Bercerita tentang sebuah keluarga yang sangat random.
Yayah = Lee Jeno
Buna = Lee Donghyuck/ Lee Haechan
Anak = Lee Jisung
(JANGAN BERHARAP LEBIH SAMA CERITAKU! 😡)
• Ay nulis cerita ini karena gabut doang, so kalau mau baca silahkan kalau gak jug...
Aku gak tahu kenapa kalian pada ovt sama chapter sebelumnya 😭 jujurly aku ngakak banget, gak nyangka responnya kek gitu wkwkwk...
Jeno kini menatap wajah tenang Donghyuck yang masih tertidur, sesekali mengecup punggung tangan cowok mungil itu.
"Yayah.. Buna masih belum bangun?" tanya Jisung yang saat ini lagi melihat dedek barunya yang sedang tidur didalam box bayi.
Bayi mungil itu persis sekali dengan Donghyuck tapi versi cewek, Jisung sampai ingin menggigit pipi gembul itu.
Jeno menoleh, "Belum, buna capek banget kayaknya." tangannya mengelus rambut Donghyuck.
Jisung mengangguk, "Hihi, buna sama dedek benar-benar mirip." katanya.
Jisung kini menoel pipi gembul dedeknya pakai telunjuk, Jeno menoleh melihat kedua anaknya yang terlihat begitu lucu.
"Princess gemes banget sih," Jisung kini mencuri ciuman di pipi gembul itu, membuat Jeno geleng kepala.
"Ji jangan ganggu dedeknya lagi bobo dong, bahaya kalau nangis trus buna belum bang—"
"Oekkkk... Oekkkk... Oekkk..."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ya ampun! Baru juga yayah bilangin udah nangis kan dedeknya." tegur Jeno.
Jisung hanya nyengir, dia beneran gak tahan. Dedek manisnya beneran gemesin, sampai gak sadar dia malah nyubit pipi gembul itu.
"Wah, yayah lihat bahkan nangisnya mirip banget sama buna."
Ya ampun Ji, sempet-sempetnya kamu :")
Jeno melepas genggaman tangannya dari Donghyuck, berjalan ke arah box bayi lalu dengan hati-hati menggendong bayi yang terlihat begitu mungil dilengannya.
"Ssstttt... Sstttt... Sua sayang, diem yah. Abang Ji nakal yah?" ucap Jeno lembut, tangannya menepuk pantat bayi itu pelan.
"Oekkk.. Oeekkk.."
Tangisan nyaring itu berangsur-angsur memelan, Jisung yang kini berada disamping Jeno melihat wajah memerah adeknya. Duh, makin gemesin kalau gini.
"Princess maafin abang yah, sakit ya pipinya? hmm..." kata Jisung pelan, tangannya mengelus pipi gembul itu.
Bayi perempuan manis itu diberi nama Lee Sua. Tidak ada alasan, hanya saja karena author suka makanya dipakai. :)
"Engmm..." lenguh si bayi, yang kini sedang berusaha membuka netra bobanya.
"Yayah! Sua, buka mata!!!!" Pekik Jisung antusias, yang membuat bayi mungil itu menekuk bibirnya kebawah dan ingin menangis lagi.
"Sssstttt... Princes yayah, jangan nangis oke? Mau ke buna iya? Mau nen iya?" tanya Jeno sambil puk-puk pantat si bayi.
Jisung hanya bisa meringis, duh salah lagi dia. Jadi bocah itu memilih untuk duduk disamping ranjang Donghyuck, menatap cowok mungil itu dengan sendu.
