Selingkuh

2.6K 262 13
                                    

Jeno dan Donghyuck kini berada ditaman, mereka sedang duduk disebuah kursi sambil menikmati es krim. Angin berhembus menerpa kedua insan itu.

"Yang kamu makannya seperti bocah, belepotan hihi."

Jeno menatap bibir Donghyuck yang sudah belepotan dengan es krim cokelatnya, perlahan Jeno mendekatkan wajahnya kearah Donghyuck lalu cowok itu menjilati es krim yang berada disela bibir Donghycuk.

"Manis."

Jeno mengecup sekali lagi bibir Donghyuck, bikin cowok mungil itu merona dengan tangan yang memukul Jeno pelan.

"Ihhhh, yayah ingat umur dong."

"Kamu manis sayang, ugh"

Jeno kini mengecupi seluruh wajah Donghyuck, membuat pemuda mungil itu terkekeh geli. Namun ditengah-tengah kemesraan mereka tiba-tiba ada seorang gadis yang mendekati mereka, lalu mengaku-ngaku sebagai kekasih Donghyuck.

"Sayang katanya kamu mau kerumah, kok disini?."

Jeno menoleh kearah gadis itu, lalu memasang wajah marah saat melihat gadis itu memeluk mesra istrinya.

"Kau siapa?! Menjauh dari istriku!"

Gadis itu tersenyum ejek, "Dia kekasihku. Kenapa aku harus menjauh?!"

Jeno seketika syok, apa-apan dia, mengaku Donghyuck sebagai kekasih Donghycuk jelas-jelas cowok mungil itu adalah istrinya!

"Apa-apan kau, ngapain ngaku-ngaku sebagai kekasih bini gue!"

Gadis itu tersenyum remeh, lalu dia makin mengeratkan pelukannya pada Donghyuck membuat Jeno segera menatap Donghyuck yang kini menatapnya bersalah.

"Yang kok kamu gak berontak sih? Dia siapa?"

Donghyuck menatap lurus manik Jeno, membuat tubuh Jeno seketika menegang saat melihat tangan Donghyuck melingkar dipingging gadis itu. Bahkan tangannya sudah terkepal disamping tubuhnya, kini dia begitu emosi.

"Yang.. Itu gak benar kan? Dia bukan kekasihmu kan? Mana mungkin kamu selingkuh!"

Donghyuck mengangguk, membuat Jeno menelan ludahnya susah payah.

"Maaf No tapi aku mencintainya, biarkan aku pergi untuk bersama dengannya. Tolong kau jaga Jisung baik-baik, pastikan dia tumbuh dengan baik. No, aku pamit."

Air mata Jeno jatuh ketika melihat punggung Donghyuck dan gadis itu menjauh. Membuat Jeno langsung menonjok pohon di depannya, saat ini dia merasa dunianya sedang terjadi kiamat.

"Arghhh sial... Donghyuckkkk!!!!!!!!!!! JANGAN!"

Donghyuck terkejut dalam tidurnya ketika mendengar teriakan Jeno, dia lalu menggoyangkan badan suaminya dengan barbar.

"Yang, Jeno? Bangun heiii... Sayangggg bangun...!"

Tapi Jeno masih menggelengkan kepalanya, bahkan matanya yang memejam sudah sembab oleh air mata. Cowok itu menangis sambil tertidur!

"Tidak! Donghyuck jangan pergi hiks.. Tidakkkkkkk!"

Jeno langsung membuka matanya saat Donghyuck menyiramnya air, melihat Jeno yang akhirnya bangun dia segera menghela nafas.

"Akhirnya ba—"

Ucapan Donghyuck terpotong ketika Jeno menariknya langsung  mendekap tubuhnya dengan erat, seakan takut jika dia melepas Donghyuck akan hilang dari hidupnya.

"Yang, kamu jangan selingkuh yah?"

Donghyuck kini menyerngitkan dahinya, lalu dia menatap Jeno aneh. Suaminya baru bangun sudah ngelantur, mana mungkin dia selingkuh.

"Kok kamu ngomong begitu?!"

Jeno cemberut, kini dia memegang dadanya dengan air mata yang turun.

"Habisnya Nono mimpi buna selingkuh, hiks... Hati yayah begitu sakit, rasanya yayah akan mati."

Donghyuck menatap Jeno datar, astaga kelakuan random apa lagi ini!

"Ya! Lee Jeno lo kenapa sih? Astaga lebay banget. Itu cuma mimpi heh!"

Bibir Jeno melengkung kebawah, dia memeluk Donghyuck sekali lagi.

"Nono hanya takut buna pergi, yayah gak mau ditinggal buna."

Kini Donghyuck menghela nafas sabar, tangannya mengelus surai Jeno lembut. Kemudian dia menangkup pipi suaminya itu, menatap Jeno lembut.

"Yayah dengerin buna, yayah gak perlu takut buna pergi. Kalau misalkan buna pergi karena selingkuh artinya buna goblok, masa buna mau ninggalin suami tercinta buna dan baby Ji sih? Yayah kan tahu seberapa buna menyayangi kalian. Sekarang yayah jangan takut oke? jangan nangis lagi!"

Jeno mengangguk pelan, tapi bibirnya masih cemberut. Melihat itu Donghyuck gemas, cowok mungil itu segera mengecup bibir Jeno membuat Jeno membalas menjadi lumatan.

"Lagian yayah gak lupa kan? Sekarang diperut buna ada anak kita loh. Mana mungkin buna ninggalin kalian."

Jeno kini tersenyum lebar, lalu dia mencium kening Donghyuck cepat. Segera cowok itu menunduk didepan perut Donghyuck, lalu mencium perut yang sudah mulai terlihat menbuncit itu dengan cinta.

"Buna sayang yayah."

Donghyuck tersenyum menatap Jeno yang tersenyum menatapnya, kemudian mereka berdua kembali berciuman. Setelah itu mereka memutuskan kembali tidur dengan Jeno yang mendekap tubuh istrinya sepanjang malam.


























Abang Ji bilaik: Itu bukan yayah Ji, pokoknya yayah Ji gak kek gitu.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

KELUARGA RANDOM (NOHYUCK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang