake dan Jay tersenyum bangga, tentu saja mereka telah membuat Sunghoon tergeletak lemas tak berdaya. "Udah aman" mereka bertiga melanjutkan acara merokoknya sambil melihat acara sekolah dari rooftop.

"Geonu lu nggak papa?!" Sunghoon terkejut saat mendengar kalau Geonu dan Heeseung berkelahi di lapangan sekolah. "Nggak cuma luka dikit" iya sedikit untuk Geonu, tapi bagi Sunghoon lukanya sangat banyak. Bibirnya berdarah, pelipisnya berdarah, hidungnya mimisan Geonu memang senang  membuat Sunghoon menjadi ketakutan begini.

"Sini gw obatin" Sunghoon masih kesal karena Geonu tidak menuruti dirinya supaya tidak berurusan dengan Heeseung, dengan sengaja Sunghoon menekan bagian bawah bibir Geonu.

"Awh! Sakit" Sunghoon menatap Geonu datar, saat diobati baru bilang sakit tadi waktu dipukul apa nggak kerasa sakit? Bingung Sunghoon itu.

"Pas diobati sakit tadi waktu pukul-pukulan gimana?" Kalau Geonu boleh bersumpah maka dia akan bersumpah kalau nada bicara Sunghoon menjadi lebih dingin bahkan terkesan sangat menyeramkan. "Ya maaf, soalnya ternyata yg jadi dalang itu si Heeseung" Sunghoon meletakkan kotak obat tadi lalu menghampiri Geonu yg masih menundukkan wajahnya, Sunghoon mencubit pipi gembil Geonu dan tersenyum sampai memperlihatkan giginya.

"Biarin aja, nggak usah di peduliin" Geonu cemberut nggak usah di peduliin, kenapa Sunghoon bisa dengan gampang ngomong kayak gitu.

"Udahlah yuk keluar, kita lihat-lihat lagi acaranya" mereka berdua berjalan keluar dari UKS dan kembali menuju acara sekolah.

Skip

"Sunghoon gw pulang dulu" acara sudah selesai, anak-anak banyak yg sudah pulang ke rumah masing-masing. Sunghoon sih pulang bareng sepedanya aja.

"Iya hati-hati" sepeninggal Geonu, Sunghoon langsung pergi menuju parkiran untuk mengambil sepedanya tapi betapa terkejut dirinya melihat sepedanya sudah di rusak oleh seseorang. Tentu Sunghoon tidak bodoh untuk mengetahui siapa yg melakukan hal ini. "Pulang jalan kaki deh" sambil membawa sepedanya Sunghoon berjalan kaki di gelapnya malam.

Lampu-lampu jalan sudah banyak menyala menerangi seluruh jalanan, banyak orang yg berlalu lalang ditemani oleh keluarga, pacar ataupun sendirian. Suasana malam seperti ini yg membuat Sunghoon menjadi tenang tapi tiba-tiba salju turun dan mulai menghujani seluruh kota. Bisa Sunghoon lihat banyak anak-anak yg menangkap salju yg turun dari langit dengan gembira, banyak dari mereka yg melompat senang saat turun salju.

"Salju turun" Sunghoon juga sangat menyukai salju, dia juga pernah membuat manusia salju sewaktu kecil. Sunghoon mengembangkan senyumnya mengingat masa-masa kecilnya yg kadang bisa membuatnya tertawa sendiri saat mengingat hal itu.

 Sunghoon mengembangkan senyumnya mengingat masa-masa kecilnya yg kadang bisa membuatnya tertawa sendiri saat mengingat hal itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Contoh suasananya.)

Skip

Tok tok tok

"Permisi kakek" Sunghoon mengetuk pintu rumah seseorang yg dia panggil kakek tak lama kemudian sang kakek datang keluar menemui Sunghoon.

"Aigoo~, ada apa cucu kakek?" Sang kakek sudah menganggap Sunghoon adalah cucunya sendiri, karena dia hidup sendirian dan selama ini hanya Sunghoon lah yg sudah menyayangi dirinya selayaknya kakek sendiri.

"Kakek bisa membenahi sepedaku tidak? Sepedanya rusak" pinta Sunghoon.

"Tentu saja nak, sekarang juga akan kakek perbaiki" Sunghoon tertawa dan langsung memeluk kakek yg dia panggil kakek Kim.

"Tidak perlu sekarang kakek, besok saja nanti kakek sakit" sang kakek tertawa mendengar penuturan Sunghoon.

"Baik-baik cucuku, akan kakek perbaiki besok"

"Terimakasih kakek, Hoonie sayang kakek" Sunghoon selalu memanggil dirinya sendiri Hoonie saat bersama kakek Kim.

"Kakek juga sayang Hoonie" balas sang kakek. "Hoonie pulang dulu, dadah kakek" Sunghoon langsung pulang menuju rumahnya yg cuma berjarak 1 rumah dari rumah kakek Kim. Jika tadi Sunghoon tersenyum bahagia sekarang dia sudah mengubah ekspresinya menjadi datar.

Cklek

"Aku pulang" dan lagi-lagi tamparan langsung mendarat di pipi Sunghoon.

Plak!

"ANAK TIDAK BERGUNA, DARI MANA SAJA KAU HAH?!" Sunghoon tak menjawab dan langsung pergi dari hadapan ayahnya.

"JAWAB AKU ANAK BISU!" Sunghoon berbalik badan menatap ayahnya.

"Acara sekolah" dan Sunghoon langsung melangkah pergi menuju kamarnya, dikamarnya dia mengunci dahulu pintunya lalu merebahkan diri di kasur.

Entah kenapa Sunghoon merasa kalau dirinya itu bodoh, bodoh karena tidak pernah mencoba untuk melawan. Hanya bisa pasrah dan bertahan tapi itu juga tidak akan lama lagi, Sunghoon sudah tidak kuat menghadapi ini semua lalu ide muncul di otaknya mungkin dia bisa kabur dari rumah. Tapi nanti dia tinggal dimana? Mungkin dia bisa menginap beberapa hari di rumah Geonu.

"Ide bagus" kali ini Sunghoon mungkin harus berterimakasih pada otaknya karena telah memberinya ide yg bagus.
















Hey yo wassup, gimana ceritanya? Semoga suka ya.

Random question again, hal apa yg bisa membuat kalian marah? Komen ya.

Jangan lupa vote n komen ya, dan juga beri kritik dan saran supaya ceritanya lebih baik lagi ok bye bye 😁.

Lovely Nerd//JakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang