KELUARGA RANDOM (NOHYUCK)✔

Baby Ji sakit

"Eungg... Ahh... Jenhhhh... Ohhh..."

Suara desahan keluar dari bibir seksi Donghyuck.

Jeno sedang sibuk memberi tanda di leher Donghyuck, bibirnya naik ke cuping langsung menjilatnya.

Nafas mereka mulai beradu, tangan Jeno tak tinggal diam. Dia meremas pantat semok Donghyuck.

"Yanggg... Ku cium yah?"

"Cium ya cium aja, biasa juga langsung!"

"Hehehe..."

Tanpa pikir lama Jeno langsung meraup bibir plum Donghyuck, mereka beradu lidah. Hingga...

"Bunaaa... Hikss... Bunaaa Ji mau nenenn...."

Suara Jisung mengganggu kegiatan panas mereka, Donghyuck langsung mendorong Jeno hingga jatuh dari ranjang.

#PooryayahJeno

Memperbaiki penampilannya sambil berjalan untuk membuka pintu kamar.

"Ji kenapa? Mau nenen?" Kata Donghyuck.

Jisung mengangguk sambil menangis, dia langsung menyeka air matanya.

Donghyuck mengajak Jisung ke kamarnya, Jeno ikutin dari belakang sambil sumpah  serapah.

Kalau gue jual Ji kira-kira laku berapa yah? -batin Jeno

Sampai dikamar Donghyuck langsung menidurkan Jisung dan dia ikutan tidur. Tapi pas pegang kening Jisung..

Panas

Jisung demam.

"Yanggg.. Jeno... Ini Ji nya sakit yang!" Panik Donghyuck.

"Buna.. Badan Ji panas,, tapi Ji mau nenen!" Rengek Jisung.

Jeno menaruh tangannya ke kening Jisung, beneran panas ternyata.

"Hyuck tenang yah, yayah ambil kompresan dulu. biar buna nenenin Ji saja.."

Setelah itu Jeno langsung pergi.

Donghyuck menahan tangis, sedih dia tuh kalau Jisung sakit.

Gak tega rasa nya mending dia saja yang sakit.

Donghyuck langsung nenenin Jisung.

"Ji kenapa gak bilang buna kalau panas sayang? Kalau Ji kenapa-napa gimana?"

Tangannya mengusap rambut Jisung yang lagi nenen dengan sayang.

Jisung diam—bukan gegara dia gak mau jawab tapi lagi fokus nenen dia tuh

"Buna sayang Ji..."

Donghyuck mencium kepala Jisung.

Setelah itu Jeno datang bawa kompresan.

"Yangg.. Nih kompresannya"

Jeno taruh kompresannya di meja, langsung tarik kursi dan duduk disamping ranjang.

"Bentar Jen, nih Ji nya masih nenen.. Udah ngantuk dia nih, dikit lagi merem.." Kata Donghyuck dengan suara pelan.

"Iya bun.." Jawab Jeno sambil mengelus kepala Donghyuck.

Dia tahu kalau sekarang Donghyuck pasti cemas, soalnya Donghyuck selalu takut kalau Jisung sakit.

"Kamu tenang yah, Ji cuma demam nanti kompres. Besok paling langsung sembuh." Ucap Jeno menenangkan.

Donghyuck hanya mengangguk lalu menarik Jisung yang sudah tidur dari dadanya.

Jeno dengan sigap langsung memeras handuk kecil dan dia kasih ke Donghyuck.

Donghyuck taruh ke kening Jisung.

"Cepat sembuh yah anak gantengnya Buna.."

Donghyuck mencium pipi Jisung lalu turun dari ranjang dengan pelan.

Jeno yang lihat langsung menarik donghyuck ke pangkuannya, kemudian dia memeluk Donghyuck.

"Yanggg... Mumpung Ji nya lagi tidur.. Yuk lanjutin yang tadi..." Sambil mencium leher Donghyuck.

Donghyuck langsung menjauhkan dirinya "Sinting! Anak lo lagi sakit.. Haduhhhhh gini nih punya laki kelebihan hormon..." Celoteh Donghyuck.

Jeno hanya meringis lalu tersenyum sampai matanya ilang.

"Hehehe yanggg... becanda doang ih.. Tapi kalau kamu mau sih berarti bonus"

Donghyuck cemberut lalu tangannya menampol pundak Jeno.

"Pantatmu!"

Tapi dia kembali memeluk Jeno dan duduk di pangkuan Jeno ala koala. Wajahnya menatap langsung wajah Jeno.

Donghyuck langsung menyembunyikan kepalanya ke leher Jeno, yang langsung mendapat elusan sayang di surainya dari Jeno.

Jeno tahu kalau cowok itu sekarang lagi nangis diam-diam. 

Soalnya dia rasa pundaknya basah juga badan Donghyuck yang bergetar.

"Ssstttt... Nono disini.. Hyuck jangan takut yah, Nono sayang Hyuck... Sayang Ji juga..."

Setelah mengatakan itu, Jeno langsung mencium pucuk kepala Donghyuck dengan sayang sambil tangannya mengelus punggung Donghyuck.

Ay: Ya Tuhan mau Jeno... 😣

TBC