26

4.1K 417 97
                                    

Awas ada typo.

"DASAR ANAK TIDAK BERGUNA, MATI SAJA KAU!!"

"Tidak ada orang yg sayang sama lo!!" Sunghoon menggelengkan kepalanya sembari menangis.

"ANAK CACAT!! KAU TIDAK DIBUTUHKAN DI SINI!!

"Sampah kayak lu pantasnya mati" Sunghoon menangis dengan kencang sambil memanggil-manggil nama Geonu.

"Geonu nggak ada disini, dia nggak bakal nolongin lo!!" Sunghoon memegangi kepalanya yg terasa pusing, semuanya tampak berputar-putar bagi dirinya.

"Lu cuma sampah!"

"ANAK BISU KAU!!"

"Lu nggak bakal selamat"

"Nggak nggak nggak!"

"NGGAK!" Geonu terkejut melihat tubuh Sunghoon yg sudah basah karena keringat. "Sunghoon kenapa?" Sunghoon memegangi kepalanya yg benar-benar pusing sekarang dan tiba-tiba semuanya menjadi gelap.

Skip

"Eungh.." Sunghoon memegangi pelipisnya yg masih berdenyut nyeri, Geonu sudah pergi ke sekolah sekarang tapi dia sudah meninggalkan sebuah sticky note untuk Sunghoon.

Sunghoon jangan capek-capek ya, nanti biar cepet sembuh.

Sunghoon meletakkan kembali sticky note yg telah di berikan oleh Geonu sebelum dia terbangun. Kepalanya masih terasa sakit setelah dia mendapatkan mimpi itu, bahkan di mimpipun dia masih tidak diinginkan oleh semua orang.

Entah sadar atau tidak Sunghoon sudah melepaskan paksa selang infus yg berada di tangannya banyak tetesan darah yg menetes di lantai rumah sakit.

Sunghoon melepaskan penyangga untuk tangan kanannya walaupun sakit Sunghoon tetap memaksa melepaskan penyangga tadi. Dia berjalan dengan pelan-pelan menuju ke rooftop rumah sakit. Tidak ada suster di sekitar situ mungkin mereka sedang memeriksa pasien lain.

Skip

Sunghoon sudah tiba di rooftop rumah sakit yg berada di lantai 12. Dia merasakan terpaan angin yg sedikit kencang berhembus mengenai seluruh wajah dan tubuhnya, dia merentangkan tangan kirinya lalu menangis.

"Nggak ada yg sayang sama gue kan" Sunghoon berjalan menuju ke pembatas rooftop. "Kalo emang nggak ada kenapa gue hidup?" Sunghoon menginjakkan kakinya ke pembatas tadi dan tersenyum.

"Kalau gue pergi semua bakal sayang ke gue kan?" Sunghoon melihat ke bawah banyak orang sedang berlalu lalang di bawah sana.

"Kalau gue mati penderitaan gue bakal selesai" Sunghoon maju selangkah demi selangkah.

"Ayah sama mama bakal kangen gue nggak ya?" Sunghoon tetap melangkahkan kakinya.

"Gue nggak bakal di bully lagi kan?" Sunghoon sudah berdiri di pinggiran pembatas rooftop itu.

"Geonu nggak bakal sedih kan kalau gue pergi" Sunghoon membiarkan angin kencang tadi berhembus ke seluruh tubuhnya.

"No one gonna judge me right?" Sunghoon kembali mengeluarkan air matanya. "No one gonna mad at me right?"

"Good bye world, you guys are not gonna miss me" Sunghoon bersiap menjatuhkan dirinya sebelum ada seseorang yg meneriaki namanya.

"PARK SUNGHOON" Sunghoon terkejut dan membuat dirinya terjatuh dari pembatas rooftop itu, untungnya orang tadi dengan sigap menarik badannya dan berhasil menyelamatkan nyawanya sendiri. "Apa yg kau lakukan?!" Sunghoon mengenali suara ini, suara yg benar-benar sangat familier. "Are you stupid huh?! You think if die you can be happy?!" Sunghoon membalikkan badannya menghadap ke orang tadi.

"So what? Why do you care so much about my life?" Orang tadi tak bisa berkata-kata lagi. Dan disaat inilah Sunghoon mulai menangis kembali. "Why? Why do you care about my life?" Orang tadi tetap tak menjawab apa-apa.

"Answer me Shim Jake!" Tubuh Sunghoon terjatuh ke lantai rooftop yg dingin dia masih menangis. Jake masih diam saja tak berniat menjawab pertanyaan Sunghoon sama sekali. "Lo masih dendam kan sama gue?" Jake berjongkok di hadapan Sunghoon, Sunghoon sudah tau kalau Jake pasti akan memukulnya sekarang makanya dia sudah menutup matanya membiarkan tangan Jake memukuli dirinya tapi kenyataannya tidak seperti itu.

"If you want to cry just cry" Sunghoon baru pertama kali merasakan hangatnya pelukan seorang Jake Shim, Jake mengelus punggungnya dengan lembut membuat Sunghoon akhirnya menangis sejadi-jadinya. Dia mengeluarkan semua yg selama ini dia simpan seorang diri, mengeluarkan semua masalah yg selalu datang ke hidupnya, mengeluarkan semua depresi yg dia pendam sendiri, Jake membiarkan Sunghoon menangis di pundaknya biarlah bajunya basah karena air mata Sunghoon.

Skip

"Udah nangisnya?" Sunghoon mengangguk dia akhirnya bisa mengeluarkan semua hal yg sudah membebani dirinya selama ini entah sudah berapa lama dia menangis tadi. Jake menjauhkan dirinya dan kembali menatap Sunghoon bukan tatapan yg mengsiratkan kebencian ataupun yg lainnya, hanya ada tatapan hangat dan juga lembut yg terlihat di matanya.

"Ayo balik, nanti dicariin" Jake membantu Sunghoon berdiri lalu menggendongnya ala koala style.

Mungkin Jay benar tentang hal ini.

Flashback

Jake menghisap putung rokoknya sembari melihat-lihat indahnya kota di malam hari, Jay datang menghampirinya lalu Jake mematikan rokoknya dan dia buang begitu saja.

"What are you doing men?" Jake berdecak sebal tidak bisakah Jay melihat kalau dirinya sedang melihat-lihat kota saat ini. "Anyways about Sunghoon, you still love him right?" Rahang Jake mengeras setelah Jay mengucapkan nama Sunghoon.

"Shut up Jay i don't want to hear that name again" Jay tertawa mendengarnya, dia menepuk pundak Jake masih sambil tertawa. "Really? I thought you really love him" Jake mengepalkan kedua tangannya mencoba menahan amarahnya.

"Just face it Shim Jake, you still have a love with Park Sunghoon. Tapi lu cuma denial sama perasaan lu doang kan makanya lu ngebully dia supaya perasaan itu hilang"

"Shut the f*ck up Jay Park!" Jake memukul wajah Jay sampai darah keluar dari sudut bibirnya. "Terima aja Jake lu masih cinta sama dia tapi ego lu yg ngebuat lu malah jadi ngebully dia" Jake mencengkeram kerah baju Jay sambil menatapnya nyalang.

"Tau apa lu sama perasaan gw? And you know what, i hate Park Sunghoon remember that i hate him!" Jake menghempaskan tubuh Jay dan meninggalkannya sendiri.

"We see about that Jake" Jay akhirnya juga pergi dari tempat itu, berharap apa dia dengan temannya itu yg memiliki ego yg sangat tinggi.

Flashback end

Jay benar dia masih mencintai Park Sunghoon, tapi apakah Sunghoon akan menerimanya? Bodoh sekali dirinya, tidak mungkin Sunghoon akan menerima dirinya yg seorang berandal sekolah ini, dia terlalu banyak berharap.
















Hey yo wassup, gimana ceritanya? Semoga suka ya.

Apakah plot twistnya sangat epik? Ini plot twistnya gw ambil dari salah satu buku yg pernah gw baca tentang minsung gitu tapi gw lupa judulnya.

Random question again, berapa tinggi kalian? Komen ya.

Jangan lupa vote n komen ya, dan juga beri kritik dan saran supaya ceritanya lebih baik lagi ok bye bye 😁.

Lovely Nerd//JakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang