Christmas Day

1.9K 261 36
                                    

Christmas day akhirnya tiba, malam ini malam natal. Rumah Nohyuck sudah penuh dengan hiasan natal yang cantik, ada pohon natal besar yang terpasang diujung ruang tamu.

Setelah pulang dari gereja, Jisung segera masuk kedalam rumahnya. Dia tidak sabar untuk membuka kado-kado yang ada dibawah pohon natal,

"Buna, yayah ayo cepat!"

Donghyuck tertawa kecil melihat Jisung yang tidak sabaran, Jeno hanya tersenyum sambil merangkul Donghyuck masuk kedalam rumah.

Tanpa mengganti baju, Jisung langsung duduk dibawah sebuah pohon natal besar di ruang tamu, disusul sama Jeno dan Donghyuck.

"Ji pelan-pelan sayang"

Donghyuck berkata lembut, lalu dia menyisir rambut Jisung menggunakan jari-jarinya. Jisung menoleh lalu tersenyum lebar,

"Hehehe... Ji udah gak sabar buna!"

Jisung menyengir lebar, membuat Donghyuck gemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung menyengir lebar, membuat Donghyuck gemas. Tangan jisung memeluk sebuah kado besar dengan pita berwarna biru, lalu menatap Jeno.

"Yayah, Ji boleh buka sekarang kan?"

Jeno mengangguk membuat Jisung bersorak, dia segera membuka kotak itu dan mendapat sebuah jam tangan dengan hoodie dari merek ternama.

"Wahhh, Ji suka! Terima kasih buna dan yayah!"

Jisung menatap berbinar, membuat Donghyuck segera menangkup pipi Jisung gemas.

"Gemes banget anak buna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gemes banget anak buna...!"

Jisung kemudian kembali membuka kado-kado disana dengan semangat. Tapi Jeno cemberut menatap Donghyuck,

"Kado buat yayah mana?"

Jisung menoleh menatap Jeno aneh, "Ihh yayah udah tua, masa mau minta kado!" katanya mengejek.

Jeno menatap Jisung kesal, lalu dia menaruh dagunya dipundak Donghyuck sambil memeluk cowok itu dari belakang.

"Buna, yayah mau kado.. Hummppp..."

Donghyuck gemas, dia menolehkan kepalanya kesamping lalu mengecup bibir Jeno cepat. Untung saja Jisung sedang asyik dengan kado-kadonya jadi anaknya itu tidak memperhatikan kedua orang tuanya, menurutnya kado-kado itu lebih menarik.

"Mau kado?"

Donghyuck memutar badannya, membuat Jeno mengangkat kembali kepalanya. Saat berhadapan, tangan Donghyuck melingkar dileher Jeno.

"Mau yang, masa Ji aja sih."

"Gemes banget suami, Hyuck. Sini cium dulu."

Donghyuck memonyongkan, tanpa lama Jeno langsung menyosor bibir Donghyuck. Cowok itu melumat sedikit lalu menjauhkan kembali kepalanya, dia menatap Donghyuck dengan senyum lebar.

"Bentar, buna ambil dulu."

Jeno mengangguk, segera Donghyuck berjalan kekamar. Setelah mendapatkan kadonya untuk Jeno, dia segera duduk kembali dihadapanku Jeno.

"Ini kado spesial buat Nono~~"

Donghyuck tersenyum manis sambil menyodorkan kado, Jisung kini menoleh melihat kemesraan orang tuanya.

"Yayah cepat buka kado buna!"

Jisung memerintah Jeno dengan semangat, segera kepala keluarga itu mengambil kotak kecil panjang berpita hitam itu. Lalu dia menatap Donghyuck dan Jisung bergantian.

"Yayah buka yah?" Izinnya.

Donghyuck mengangguk, senyumnya tidak pernah luntur membuat Jisung dan Jeno menjadi penasaran dengan isi kado.

Tanpa babibu lagi Jeno segera membuka kotak kado itu dengan slow motion biar kek di film film gitu. Biar pada penasaran wkwkwk...

Matanya terbelalak ketika melihat isi kado Donghyuck, mulutnya terbuka begitu juga Jisung yang menatap tidak mengerti. Jeno menatap Donghyuck dengan manik berkaca-kaca..

"S—sayang, ini beneran?"

Donghyuck mengangguk semangat, air matanya sudah jatuh dari pipi gembul nya. Segera Jeno langsung memeluk bini mungilnya dengan erat, bibirnya mengecup kepala Donghyuck.

"Ji dengar yayah," jeno menoleh kearah Jisung yang masih bengong tidak mengerti, "Buna hamil! Ji bakal punya adekkkk!!!!"

Jeno berbicara dengan air mata yang jatuh, mendengar itu Jisung langsung bersorak senang.

"Bunaaa beneran? Ji bakal jadi abang.. Hiks... Ji bakal punya adek?!!!! Yayyy Ji punya adek!"

Jisung kegirangan, lalu dia memeluk Donghyuck yang berada dalam pelukan Jeno. Mereka bertiga langsung berpelukan seperti teletabis.

"Iya Ji bakal jadi abang,"

Donghyuck bersuara saat mereka berhenti pelukan, lalu dia mencium pipi Jisung. Jeno sudah tersenyum begitu lebar, dia bahagia.

"Buna Ji boleh cium adek tidak?"

Jisung bertanya dengan mata berbinar, Donghyuck mengangguk lalu dia menyingkap kaosnya.

"Halo adek, ini abang Ji. Adek baik-baik yah di perut buna, jangan sakitin buna."

Setelah berbicara didepan perut Donghyuck, Jisung langsung mencium perut rata bunanya.

"Bunaaaa! Ji bakal jadi abang hiks."

Dia mengangkat wajahnya setelah mencium perut Donghyuck, kini putranya itu sudah menangis. Donghyuck ikutan nangis langsung segera membawa Jisung dalam pelukannya. Tangan Jeno kini mengelus surai lembut Haechan dengan sayang.

"Terima kasih buna."

Jeno mencium kepala Donghyuck lalu dia tersenyum begitu lebar. Memeluk kedua kesayangan itu, baginya ini malam natal terbahagia sepanjang masa.

Dia bersyukur kepada Tuhan karena sudah memberinya kado terindah di malam natal tahun ini bahkan melihat kedua kesayangannya yang terlihat begitu bahagia. Hatinya perlahan menghangat, dia tidak pernah menyesali keputusannya sudah menaruh hatinya untuk Donghyuck.

Terima kasih Tuhan sudah menghadirkan Donghyuck dalam hidupku, menghadirkan Ji sebagai anakku. Aku sungguh bersyukur, malam natal Tahun ini kami masih berkumpul bersama bahkan memiliki anggota keluarga tambahan.













Abang Ji: Asyikkk Ji punya adek didalam perut buna! (≧∇≦)/

Abang Ji: Asyikkk Ji punya adek didalam perut buna! (≧∇≦)/

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

END










OR

















TBC

KELUARGA RANDOM (NOHYUCK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang