KELUARGA RANDOM (NOHYUCK)✔

Semua karena Ji

Maaf aku khilaf.. Makanya update 😔
Udah pada tidur belum? Kalau udah, jangan lupa mimpiin bapak Lijen ya karena buna Hyucknya biar Ay saja yang mimpiin hahahaha. 

Diruang keluarga sudah ada Jisung, Jeno dan Donghyuck. Jisung lagi main ponsel rebahan dikarpet berbulu, sedangkan Donghyuck lagi rebahan di paha Jeno yang lagi mainin rambut istrinya.

Awalnya mereka asyik dengan aktivitas masing-masing, sesekali Jeno akan menyuapi istri mungilnya anggur.

Tiba-tiba jisung berceletuk,

"Yayah.. Bunaaa.. Ji kesel deh!" katanya dengan wajah cemberut.

Donghyuck menatap Ji, lalu dia menyuruh Ji mendekat kearahnya. Anaknya itu langsung mendekati Donghyuck, tangan Donghyuck langsung mengelus pipi putranya.

"Ji kesal kenapa? Coba cerita." kata Donghyuck lembut.

"Siapa yang buat Ji kesal? Bilang ke yayah." tambah Jeno.

Jisung langsung menatap buna dan yayahnya berkaca-kaca, "Ji kesal hiks.. Uncle Mark kenapa suruh Ji biar mau punya yayah lagi sih?! Hiks.." jawab Jisung sambil nangis.

Jeno yang mendengar itu sudah mengeraskan wajahnya, dia bahkan mendengus marah.

Donghyuck menghela nafas sabar, dia bangun dari posisinya. Terus dia langsung peluk Jisung erat, mengelus pundak anaknya.

"Ssttt jangan nangis yah? Uncle Mark hanya bercanda kok."

Perkataan Donghyuck bikin Ji sedikit tenang, terus dia menatap cowok mungil itu dengan binar basah.

"Beneran buna? Uncle gak mau rebut buna dari Ji dan yayah kan? apalagi kan ada adek Ji diperut buna." tanyanya polos.

Kini Donghyuck menahan gemas, dia langsung mengecup kening putranya. Tangannya merapihkan rambut Ji,

"Beneran kok, lagian kan buna punya pawang galak kayak yayah. Gak bakal berani uncle Mark rebut buna dari kalian."

Mendengar ucapan Donghyuck bikin Jisung mengangguk dan Jeno yang tenang. Terus dia mengelus rambut istrinya sayang,

"Kalau sampai uncle Mark rebut buna, yayah gak akan segan-segan buat dia langsung ketemu Tuhan. Jadi Ji jangan khawatir oke?"

Mendengar ucapan Jeno bikin Donghyuck tersenyum terus dia kecup pipi Jeno yang langsung melembut, Jisung kini menatap yayahnya.

"Ya sudah kalau gitu Ji mau balik ke kamar lagi mau mabar bareng Lele. Yayah jagain buna sama adek yah!"

Setelah itu Jisung pergi ke kamarnya, meninggalkan Jeno dan donghyuck di sofa.

Awalnya masih adem, tidak lama kemudian donghyuck menatap Jeno berbinar. Jeno gemas, dia langsung menakup pipi gembul bininya.

"Mau apa hm?" Tanyanya dengan nada lembut.

Donghyuck memeluk leher Jeno, "Yanggg... Gegara Ji bahas Mark, buna tiba-tiba pengen lihat Mark sambil pegang bunga mawar deh. Boleh gak?" katanya manja.

Jeno melotot, apa-apaan itu?! Mana mau dia suruh Mark datang kesini. Ntar bininya diapa-apain lagi, jadi dengan tegas dia menggeleng.

"Yang lain yah sayang? jangan yang itu."

Mendengar ucapan Jeno bikin bibir Donghyuck maju 2 centi, bahkan kepalanya dia tolehkan agar tidak lihat muka Jeno. Intinya dia ngambek!

"Gak mau! Buna maunya itu!"

Jeno memasang wajah memelas, terus dia nangkupin pipi bini mungilnya.

"Yang.. Yang lain aja yah? Plissss...." katanya dengan mata berkaca-kaca.

Donghyuck masih cemberut, tapi akhirnya dia ngangguk.

"Yah udah, kalau gitu buna mau di gendong yayah terus keliling kompleks sambil beli bakso yang diperempatan itu loh depan gang!"

Jeno kini menghembuskan nafas legah, mendingan ini dari pada harus panggil Mark. Idih amit-amit deh, ntar anaknya malah mirip muka Mark lagi.

"Ya udah, sini sayangku.."

Hap.

Jeno langsung mengangkat tubuh mungil itu menggendongnya ala koala, Donghyuck tersenyum lebar. Terus dia cium bibir Jeno, lalu mendusel di dada suaminya.

"Gemesnya bumil ini.."

Jeno mengecup kening Haechan, lalu melangkahkan tungkainya keluar dari rumah. Dia benar-benar keliling kompleks sambil menggendong Donghyuck.

Dasar bapak Lijen bucin!

Mark bilaik: Gue diem aja salah ....

TBC