37

3K 254 37
                                    

Awas ada typo.


9 bulan kemudian

Tinggal beberapa hari lagi anak yg sedang di kandung oleh Sunghoon akan lahir ke dunia, mereka sudah mengetahui jenis kelamin anaknya yaitu anak laki-laki. Sunghoon berdiri di balkon kamarnya sambil mengelus perutnya yg sudah membesar itu, mereka sudah tinggal di rumah sendiri bukan di rumah orang tua Jake.

Tiba-tiba perasaan khawatir menyelimuti dirinya akankah dia bisa menjadi seorang ibu yg baik? Apakah anaknya bisa menerima kalau ibunya adalah seorang pria? Apakah anaknya akan lahir dengan selamat? Pertanyaan itu selalu mengusik pikiran Sunghoon.

Jake datang sambil melihat istrinya bergerak gelisah, dia mendekati Sunghoon lalu memeluknya dari belakang.

"Kenapa hmm?" Karena tak kunjung mendapat jawaban, Jake berinisiatif untuk membalikkan tubuh Sunghoon. Betapa terkejutnya dia saat melihat kalau Sunghoon sedang menangis.

"Hey hey, kenapa? Ada yg ganggu kamu?" Sunghoon mengangguk, Jake menuntun Sunghoon untuk duduk di kasur supaya dia juga tidak terlalu kelelahan.

"Kenapa? Cerita aja apa yg lagi gangguin pikiran kamu" kata Jake sambil menghapus sisa air mata di pipi Sunghoon.

"Aku takut hiks kalau anak kita nggak bakal selamat hiks" mendengar perkataan Sunghoon Jake langsung memeluk istrinya itu mencoba memberikan ketenangan padanya.

"Kalau anak kita lahir apa hiks dia bakal nerima aku sebagai ibunya?" Jake menjauhkan dirinya dari Sunghoon, dia menatap manik mata Sunghoon dengan lembut. Dia mengelap sisa air mata Sunghoon lalu mengelus dan juga mengecup perutnya yg sudah membesar itu.

"Listen to me, anak kita bakal baik-baik aja dia bakal lahir dengan selamat jadi kamu tenang aja. Dan apakah dia akan nerima kamu sebagai ibunya, pilihan itu ada di tangannya but I think our child will understand, so don't worry" tiba-tiba perut Sunghoon terasa sangat sakit.

"AKKH JAKE SAKIT!" Sunghoon bisa merasakan kalau bayi didalam kandungannya akan segera lahir.

"Tahan sebentar Sunghoon, kita ke rumah sakit!"

Dirumah sakit

Jake mondar-mandir di lorong rumah sakit dengan wajah cemas, sudah 2 jam tapi dokter belum juga keluar dari ruang operasi itu membuat Jake tidak tenang. Apakah bayinya akan selamat? Apakah Sunghoon baik-baik saja? Jake benar-benar tidak bisa berpikir secara jernih sekarang.

Cklek

Seorang dokter sudah keluar dari ruangan operasi, ini bisa berarti pertanda baik atau buruk bagi Jake. "Gimana keadaan istri saya dok?" Jake hanya berharap kalau Sunghoon akan baik-baik saja setelah operasi, dia tidak meminta yg lainnya cukup Sunghoon baik-baik saja.

"Selamat tuan, istri anda melahirkan bayi kembar. Saya tidak pernah melihat hal yg seperti ini sebelumnya, ini semua kuasa Tuhan" Jake bahagia, putranya lahir dengan selamat tapi bagaimana dengan Sunghoonnya? "Gimana istri saya dok?"

"Istri anda sempat mengalami kritis saat operasi tadi, tapi sekarang keadaannya sudah baik-baik saja" saat mendengar Sunghoon sempat kritis membuat Jake bahkan hampir kehilangan keseimbangannya.

"Silahkan anda bisa menengok istri anda tapi tolong jangan berisik" Jake pergi menuju ruang inap Sunghoon, dia masuk ke dalam disana sudah ada Sunghoon yg sedang beristirahat dan juga putranya yg berada di samping ranjang Sunghoon.

Jake berjalan dengan perlahan-lahan mencoba untuk tidak membuat suara yg bisa membangunkan Sunghoon. Dia melihatnya, putranya yg telah lahir ke dunia ini mata dan hidungnya mirip sekali dengan Sunghoon sementara bibirnya mirip dengan dirinya.

"Jake.." Jake berjalan mendekati ranjang Sunghoon dia menggenggam tangannya sambil mengecupnya pelan. "Thank you" Sunghoon tersenyum, dia menengok ke samping tempat dimana kedua putranya sedang tertidur pulas.

"Siapa namanya?" Jake sebenarnya telah menyiapkan beberapa nama untuk anak mereka tapi dia masih bingung ingin menggunakan nama yg mana. "Aku masih bingung" Sunghoon mengelus tangan Jake dengan lembut.

"Coba pake awalan J" Jake setuju dengan perkataan Sunghoon tapi tetap saja nama bayi dengan awalan J sangat banyak, dia juga menyiapkan beberapa nama dengan awalan J.

"Jayden, Shim Jayden dan juga Shim Jordan" Jake berjalan menuju tempat putranya itu dan dengan hati-hati dia menggendong tubuh sang anak. "Welcome to this world, Jayden and Jordan" Jake membantu Sunghoon untuk duduk di kasurnya lalu menyerahkan tubuh kecil Jayden pada Sunghoon sementara Jordan masih berada di gendongannya.

"They're so cute Jake" tanpa sadar Sunghoon telah menitikkan air matanya, Jake dengan cepat menghapus air mata Sunghoon lalu mengecup bibirnya dengan lembut.

"Beautiful like their mother" kemudian orang tua Jake dan Sunghoon datang bersamaan dengan Heeseung dan juga Geonu.

"Mama" semua keluarga terkejut, kenapa bisa ada dua bayi di dalam pelukan Sunghoon dan Jake. "Nak.. bayinya.." Sunghoon mengangguk saat mengetahui apa yg sedang mamanya pikirkan. "Semua ini karena Tuhan ma" semua orang langsung tercengang, Sunghoon yg seharusnya hanya melahirkan satu bayi laki-laki kini sudah melahirkan bayi kembar.

"Siapa namanya?" Tanya Geonu. "Shim Jayden dan Shim Jordan" Geonu gini sedang memperhatikan Jayden dan Jordan dengan seksama pipinya gembil seperti mamanya bibirnya mirip sekali dengan Jake. Jayden dan Jordan tentu sebentar lagi akan memiliki sepupu karena saat ini Geonu tengah hamil dan usia kehamilannya sudah memasuki 8 setengah bulan.

"Geonu udah tau jenis kelaminnya?" Geonu mengangguk. "Laki-laki juga" Geonu masih setia memperhatikan bayi mungil yg sekarang berada di gendongan mamanya Geonu.

"Udah Nunu jangan dilihatin terus" Geonu cemberut saat namanya melarangnya untuk melihat keponakannya sendiri, diakan sudah menunggu lama untuk melihat wajah keponakannya itu.

"Ada rencana punya anak lagi?" Tanya Geonu dengan girang, Sunghoon malah melotot ke arah Geonu tapi berbeda dengan Jake yg malah tersenyum seperti senyuman penuh kemenangan. "Di tunggu aja" Jake mengelus pinggang Sunghoon dengan lembut, Sunghoon sudah mengerti akan kode yg diberikan oleh Jake.

"Yak! Shim Jake!" Semua orang tertawa melihat tingkah laku Jake dan juga Sunghoon, kini dalam kehidupan Sunghoon hanya akan ada kebahagiaan saja. Semua kejadian kelam di masa lalunya mendorongnya untuk menjadi lebih kuat sampai detik ini, semua yg dulu dia pernah impikan sekarang mulai terwujud. Keluarga yg harmonis, memiliki anak kembar dan juga suami yg penyayang.





















Hey yo wassup, gimana ceritanya? Semoga suka ya.

Thanks to 12k readers, nggak nyangka banget bisa dapet 12k readers makasih banyak.

Kayaknya tinggal 1-2 chapter lagi cerita ini bakal end, nggak kerasa udah bakal end aja hehe.

Awalnya aku cuma nulis di book ini kalau Sunghoon cuma punya satu anak, tapi karena aku lihat komen kalian pada pengen anak kembar jadinya aku ganti lagi.

Random question again, momen paling bahagia di hidup kalian itu apa? Komen ya.

Jangan lupa vote n komen ya, dan juga beri kritik dan saran supaya ceritanya lebih baik lagi ok bye bye 😁.

Lovely Nerd//JakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang