Marah-marah

2K 274 33
                                    



Donghyuck dan Jeno baru saja memasuki sebuah supermarket, mereka akan belanja bulanan. Kalau Jisung? Dia tadi waktu diajak gak mau katanya mau main game saja cuma nitip kinderjoy tadi.

Jeno kini menggenggam erat tangan Donghyuck yang sedang mengambil troly, mereka berdua berjalan beriringan. Donghyuck membawa Jeno menuju bahan dapur,

"Yanggg, Nono mau daging dong.."

"Iya sayang, bentar aku ambil ini dulu."

Donghyuck kemudian mengambil sayuran, lalu dia berjalan kearah freezer. Tangannya mengambil daging yang Jeno mau, sedangkan cowok itu mendorong troly.

Setelah mendapatkan bahan yang mereka cari, kini Donghyuck berjalan kearah makanan ringan. Hehe

Donghyuck berjalan di depan, biarin Jeno dibelakang lagi ngedorong troly nya. Waktu Donghyuck lagi asyik memilih-milih makanan ringan, tiba-tiba ada suara yang memanggil Jeno.

"Jeno!"

Jeno menoleh begitu juga Donghyuck, disana mereka lihat cewek cantik sedang berjalan kearah Jeno sambil tersenyum manis.

"Lo disini juga? Kebetulan banget. lo ngapain Jen?"

Cewek cantik itu bertanya waktu sudah sampai di depan Jeno, Donghyuck mendengus kesal melihat itu. Dia tahu cewek yang lagi didepan Jeno itu senior yang dulu naksir Jeno tapi gak Jeno tanggepin.

"Masa gak lihat sih. Ya belanja bulanan sama istrinya lah!"

Donghyuck menjawab ketika dia dengan sengaja menaruh snack ke troly dengan tidak santai, membuat cewek cantik itu menoleh lalu tersenyum paksa kearahnya.

"Oh, btw Jen yuk foto. Kapan lagi coba kita bisa ketemu."

Jeno menatap datar saja, namun Donghyuck sudah kepanasan. Padahal dia mah biasanya juga gak kesal kalau ada cewek ngobrol sama Jeno, tapi beberapa hari ini dia ngerasa moodyan.

"Sorry mbak, kita lagi buru-buru nih. Anak dirumah nungguin."

Donghyuck menjawab kesal, dengan wajah cemberut dia mendempet kearah Jeno. Membuat Jeno melihat Donghyuck lalu tersenyum kecil, tangannya kini merangkul Donghyuck.

Aduh, bini gue kalau cemburu gemesin banget!

Tapi cewek cantik itu bebal, dia malah mengeluarkan ponselnya dan mendekati Jeno.

"Ayo Jen, sekali aja?"

Jeno melirik Donghyuck yang kini sudah mengeluarkan aura suram, bibirnya melengkung kebawah. Dia menatap tajam cewek yang menarik baju Jeno, cowok tinggi itu menghela nafas. Daripada cewek ganjen ini makin menjadi, akhirnya dia mengangguk saja.

Cewek cantik itu bersorak senang, tapi Donghyuck sudah melotot.

"Asyik!"

Cewek itu mengangkat layar ponselnya setelah menekan ikon kamera,

Cekrek.

Dia tersenyum melihat hasil fotonya, walau Jeno sangat memberi jarak juga wajahnya begitu datar. Donghyuck mengepalkan tangannya, terus kakinya terhentak..

"Dasar cabe!"

Dengan cepat dia mendorong troly dengan emosi, meninggalkan Jeno yang tersenyum lebar melihat tingkah bininya. Tanpa pamit, dia segera meninggalkan seniornya itu.

"Sayang jalannya biasa aja dong"

Jeno terkekeh melihat Donghyuck yang sedang cemburu, sudah lama dia tidak melihat cowok itu jelous yang terlihat semakin menggemaskan. Mendengar suara Jeno, cowok mungil itu mendelik kearahnya.

"Urus saja cewek tadi!"

"Beneran nih? Kalau gitu aku balik aja ke Nisa?" goda Jeno

Oh nama cewek cantik tadi Nisa toh, tapi bukannya menenangkan Donghycuk, Jeno malah menyiram minyak kedalam api membuat rasa cemburu Donghyuck makin berkobar.

"Yah sudah sana! Pergiiiii... Huhhh.. Jeno ngeselin!"

Donghyuck menghentakan kakinya, "Emang yah Jeno udah gak sayang Donghyuck lagi! Mending kita pisah aja deh! Hiks.. Nyebelin!" tanpa sadar air mata jatuh ke pipi gembulnya.

Jeno yang melihat itu langsung panik, dia bahkan terkejut melihat emosi Donghyuck. Tidak biasanya Donghyuck tidak bisa mengontrol emosinya, akhir-akhir ini juga bini mungilnya itu selalu sensitif.

"Yang, Nono gak serius. Maaf sayangku"

Jeno mendekati Donghyuck, lalu menarik cowok mungil itu dalam pelukannya. Jeno bahkan mengabaikan banyak pasang mata yang menatap mereka penasaran, cowok tinggi itu kini mengecup kepala Donghyuck yang lagi sesegukan dipelukannya.

"Yang maafin Nono, jangan nangis."

Jeno menangkup pipi bininya, dia menghapus air mata cowok mungil itu. Lalu mengecup bibir Donghyuck, setelah itu dia tersenyum manis.

"Jangan marah-marah lagi yah sayang."

Donghyuck kini sudah tenang, dia mengangguk lucu lalu memeluk perut Jeno menyembunyikan wajahnya didada Jeno.

"Mau pulang."

"Iya sayang, ayo pulang. Bayar dulu yah belanjanya?"

Donghyuck mengangguk, kemudian mereka berdua ke kasir untuk membayar semua belanjanya. Ada 2 kantong plastik besar dan 1 kantong plastik sedang sudah ada ditangan Jeno.

Donghyuck masih memeluk Jeno, lalu kini dia menatap Jeno dengan mata berkaca-kaca. Bibirnya melengkung kebawah, membuat Jeno menahan gemas.

"Mau apa sayang?"

"Nono, mau gendong. Hiks."

Jeno mencubit pipi gembul Donghyuck, lalu dia menggendong Donghyuck ala koala, refleks cowok mungil itu memeluk leher Jeno kemudian bersandar dipundak suaminya.

"Bini Nono gemesin, ayo pulang sayang."

Jeno kini menyanggah pantat Donghuyck dengan satu tangan, tangan sebelahnya memegang belanjaan mereka. Jeno segera melangkahkan kakinya keluar dari supermarket menuju mobilnya sambil menggendong istri mungilnya.




















Yayah Jeno in publik.

Yayah Jeno waktu sama Donghyuck

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yayah Jeno waktu sama Donghyuck.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

KELUARGA RANDOM (NOHYUCK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang