Smile

2.3K 285 8
                                    




Donghyuck baru saja turun dari taksi, dihadapannya kini terdapat gedung tinggi.

Dia itu kangen Jeno mendadak pengen ketemu!

Makanya disini dia, di depan kantor suaminya. Perlahan dia melangkahkan tungkainya masuk ke dalam gedung mewah itu.

Tanpa repot-repot meminta izin hanya untuk bertemu Jeno, dia berjalan dengan santai sesekali menyapa balik para karyawan yang menyapa.

Masuk ke dalam lift khusus lalu memencet tombol angka 7, lift mulai naik.

Tring!

Pintu lift terbuka dan Donghyuck dengan segera berjalan ke ruangan Jenonya.

"Supraissssss!!!!"

Teriaknya waktu membuka pintu ruangan Jeno, membuat Jeno yang lagi merkutat dengan berkas dan laptopnya terkejut.

Dia menatap Donghyuck yang masih berdiri dengan tangan terlentang serta senyum manis yang begitu indah.


"Ehhh? Sayang Nono tumben kesini? Rindu Nono yah"

Kata Jeno senang, dia menghentikan pekerjaannya dan beranjak menuju tempat Donghyuck berdiri.

Saat sampai dihadapn Donghyuck, dia memeluk cowok itu sebentar lalu mencium keningnya.


"Hihihi... Aku pengen ketemu Nono, makanya kesini. Aku ganggu gak?"

Pertanyaan Donghyuck bikin Jeno terkekeh lalu menarik gemas pipi gembul cowok itu.

"Mana ada kamu ganggu sayangkuuuuuuuu... sini sama Nono!"

Dia menggendong tubuh Donghyuck ala koala membuat Donghyuck refleks memeluk leher Jeno lalu menidurkan kepalanya ke pundak Jeno.

Jeno tersenyum lebar sampai matanya ilang. Terus dia mengendus leher Donghyuck.

Wangiii banget bininya, bikin pengen cium terus -Yayah Jeno

Dia menutup pintu ruangannya, lalu membawa Donghyuck yang masih dalam gendongannya ke kursi kekuasaannya. Mendudukan pantatnya membuat Donghyuck kini berada di pangkuan cowok itu.

Bahkan kaki Donghyuck sudah melingkar di pinggang Jeno,

"Yangggg.... Kamu sibuk yah?"

Tanya Donghyuck yang dibalas gelengen sama Jeno, lalu mengecup bibir cowok itu.

"Udah enggak kok yang, kan ada kamu disini."

Dia memeluk Donghyuck lalu merapihkan sedikit rambut Donghyuck yang berantakan.

"Ishhhh... Kamu yah!"

Tangan Donghyuck memukul pelan dada Jeno, bikin Jeno terkekeh gemas melihat tingkah bininya itu.

"Gemas banget bini Nono"

Jeno makin merapatkan pelukan mereka,  lalu menyandarkan pala Donghyuck di dadanya.

"Bentar yah sayang, dikit lagi selesai lalu kita keluar cari makan. Oke?"

Donghyuck mengangguk, gak papa deh temenin Jeno kerja lumayan bisa sekalian manja manja juga.


"Semangat Nono!"

Langsung mencium bibir Jeno cepat dan kembali menyembunyikan wajah memerahnya ke dada bidang Jeno.

Jeno hanya menggeleng gemas melihat tingkah Donghyuck, lalu dia melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda tadi.










Setelah menyelesaikan berkasnya, Jeno langsung menurunkan pandangannya melihat Donghyuck yang sudah tertidur di dada bidangnya.

"Ughhhh kalau tidur gini makin gemesin deh..." Gumannya pelan.

Dia tidak berniat untuk membangunkan bini mungilnya, jadi dia hanya menatap wajah polos Donghyuck yang lagi tidur.

Sesekali dengan iseng, mengecup hidung ataupun pucuk rambut Donghyuck.

Mungkin karena merasa terganggu, Donghyuck perlahan membuka matanya. Tangannya lalu mengusap matanya,

"eummmmm... Nono udah selesai?"

Tanya Donghyuck dengan suara khas bangun tidurnya, bener bener terdengar sexy di telinga Jeno bikin dia jadi tegang.

Donghyuck kini menatap Jeno ketika cowok itu gak juga merespon, ketika matanya mendapati Jeno yang menatapnya dalam. Tiba tiba dia kesulitan bernafas.

"Nafas sayangku, aku tahu suamimu ini tampan"

Donghyuck bernafas, lalu menatap Jeno kesal. Mulai lagi pede nya!

Tapi itu tidak bertahan lama ketika Jeno dengan perlahan memajukan wajahnya lalu mencium bibir Donghyuck lembut.

Ciuman lembut itu kini berubah menjadi lumatan, bibir mereka berpangut satu sama lain. Saling balas menghisap, tak lupa sesekali Jeno menjulurkan lidahnya menjilat bibir Donghyuck.

Matanya kini menatap mata Donghyuck yang lagi terpejam menikmati ciuman panas mereka, bibirnya tersenyum disela-sela pangutan mereka.

Lalu dengan gemas dia menggigit pelan bibir Donghyuck, membuat Donghyuck  membuka mulutnya.

"Emhhh.. Ungg.."

Desahan Donghyuck terdengar ketika lidah Jeno dengan nakal melilit lidah Donghyuck. Membuat saliva entah punya Donghyuck ataukah Jeno mengalir dari sela ciuman panas mereka hingga ke leher Donghyuck.


"Pak Jeno mau mengingatkan kalau rapat se— astagaaa!"

Itu suara Mark yang terkejut, membuat Donghyuck melotot lalu mendorong dada bidang Jeno hingga ciuman mereka terlepas. Jeno memasang wajah tak rela dan kesal, sedangkan Donghyuck langsung bersembunyi di dada bidang Jeno.


"Mau apa kesini? Kenapa gak ketok dulu pintunya!"

"Heh gue udah ketuk dari tadi yah, lo aja yang gak dengar." katanya tapi matanya menatap ke arah Donghyuck

Duhhh bini Jeno beneran menggoda anjirrr... :) gue kan pengen juga -batin Mark Lee


Jeno melotot menatap Mark, lalu dia makin mengeratkan pelukannya.

"Mata lo dijaga! Sudah sana keluar!"

Takut kalau Jeno bakal ngamuk, dia langsung ngacir keluar tapi sebelum itu dia sempat berteriak.


"JENONG BANGSAT KONTROL DONG NAFSU LO, GUE KAN IKUTAN NAFSU GOBLOG!"

Duh, sekarang Jeno pengen bunuh sekretaris sekaligus sepupu jauhnya itu sekarang juga.




















Yayah Jeno bilaik: Bangsat! Kecolongan lagi gue, mana muka Hyuck menggoda lagi asuuu!

Yayah Jeno bilaik: Bangsat! Kecolongan lagi gue, mana muka Hyuck menggoda lagi asuuu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

KELUARGA RANDOM (NOHYUCK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang